Melihat Penguburan Empat Paus di Aceh Besar
ADVERTISEMENT
Empat paus sperma yang mati setelah terdampar di Pantai Ujung Kareung, Gampong Durung, Kecamatan Mesjid Raya, Aceh Besar, telah dikubur. Prosesi penguburan mendapat perhatian antuasias khalayak.
ADVERTISEMENT
Prosesi penguburan paus tentu bukan hal yang sederhana. Ini terjadi karena paus yang mati itu memiliki panjang sekitar 10 meter dan berat masing-masing 10 ton. Belum lagi banyak masyarakat yang berkerumun untuk menonton.
Alat berat pun dikerahkan untuk mengangkut bangkai mamalia raksasa itu dari pantai ke pinggir pantai. Alat berat itu juga membuat lubang besar sebagai tempat mengubur, mengangkut bangkai paus, lalu meletakkan bangkai itu di lubang besar yang telah dipersiapkan.
Kepala Pangkalan Pengawasan Sumber daya Kelautan dan Perikanan KKP Lampulo, Basri, yang memimpin operasi penyelamatan paus membagikan foto dan video prosesi penguburan paus kepada kumparan (kumparan.com), Rabu (15/11).
“Semuanya sudah dikubur,” ujarnya.
Tiga paus dikuburkan lebih dulu, sedangkan satu paus diautopsi. Sejumlah organ penting paus diambil untuk proses autopsi yang dilakukan peneliti Universitas Syiah Kuala, Aceh. Setelah itu, badan paus keempat itu dikubur.
ADVERTISEMENT
"Penguburan (empat paus) dari pukul 15.00 WIB selesai pukul 21.30 WIB Selasa kemarin," ujar Basri.
Tim dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) juga melakukan autopsi luar. Dari autopsi itu terlihat ada paus yang terkena jamur di kulit dan mulutnya, sehingga diduga mempengaruhi metabolisme paus, yang menyebabkan paus jatuh sakit.
Seperti diketahui, 10 paus sperma terdampar pada Senin (13/11) pagi. Petugas dari berbagai komponen dibantu warga bekerja keras menyelamatkan paus itu dengan cara menarik dan mendorongnya ke lautan dalam hingga Selasa dini hari. Dari upaya ini, enam paus telah kembali ke lautan, sedangkan empat paus lainnya mati.