Kreatifitas dan Kebaikan

Nyetem Kehidupan
Pengelana dalam anugrah keistimewaan Ilahi 😄😄😄
Konten dari Pengguna
25 September 2018 17:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nyetem Kehidupan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kreatifitas dan Kebaikan
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Tanpa mengurangi rasa hormat gw kepada para ahli psikologi anak. Gw nulis hanya untuk berbagi. Just take the good parts aja, itu juga kalau ada. Kenapa sih gw minta maaf, gini lho, soalnya sekolah itu perjalanan panjang, apalagi untuk dapetin gelar dokter atau keahlian khusus, sedangkan gw ngk sekolah tentang anak atau psikologi dan ujuk-ujuk gw dengan soknya bisa buat statements kayak yang bakal gw tulis, makanya gw minta maaf.
ADVERTISEMENT
Lanjut deh, gw rasa para psikolog apalagi yang berkutat sama dunia anak-anak orangnya pada baik-baik dan rendah hati, hehe, itu sepengalaman gw sih.
Gw sering denger dan lihat orang tua tuh ngebiarin aja anaknya coret-coret dinding lah, ngerusak mainan atau bahkan membuat makanan untuk jadi mainan. Mereka berdalih itu kreatifitas dan mereka beranggapan bahwa mereka adalah ortu opposite dari orang tua yang suka ngelarang - larang dan ngebentak - bentak.
Kalau gw, kreatifitas itu juga penting, tapi bukan dengan mengalahkan berbuat yang baik & benar. Misal contoh, coret tembok. Gw punya anak pastinya went through that stage juga donk, dan gw sediain dia kertas putih untuk gambar, dan kasih tahu, gambar dan coret-coret itu boleh tapi pada tempatnya yaitu kertas gambar, bukan di dinding. Jadi ngak lama beberapa kali gw kasih tahu gitu, dia paham, dan kalau gambar ya dikertas gambar.
ADVERTISEMENT
In the other hand, memang kadang pas itu terjadi, itu bisa buat kita naik pitam, tapi we just need to communicate aja dengan sesabar mungkin, dan tetap fokus kepada tujuan kita yaitu perubahan mindset & good direction, dan bener cobalah untuk tidak marah, aturable lah, coba diadjust level sepaneng kita, it's for the good cause of the kids. Konon katanya marah menunjukan rendahnya level intelektualitas & emosional kita, hehe, sok tahu lah, tapi yg pasti marah ruin things, so just avoid it.
Begitu juga ke hal-hal lain seperti merusak mainan & mainin makanan, gw juga kasih pengertian dan kasih media lain untuk mereka melampiaskan keinginan ngopreknya mereka. It takes time, but it is a must and in our part, try to be as patient as we could, consistency and tact.
ADVERTISEMENT
Kenapa MUST, gini yah, kreatifitas itu akan selalu ada, itu bakat entah terpendam atau apapun, it will never be gone, tapi perbuatan disiplin, berbuat baik, rasa empati, rasa rendah hati, berkata maaf dan minta tolong itu harus diasah dari kecil, dan harus diajarkan dari kecil, agar ia jadi pribadi - pribadi yang berbudi pekerti & berakhlak baik. Lagi, gw lebih menitik beratkan kebaikan bukan sekedar ilmu yang keluar hanya sebatas dari kerongkongan tapi tidak dari hati.
Pada akhirnya, dengan mengedepankan perilaku yang baik dan memberikan media lain untuk bereksplorasi, semoga saja yang Maha Melindungi terus menjaga anak-anakku dan menjadikan mereka orang-orang muhlis.
Sumber foto: pixabay