Wanita Sering Merasa Kesepian Setelah Melahirkan. Kenapa dan Bagaimana

20 Januari 2018 12:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Istri Hengky Kurniawan melahirkan (Foto: Instagram/@hengkykurniawan)
zoom-in-whitePerbesar
Istri Hengky Kurniawan melahirkan (Foto: Instagram/@hengkykurniawan)
ADVERTISEMENT
Kelahiran bayi merupakan dambaan bagi banyak orang. Segala penantian berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun setelah pernikahan seolah berbuah ketika dinyatakan istri positif hamil. Aneka persiapan kelahiran pun dengan semangat dikumpulkan menanti saat-saat berbahagia.
ADVERTISEMENT
Namun, setelah melahirkan kadang justru muncul perasaan sepi yang lebih dari biasanya. Penelitian terbaru mengatakan, mayoritas pasangan suami istri seolah merasakan perubahan besar dalam hidup dan serangkaian emosi negatif dalam beberapa bulan pertama menjadi orang tua.
Sebuah survei terhadap 2.000 orang menemukan, sekitar 52% orang tua mengaku menderita kesepian setelah melahirkan anak, dengan mayoritas merasa terputus dari teman atau keluarga besarnya. Perasaan sepi juga muncul akibat kecemasan dan kekhawatiran seputar keuangan dan ketidakmampuan untuk berpisah dari keluarga untuk membesarkan anak sendiri.
Ilustrasi ibu melahirkan. (Foto: Instagram/@birth.imwithu)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu melahirkan. (Foto: Instagram/@birth.imwithu)
Penelitian yang dilakukan oleh sebuah aksi amal bagi anak-anak di Jo Cox Commission on Loneliness misalnya, menemukan seperlima dari responden yang ditelitinya mengalami perasaan kesepian pada seminggu pertama menjadi orang tua.
ADVERTISEMENT
Salah seorang responden dalam penelitian ini mengatakan, "Saya pikir saya akan paling bahagia, tapi sebenarnya sangat sulit. Saya tidak bisa keluar rumah karena saya cemas."
Selain itu, karena banyak temannya yang juga memiliki bayi dalam waktu berdekatan, wanita berusia 34 tahun yang baru saja melahirkan anak pertamanya ini merasa teman-temannya tersebut lebih baik darinya. Akibatnya, ia justru menutup diri.
Depresi pada ibu (Foto: Unsplash)
zoom-in-whitePerbesar
Depresi pada ibu (Foto: Unsplash)
Responden lain bercerita bagaimana kehidupannya berubah drastis setelah 14 minggu kelahiran anak pertamanya. Ia merasa tidak bebas, harus menggendong bayi dalam waktu lama setiap hari, kesulitan mengatur waktu untuk diri sendiri --bahkan tidak bisa sekadar mandi ketika tidak ada orang di rumah hingga kerepotan-kerepotan lainnya.
"Saya benci kondisi seperti ini dan saat itulah jadi merasa kesepian," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Senada dengan dua responden ini, jajak pendapat online yang digerakkan oleh Mumsnet menemukan hal serupa. Ditemukan fakta bahwa masa saat anak di bawah satu tahun merupakan masa paling umum di mana orang tua merasa terisolasi.
Mengomentari hal itu, pendiri dan CEO Mumsnet, Justine Roerts, berkata "Memiliki bayi mengubah hidup Anda dalam banyak hal dan tidak semuanya menyenangkan seperti yang diharapkan," katanya.
Biarkan Ibu mendapatkan kebahagiaannya. (Foto: Pexels)
zoom-in-whitePerbesar
Biarkan Ibu mendapatkan kebahagiaannya. (Foto: Pexels)
Lalu, bagaimana cara mengatasinya? Pertama, pahamilah kalau perasaan sepi ketika baru saja menjadi orang tua adalah hal yang umum terjadi. Selanjutnya, Anda perlu memikirkan penyebab terjadinya perasaan sepi itu dan berusaha mencari jalan keluarnya bersama pasangan.
Tak kalah penting, buatlah koneksi-koneksi baru. Lawan rasa sepi Anda dengan lebih banyak bertemu orang, mencari kenalan atau membangun jejaring pertemanan. Anda bisa bergabung dengan satu komunitas online misalnya, atau masuk group chat sesama ibu baru yang bisa membuat Anda nyaman dan lainnya.
ADVERTISEMENT
Terbukalah terhadap diri anda sendiri dan lingkungan anda. Berbagilah informasi dan pengalaman kepada teman, rekan atau bahkan secara online lewat media sosial. Dengan begitu, Anda tidak akan merasa sendiri karena ada yang menemani Anda melewati masa-masa penuh tantangan dan adaptasi ini.
Moms punya cara lain melawan sepi untuk ibu baru lainnya? Yuk ceritakan pengalaman Anda!