Mengapa Menkes Melarang Jemaah Haji Selfie dengan Unta?

28 Juli 2017 17:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jemaah haji di embarkasi Surabaya (Foto: ANTARA FOTO/Moch Asim)
zoom-in-whitePerbesar
Jemaah haji di embarkasi Surabaya (Foto: ANTARA FOTO/Moch Asim)
ADVERTISEMENT
Jangan selfie dengan unta. Larangan untuk jemaah haji itu selalu didengungkan sejak tahun-tahun silam.
ADVERTISEMENT
Menkes Nila F Moeloek kembali mengulang seruan itu saat melepas jemaah haji kloter 1 dari DKI Jakarta bersama Menag Lukman Hakim Syaifuddin pada Jumat (28/7) di Asrama Haji Pondok Gede.
"Tolong jangan berinteraksi dengan binatang di Arab Saudi, terutama unta. Jangan selfie sama unta, selfie saja dengan yang lain, yang jauh lebih cantik dari unta,” kata Nila.
Lalu mengapa jemaah diminta menjauh dari unta? “Karena saat ini unta banyak yang sakit. Kami tidak ingin virus ini terbawa ke Indonesia," jelasnya.
Imbauan tidak mendekati unta itu terkait dengan penyakit Middle East Respiratory Syndrome (MERS) atau Sindrom Pernapasan Timur Tengah yang teridentifikasi pertama kali merebak di Arab Saudi tahun 2012. Kementerian Haji Arab Saudi juga mengingatkan jemaah untuk mewaspadai penyakit mematikan ini.
ADVERTISEMENT
WHO dalam situsnya menjelaskan, MERS adalah penyakit pernapasan yang disebabkan oleh coronavirus (CoV). Coronavirus adalah keluarga besar virus yang dapat menyebabkan penyakit mulai dari flu biasa hingga Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
Gejala khas MERS meliputi demam, batuk, dan sesak napas. Pneumonia sering terjadi, tapi tidak selalu hadir. Gejala gastrointestinal, termasuk diare, juga telah dilaporkan.
Beberapa kasus infeksi MERS-CoV yang dikonfirmasi oleh laboratorium dilaporkan asimtomatik, yang berarti bahwa mereka tidak memiliki gejala klinis, namun hasilnya positif untuk MERS setelah tes laboratorium.
Sebagian besar kasus asimtomatik ini telah terdeteksi setelah pelacakan kontak agresif dari kasus yang dikonfirmasi laboratorium. Sekitar 35 persen pasien yang dilaporkan mengidap MERS meninggal.
ADVERTISEMENT
“Meskipun sebagian besar kasus MERS pada manusia dikaitkan dengan infeksi manusia-ke-manusia di tempat perawatan kesehatan, bukti ilmiah saat ini menunjukkan bahwa unta berpunuk tunggal merupakan host reservoir (hewan yang ditumpangi parasit) utama untuk MERS-CoV dan sumber infeksi MERS pada manusia," tulis WHO.
Namun, peran unta berpunuk dalam transmisi virus dan rute transmisi yang tepat belum diketahui. Virus sepertinya tidak mudah berpindah dari orang ke orang kecuali ada kontak langsung.
"Wabah MERS pernah terjadi di beberapa negara, terbesar terjadi di Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Republik Korea," ungkap WHO.
Tahun ini Kemenkes Indonesia juga tak jemu mengimbau jemaah menjauhi unta. Apalagi dari 221 ribu jemaah haji Indonesia, mayoritas berusia lanjut yang rentan pada penyakit.
ADVERTISEMENT
Unta memang biasa ditemui selama pelaksanaan haji. Karena selain beribadah di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, jemaah kadang kala piknik ke sejumlah tempat, misalnya di peternakan unta untuk sekadar berfoto-foto, naik unta, atau minum susu unta.
Sebagaimana Indonesia, negara-negara pengirim jemaah haji dalam jumlah besar juga mengingatkan warganya untuk mengantisipasi penularan penyakit ini.
“Jagalah kesehatan pribadi dengan baik, hindari kontak tidak perlu dengan peternakan, hewan-hewan peliharaan dan liar, utamanya unta,” imbau pemerintah Pakistan kepada jemaahnya seperti dilansir tribune.com.pk.