Yuk, Bisnis Modal Jari dengan Mediv, Aplikasi dari Kimia Farma

Nurul Rahmawati
Halo, saya momblogger domisili di Surabaya Saya adalah salah satu local guides yg mewakili Indonesia dalam Google Local Guides Summit 2017 di San Francisco, Amerika Serikat
Konten dari Pengguna
27 Juli 2019 9:38 WIB
Tulisan dari Nurul Rahmawati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Heyhoo!
Kita semua pastinya pada punya smartphone dan aktif di socmed, kan? Selama ini, aktivitas apa yang paling sering dilakoni ketika ber-socmed ria? Scrolling Instagram, dan ngepoin gebetan? Atau bolak-balik ngecek berapa like dan comment dari foto selfie yang barusan kita posting sejam lalu?
ADVERTISEMENT
Huwhwhwhw. Tenaaang, tenaaang. Mau stalking-in mantan/ temen/ tetangga ataupun berburu like(s), itu semua boleh boleh aja kok. Akan tetapi, kalau kalian tetap aktif di socmed dan dapat cuan alias duit? Waaahh, ini sih, bakalan super hepi banget yak.
Apalagi, buat dapatin profit cring cring criiing itu, ada banyak cara yang bisa kita lakukan kok. Salah satunya, download aplikasi Mediv yang ada di Google Playstore! Weitss, Mediv? Aplikasi apa pula ituuu?

Mediv, Aplikasi Jual Beli dari Kimia Farma #BisnisModalJari

Jadi, begini. era digital ini kan sebenarnya membuka peluang bagi siapa saja untuk berbisnis dan menambah pundi-pundi harta. Dagang online, salah satunya. Akan tetapi, untuk para pemula alias newbie di kancah bisnis, agak-agak ngeri gimana gitu kan, kalau harus nyetok barang dalam jumlah besar.
ADVERTISEMENT
Kenalin nih, Mediv, aplikasi besutan Kimia Farma! Setelah diluncurkan di Jakarta pada 28 April 2019 lalu, tim Mediv menghelat road show di sejumlah kota di Indonesia. Kota pertama adalah Bandung (18/5). Arek-arek Surabaya kebagian rezeki disamperin tim Mediv pada Jumat (26/7).
Mengusung tema acara “Bisnis Modal Jari”, talk show bersama Mediv dihelat di Convention Hall B1, Dyandra Convention Center Surabaya. Pengunjung siap mendapatkan suntikan inspirasi dari tiga pembicara yang super duper keren!
Ada Honesti Basyir selaku CEO dari PT Kimia Farma (Persero) Tbk, Nadya Fadila Saib selaku Co-Founder dan Co-CEO Wangsa Jelita, serta Ivan Aditya selaku Digital Marketing Manager PT Tunas Ridean Tbk.
***
Bapak Honesti Basyir (yang gayanya seru banget dan millennial abis!) mengapresiasi semangat anak muda yang senantiasa ingin experience hal baru.
ADVERTISEMENT
Dengan adanya Mediv, kita bisa ikut berjualan produk alat kesehatan (alkes) Kimia Farma. Nggak perlu repot-repot mikirin modal ataupun storage untuk menampung alkes, semacam kursi roda, ranjang pasien, dan sebagainya.
Yang kita lakukan cukup install aplikasi, daftar sebagai user, apabila ada transaksi, nantinya Kimia Farma yang akan mengirimkan ke end user. Jadi pakai sistem dropship! Wah, ini brilian banget, sih. Karena sebagai pebisnis, kita tidak perlu menyediakan modal, gudang, juga tak ada resiko dalam berjualan.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, pak Honesti menjelaskan bahwa ada beberapa desain platform, yaitu:
(1). Mediv Screen yang bisa kita jumpai di beberapa offline store/ toko fisik Kimia Farm
(2). Mediv App, yang bisa di-download melalui Google Playstore.
(3). Mediv Augmented Reality
Siapa yang mau beli tinggal klik, nanti Kimia Farma yang mengantarkan barangnya. Ini menarik banget, karena kalau punya toko sendiri, kita butuh modal dan banyak resiko. Mediv ini bisnis tanpa modal dan sebuah terobosan yang bisa kita nikmati sama-sama.
“Fee yang kita sharing 5-10% gantung kepada jenis alat kesehatan. Bisa menjadi hal yang bagus untuk yang mau dan siap belajar bisnis,” lanjut Bapak Honesti.
ADVERTISEMENT
Sampai Jumat (27/7) aplikasi Mediv telah di-download sebanyak 2000 kali, dan ada 900 user aktif yang sudah bertransaksi.
Untuk tahu lebih lanjut mengenai apa dan bagaimana Mediv, silakan klik website-nya ya: http://mediv.co.id/
***
Pembicara kedua adalah Nadya Fadila Saib selaku Co-Founder dan Co-CEO Wangsa Jelita. Menurut Nadya, pesatnya perkembangan teknologi dan internet merupakan potensi yang sangat besar dan harus dimanfaatkan oleh para entrepreneur. Produk Wangsa Jelita hanya diproduksi di Bandung, namun dengan adanya transaksi online, produk ini bisa dijajal oleh para konsumen di berbagai daerah.
Nadya membeberkan, di Wangsa Jelita, konsep natural diberikan karena memang produk yang dihasilkan benar-benar menggunakan bahan-bahan alami sebagai bahan bakunya. Sabun buah apel benar-benar bahan dasarnya dari apel. Begitu juga produk sabun bunga mawar, green tea sampai minyak zaitun. Kualitas produk Wangsa Jelita inilah yang menjadi kekuatan utama Nadya untuk mempromosikan Wangsa Jelita.
ADVERTISEMENT
Sementara pemicara ketiga, Ivan Aditya selaku Digital Marketing Manager PT Tunas Ridean Tbk. menggarisbawahi bahwa setiap kita punya peluang untuk sukses berbisnis di dunia digital. Asalkan paham dan mengaplikasikan strategi digital marketing dengan baik dan benar.