OJK Minta Masyarakat Tak Gampang Tergiur Agen Perjalanan Umrah Murah

20 Agustus 2017 19:08 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bareskrim geledah kantor First Travel (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Bareskrim geledah kantor First Travel (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
ADVERTISEMENT
Terkuaknya kasus dugaan penipuan yang dilakukan oleh PT First Anugerah Karya Wisata atau First Travel diharapkan bisa memberikan pelajaran kepada masyarakat agar tidak gampang tergiur dengan penawaran perjalanan umrah dengan harga murah.
ADVERTISEMENT
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso, meminta masyarakat berhati-hati jika ada agen perjalanan umrah menawarkan harga paket perjalanan sangat tidak wajar.
"Jadi harus paham, kalau ada orang dateng pinjem duit Rp 100 juta, misalnya dikembalikan dalam waktu 5 hari Rp 100 juta kasih enggak? Engga kan. Tolong ini jadi paham sesuai yang enggak rasional pasti ada risikonya," kata Wimboh di Kantor Bank Indonesia, Jakarta, Minggu (20/8).
Wimboh menyayangkan dengan sikap masyarakat yang terlalu terburu-buru tergiur dengan program promo murah. Sebab, kata Wimboh segala sesuatu pasti memiliki risiko apalagi sesuatu yang diiming-imingi harga yang lebih murah.
Sebelumnya, kepolisian telah menetapkan pasanngan suami istri pemilik First Travel, Andika Surachman dan Anniesa Hasibuan, sebagai tersangka kasus dugaan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) dan penipuan calon jemaah umrah. Nilainya disebut mencapai lebih dari Rp 500 miliar.
ADVERTISEMENT
Menurut Wimboh, setelah terkuaknya kasus First Travel, OJK akan terus melakukan edukasi kepada masyarakat agar tidak gampang tergiur dengan penawaran yang murah. Ia berharap dengan adanya kasus seperti ini, masyarakat bisa lebih bijak dalam memilih transaksi.
"Kita akan edukasi supaya msyarakat ke depan bisa memilih transaksi, biar paham risikonya jangan hanya manfaatnya saja. Karena kalau manfaat pasti menggiurkan dan ini bukan yang pertama, sudah kesekian kalinya banyak masyarakat tertipu daya dengan iklan yang menggiurkan," ujarnya.