Tanaman tiba-tiba busuk? Cek media tanammu

Nura Wiratri
Seorang sarjana kesehatan masyarakat yang mulai menekuni dunia bercocok tanam dan hobi bersepeda
Konten dari Pengguna
14 September 2020 12:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nura Wiratri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
kegiatan bercocok tanam menjadi salah satu trend kegiatan posistif yang banyak diminati saat ini. Hampir semua kalangan baik pria maupun wanita menjadi menekuni hobi yang saat ini membuat harga tanaman menjadi lumayan membumbung tinggi. Sebut saja tanaman Sri Rejeki. Yang dahulu biasa kita jumpai tumbuh liar tak terawat di halaman-halaman rumah, kini menjadi tanaman yang banyak diminati sejak keluarga Aglonema mulai menjadi koleksi para penikmat dan pembudidaya tanaman hias.
ADVERTISEMENT
Bagi para pecinta tanaman, pemandangan daun-daun menjadi kering, atau adanya hama yang memakan bagian tanaman bahkan hingga menyebabkan tanaman menjadi membusuk dan mati tentu menjadi sebuah musibah. Bagaimana tidak. Tidak sedikit orang yang rela merogoh kantong demi membeli tanaman dengan harga mahal, media dan pot yang menarik dan tak murah, serta waktu dan tenaga yang tentu tak sedikit.
Awalnya saya pun hanya mendengar keluhan beberapa teman tentang betapa kesalnya mereka saat daun-daun tanaman kesayangan mereka tiba-tiba rontok, atau habis dimakan serangga, dan sebagainya. Namun pada akhirnya rupanya saya sendiri mengalami. Aglonema butterfly hadiah dari teman yang mulai mempunyai dua tunas kecil di kanan kirinya, tiba-tiba daunnya menguning semua. Celaka!
ADVERTISEMENT
Kata teman, mungkin lokasinya terlalu panas, jangan kena matahari langsung, begitu sarannya. Kata teman yang satu lagi, boleh semangat menanam tapi jangan terlalu sering disirami, cukup dua hari sekali. Semua saran dari kawan hingga sibuk searching info dari semua sumber sudah saya lakukan saking bingungnya kenapa tanaman yang sebegitu suburnya tiba-tiba layu menguning semua daunnya tanpa sedikitpun warna hijau tersisa.
Hingga akhirnya saya putuskan mengganti media tanamnya. Ketika saya bongkar, rupanya ada 5 ulat besar berwarna transparan yang sedang kekenyangan usai menggerogoti akar-akar dan umbi aglonema saya. Hah! Ini rupanya sumber penyakitnya.
Rupanya, satu pelajaran penting lagi yang perlu kita perhatikan ketika ingin bercocok tanam. Perhatikan pemilihan dan penggunaan media. Pertama pelajari dulu tentang jenis tanaman yang akan ditanam, dan cari tahu media apa yang memang diperlukan untuk tanaman tersebut. Memang, banyak kasus asal tanam saja dan buktinya ya subur-subur saja. Namun peluang keberhasilan itu tentu tak selalu akan terjadi pada kita juga sebagai penanam dengan status pemula.
ADVERTISEMENT
Maka, pelajari media tanam yang diperlukan, lalu belanjalah media tanam di toko atau gerai yang terpercaya. Perhatikan komposisi media tanam dan kualitasnya. Media tanam yang dijual biasanya dikemas dengan menggunakan karung atau kantung plastik. Kalau perlu mintalah sample sedikit untuk memastikan media yang anda beli tidak buruk kualitasnya. Bahkan media yang nampak bagus saja ternyata dalam sebulan bisa muncul ulat-ulat besar yang bisa memangsa bunga anda.
Selamat berkebun. Semoga kita dan tanaman-tanaman kita panjang usia :)
jenis ulat yang hidup di media yang busuk dan memakan akar/ umbi tanaman