Terima Mahmoed Abbas, Raja Salman Tegaskan Dukungan untuk Palestina

21 Desember 2017 7:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pertemuan Mahmoud Abbas dan Raja Salman (Foto: REUTERS)
zoom-in-whitePerbesar
Pertemuan Mahmoud Abbas dan Raja Salman (Foto: REUTERS)
ADVERTISEMENT
Presiden Palestina Mahmoed Abbas menemui Raja Arab Saudi, Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud di Istana Al Yamamah, Riyadh. Dalam pertemuan itu, Raja Salman menegaskan dukungannya terhadap kemerdekaan Palestina.
ADVERTISEMENT
Raja Salman mengatakan, setiap pernyataan yang disampaikan Amerika Serikat terkait situasi terkini Yerusalem akan sangat membahayakan bagi proses perundingan yang sedang berjalan.
"Akan membahayakan perundingan damai dan meningkatkan ketegangan di wilayah tersebut," kata Raja Salman seperti dikutip dari Saudi Press Agency (SPA), Kamis (21/12).
"Langkah berbahaya semacam itu, tampaknya akan mengobarkan hasrat umat Islam di seluruh dunia karena status Yerusalem yang besar dan Masjid Al-Aqsa," lanjut Salman.
Selain menyatakan dukungan, Salman dan Abbas juga membahas perkembangan terkini yang terjadi di wilayah Palestina. Pertemuan juga dihadiri oleh sejumlah pejabat dan Pangeran Arab Saudi.
Seperti dilansir arabnews, utusan Palestina untuk PBB, Riyad Mansour, sebelumnya sempat menyatakan harapan atas dukungan yang kuat bagi Palestina dari tindakan klaim status Yerusalem oleh Amerika Serikat. Baginya, isu tersebut perlu diselesaikan melalui negosiasi antara pihak Palestina dan Israel.
ADVERTISEMENT
"Tentang penentuan nasib sendiri, saya berharap kita mendapat dukungan dari sekitar 180 negara, mengenai kedaulatan, pemungutan suara akan berada di 160 wilayah tersebut, dan untuk Yerusalem saya memperkirakan 170 negara akan memilih bersama kita yang menentang hak veto AS," kata Mansour pada sebuah rancangan resolusi yang diveto oleh AS yang dihadiri Dewan Keamanan 15 anggota pada Senin (19/12).
Palestina tidak berdiam diri dan memperjuangkan haknya di konferensi Organisasi Kerjasama Islam (OKI) di Istanbul hingga sidang darurat Dewan Keamanan PBB.
Rapat sidang dewan keamanan PBB (Foto: Reuters/Brendan McDermid)
zoom-in-whitePerbesar
Rapat sidang dewan keamanan PBB (Foto: Reuters/Brendan McDermid)
Dalam laporan Aljazeera, pada pertemuan puncak Organisasi Kerjasama Islam (OKI), Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, bahkan meminta dunia untuk mengakui Yerusalem Timur sebagai "Ibu Kota Palestina". Sementara Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan bahwa tidak akan ada perdamaian di Timur Tengah sampai langkah itu dibuat.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, sidang darurat Dewan Keamanan PBB (20/12) menuai polemik ketika Trump mengancam akan memotong bantuan keuangan bagi negara-negara yang memilih rancangan resolusi Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB). Resolusi ini berkaitan dengan desakan agar AS menarik keputusannya atas pengakuannya terhadap Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.