Problematika Sarana dan Prasarana Pendidikan di Sekolah Terpencil

Nurul Azzahra
Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Konten dari Pengguna
26 November 2022 22:14 WIB
comment
19
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nurul Azzahra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber; Dokumen Pribadi (Kelas 1A Manajemen Pendidikan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)
zoom-in-whitePerbesar
Sumber; Dokumen Pribadi (Kelas 1A Manajemen Pendidikan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)
ADVERTISEMENT
Sekolah adalah suatu lembaga pendidikan yang bersifat formal, nonformal dan informal yang merupakan suatu wadah dari sekumpulan manusia dalam bekerja sama untuk mencapai tujuan pendidikan. Pendirian sekolah dilakukan oleh suatu negara maupun swasta dengan tujuan untuk memberikan pendidikan yang terorganisir dengan baik pada tingkat pendidikan formal maupun dalam bentuk sekolah negeri atau swasta yakni dikelola oleh pemerintah maupun swasta. Dalam melakukan kegiatan belajar-mengajar, sekolah bertujuan untuk mengelola dan mendidik para murid melalui bimbingan yang diberikan oleh para pendidik atau guru.
ADVERTISEMENT
Agar tujuan tersebut dapat tercapai maka dibutuhkan kurikulum yang kuat, baik secara infrastruktur maupun suprastruktur. Kurikulum ini nantinya yang akan digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan seluruh kegiatan pembelajaran, khususnya interaksi antar pendidik dengan peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar. Dukungan dari sarana pembelajaran sangat penting dalam membantu para peserta didik dan pendidik. Semakin lengkap dan memadai sarana pembelajaran yang dimiliki sebuah sekolah akan memudahkan terlaksananya suatu pendidikan. Begitu pula dengan suasana selama kegiatan pembelajaran. Sarana pembelajaran harus dikembangkan agar dapat menunjang proses belajar mengajar
Kegiatan sekolah merupakan kegiatan terpenting dari proses pengajaran sekolah, dan berhasil tidaknya dalam mencapai tujuan pendidikan tergantung pada bagaimana siswa mengalami pembelajaran tersebut. Salah satu faktor pendukung keberhasilan dalam proses pembelajaran di sekolah yaitu pengelolaan sarana prasarana pendidikan yang ada di sekolah secara efektif dan efisien. Sarana dan prasarana sekolah harus dikelola dengan baik dan digunakan untuk kepentingan pembelajaran di sekolah.
ADVERTISEMENT
Sarana dan prasarana pendidikan merupakan sarana yang sangat penting untuk menunjang pembelajaran di sekolah. Oleh karena itu, diperlukan pengelolaan sarana dan prasarana yang baik untuk memberikan kenyamanan dan kemudahan dalam proses belajar mengajar. Sarana dan prasarana juga sangat diperlukan untuk menunjang pembelajaran agar tujuan dari pendidikan dapat tercapai dengan baik.
Sarana dan prasarana pendidikan merupakan salah satu sumber daya yang sangat penting dan utama untuk mendukung proses pembelajaran di sekolah, untuk itu perlu dilakukan peningkatan dalam pendayagunaan dan pengelolaannya, agar tujuan yang diharapkan dapat tercapai. Sebagaimana ditetapkan dalam UU sisdiknas No 20/2003 Bab XII pasal 45 ayat 1 dijelaskan bahwa: “Setiap satuan pendidikan formal dan nonformal menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional, dan kejiwaan peserta didik”. Pasal ini menekankan pentingnya sarana dan prasarana dalam satuan pendidikan, sebab tanpa didukung adanya sarana dan prasarana yang relevan, maka pendidikan tidak akan berjalan secara efektif. Pendidikan di indonesia itu sangat minim sekali terutama dalam sarana dan prasarana, seperti hal nya sarana prasarana pendidikan di sekolah rusak di berbagai di indonesia dan banyak yang tidak memadai.
ADVERTISEMENT
Masalah umum di Indonesia saat ini adalah banyaknya sekolah yang jauh dari jangkauan dengan sarana dan prasarana yang kurang memadai, dan masih banyak yang memprihatinkan, terutama di sekolah-sekolah terpencil banyak fasilitas yang masih minim, dalam segi jumlah dan kualitasnya. Fasilitas yang tidak memadai seperti ruang kelas yang bocor, kursi, meja, rak-rak dan sejenisnya yang rusak dan sudah tidak layak pakai, dalam hal ini fasilitas kegiatan belajar tersebut dapat mengganggu proses belajar siswa dan jauh dari tidak layaknya pembelajaran. Demikian pula, kurangnya tenaga kependidikan yang berkualitas dapat menyebabkan masalah yang berkaitan dengan kurangnya pendidikan karena kurangnya fasilitas sekolah dan kurangnya pendidikan saat ini.
Di daerah terpencil, kurangnya sarana dan prasarana pendidikan yang memadai, termasuk sumber daya manusianya sendiri, dapat menghambat pembangunan pendidikan. Alhasil, banyak peserta didik yang merasakan dampak dan kerugian dari hal tersebut serta kurangnya perhatian pemerintah terhadap masa depan mereka. Bahkan, siswa yang tinggal di daerah terpencil sangat antusias dalam belajar, meski fasilitasnya tidak memadai. Hal ini menunjukkan bahwa sekolah di daerah terpencil kurang mendapat perhatian. Karena keterbatasan sarana dan prasarana, fasilitas yang dijanjikan pemerintah tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal dan bakat para siswa tersebut tidak dapat dikembangkan. Jika masalah ini tidak diatasi, tenaga pengajar dan peserta didik akan berkurang karena dianggap tidak mencukupi. Memang faktanya bahwa daerah terpencil yang jauh dari jangkauan masih kurang memadai dalam hal sarana dan prasarana termasuk sumber daya manusia. Sehingga berdampak pada pendidikan itu sendiri.
ADVERTISEMENT
Kurangnya sarana dan prasarana di setiap sekolah terpencil menjadi masalah yang sangat penting. Kurangnya sarana dan prasarana ini membuat pembelajaran di sekolah berjalan kurang optimal dan tidak mencapai tujuan yang diinginkan. Untuk itu perlu adanya tindak lanjut dari pemerintah, sekolah, lembaga pendidikan, maupun orangtua peserta didik.
Dalam menangani kasus tersebut, Pemerintah juga harus meningkatkan anggaran dana pendidikan untuk dapat menanggung biaya pendidikan bagi warga negara yang kurang mampu di sekolah-sekolah terpencil yang kurang memadai. Pemerintah harus memperhatikan sarana dan prasarana yang ada di daerah masing-masing apakah ada kekurangan atau kerusakan. Pemerintah juga harus memperluas dan memeratakan kesempatan untuk mendapatkan pendidikan bagi masyarakat kurang mampu. Dalam hal ini sekolah dapat meminta dana kepada pemerintah sesuai dengan keadaan sarana dan prasarana yang dibutuhkan di sekolah. Sekolah juga harus pandai-pandai dalam mengolah dana tersebut. Lembaga pendidikan disetiap daerah juga harus mendata sekolah-sekolah yang ada disekitar untuk mengetahui sarana dan prasarana yang kurang dan perlu ditambah atau diperbaiki lagi.
ADVERTISEMENT
Nurul Azzahra, Mahasiswa Manajemen Pendidikan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta