news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Jokowi dan Dosen Pembimbing Skripsi yang Pernah Membentaknya

19 Desember 2017 18:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jokowi dan Kasmujo, dosen pembimbing skripsi  (Foto: Dok. Biro Pers Setpres)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi dan Kasmujo, dosen pembimbing skripsi (Foto: Dok. Biro Pers Setpres)
ADVERTISEMENT
Selesai memberikan kuliah umum pada acara Dies Natalis ke-68 Universitas Gadjah Mada (UGM), Presiden Joko Widodo bersilaturahmi dengan sejumlah dosen, alumni, dan mahasiswa Fakultas Kehutanan UGM.
ADVERTISEMENT
Suasana silaturahmi berlangsung dengan akrab dan penuh canda. Saat dimintai kesan dan pesan untuk Fakultas Kehutanan UGM, Jokowi pertama kali menyebut nama guru pembimbing skripsi beliau saat dahulu menempuh perkuliahan.
"Yang pertama saya sampaikan penghargaan setinggi-tingginya, kepada dosen pembimbing saya, Pak Kasmujo," kata Jokowi memulai sambutan seperti dikutip dari rilis Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Selasa (19/12).
"Beliau itu, waktu membimbing saya, seingat saya galak sekali," lanjut dia disambut tawa hadirin.
Lalu Kasmujo yang turut hadir dalam acara tersebut diminta Jokowi untuk maju ke panggung. Saat itu, Jokowi berterima kasih atas bimbingan yang telah diberikannya sambil mengenang masa-masa perkuliahan dulu.
"Saya lupa berapa kali bolak-balik (bimbingan). Begitu maju, dibentak disuruh balik. Sekarang alhamdulillah, atas bimbingan Pak Kasmujo selesai skripsi saya," kenang Jokowi.
ADVERTISEMENT
Jokowi lulus dari UGM tahun 1985 dengan skripsi berjudul “Studi tentang Pola Konsumsi Kayu Lapis pada Pemakaian Akhir di Kodya Surakarta.”
Jokowi dan teman seangkatan di UGM (Foto: Fitri/Humas Setpres)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi dan teman seangkatan di UGM (Foto: Fitri/Humas Setpres)
Jokowi dan teman seangkatan di UGM (Foto: Dok. Biro Pers Setpres)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi dan teman seangkatan di UGM (Foto: Dok. Biro Pers Setpres)
Presiden Joko Widodo di Dies Natalis ke-68 UGM (Foto: Dok. Biro Pers Setpres)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo di Dies Natalis ke-68 UGM (Foto: Dok. Biro Pers Setpres)
Presiden Joko Widodo di Dies Natalis ke-68 UGM (Foto: Dok. Biro Pers Setpres)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo di Dies Natalis ke-68 UGM (Foto: Dok. Biro Pers Setpres)
Jokowi saat kuliah di UGM (jongkok-kanan) (Foto: Instagram @mapalasilvagama)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi saat kuliah di UGM (jongkok-kanan) (Foto: Instagram @mapalasilvagama)
Tak cuma kuliah, Jokowi juga bergabung ke Mapala Silvagama Fakultas Kehutanan UGM. Ini merupakan organisasi mahasiswa yang bergerak di bidang kepencintaalaman dan konservasi alam.
Kemudian Jokowi kembali bercerita, dulu cita-citanya sama dengan rekan-rekan seangkatannya. Jokowi ingin sekali bekerja di Perum Perhutani, tapi tidak diterima.
"Saya mendaftar tidak diterima, diterimanya jadi presiden," canda Jokowi yang kembali disambut gelak tawa.
Tentu saja, sebelum menjadi presiden, Jokowi melewati sejumlah profesi. Mulai dari menjadi pegawai BUMN PT Kertas Kraft Aceh di Aceh Tengah setelah lulus dari UGM, karyawan di usaha kayu CV Roda Jati milik sang paman, hingga mendirikan perusahaan mebel sendiri dengan bendera CV Rakabu. Lalu terjun ke politik dengan menjadi Wali Kota Solo, kemudian Gubernur DKI Jakarta.
ADVERTISEMENT
“Iya kadang-kadangkan cita-cita itu boleh. Tapi Allah yang berkehendak lain,” ujar Jokowi.