Quranic Sound Therapy Terhadap Perilaku Anak Autis

nurulhikmahafiati
Mahasiswi di Universitas Al-Azhar Indonesia, Jurusan Bimbingan Konseling Islam.
Konten dari Pengguna
23 Januari 2021 18:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari nurulhikmahafiati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT

Sudut Pandang Islam dan Keluarga Penyandang Autisme

Berbicara tentang penyandang autisme sangat menyenangkan tetapi juga menyedihkan. Bagaimana tidak, seseorang yang menyandang autisme mengalami gangguan perkembangan yang kompleks. Mereka mengalami hambatan dalam interaksi sosial, komunikasi, dan perilaku. Sementara itu, interaksi sosial, komunikasi, dan perilaku merupakan aspek yang sangat penting di dalam menjalin hubungan antar individu dan menjalin hubungan dengan diri sendiri. Hambatan persepsi juga salah satu yang dialami penyandang autisme dan berpengaruh terhadap hambatan lainnya.
ADVERTISEMENT
Dibalik rasa pesimis dan sikap putus asa orang tua maupun keluarga mengenai masa depan penyandang autisme tersimpan harapan dan keyakinan bahwa mereka memiliki kemampuan untuk hidup mandiri serta melakukan berbagai hal layaknya individu pada umumnya. Hal ini menimbulkan motivasi dan membangun resiliensi orang tua untuk berupaya mengembangkan kemampuan dan ketrampilan penyandang autisme di dalam menghadapi kehidupan di masa depan. Dukungan dari berbagai pihak disertai optimisme bahwa autisme dapat disembuhkan merupakan suatu keyakinan yang membantu.
Orangtua yang dapat menerima kenyataan bahwa anak mereka menyandang autisme dan penerimaan orangtua sangat mempengaruhi perkembangan anak autisme dikemudian hari. Sedangkan sikap orangtua yang tidak dapat menerima kenyataan bahwa anaknya memiliki gangguan autisme akan sangat buruk dampaknya, karena hal tersebut hanya akan membuat anak autis merasa tidak dimengerti, merasa ditolak, sehingga berdampak pada perilaku anak yang sulit diatasi oleh orangtua.
ADVERTISEMENT
Autis pada anak merupakan ujian yang mendatangkan pahala sehingga harus disikapi dengan sabar dan tawakal. Orang tua anak yang mengalami gangguan autis dalam pandangan Islam merupakan cobaan yang diberikan Allah SWT kepada hamba-Nya untuk menguji keimanan. Sesuai syariat Islam, solusi dari autis adalah berobat berdasarkan sabda Rasulullah yang menyatakan penyakit dapat sembuh apabila pengobatannya tepat. Untuk orang tua diharapkan sabar dan tidak merasa rendah diri terhadap gangguan yang dialami anaknya karena autis merupakan cobaan yang diberikan Allah SWT. Selain dengan berobat, anak autis maupun orang tuanya diharapkan senantiasa bertawakal kepada Allah SWT agar selalu dekat dengan Allah. Sebagaimana firman Allah SWT :
الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
ADVERTISEMENT
Artinya : "(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tentram" (QS. Al-Ra'd, (13): 28).
Sudut Pandang Sekolah Inklusi
Penyelenggaraan sekolah inklusi di Indonesia, dilatarbelakangi oleh hak anak untuk memperoleh pendidikan. Setiap makhluk mempunyai kebutuhan. Sebagai makhluk Tuhan yang dianggap mempunyai derajat tertinggi di antara makhluk lainnya, manusia mempunyai kebutuhan yang paling banyak dan kompleks. Untuk memenuhi kebutuhan pendidikannya, anak berkebutuhan khusus memiliki hak yang sama dengan anak normal lainnya. Dalam pasal 31 UUD 1945 disebutkan bahwa semua warga negara berhak mendapat pendidikan. Hal in dijabarkan lebih lanjut dalam BAB IV Pasal 5 Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
ADVERTISEMENT
Semua warga negara berhak memperoleh pendidikan baik bagi anak normal maupun anak berkebutuhan khusus, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 dan dipertegas dalam Permendiknas nomor 70 Tahun 2009 dengan memberi peluang kepada anak berkebutuhan khusus untuk sekolah di sekolah regular.
Sekolah inklusi adalah sebuah pelayanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus tanpa memandang kondisi fisik, intelegensi, sosial, emosional, dan kondisinya lainnya seperti memiliki potensi keceradasan dan bakat istimewa untuk belajar bersama dengan anak-anak normal di sekolah regular.
Manfaat yang diperoleh dari inklusi salah satunya adalah Sekolah inklusi dipandang paling efektif untuk melawan sikap diskriminatif, menciptakan masyarakat yang mau menerima kedatangan anak luar biasa, dan mencapai pendidikan untuk semua. Di dalam kelas inklusi anak berkebutuhan khusus memperoleh perlakuan yang sama seperti anak normal. Sikap terbuka dari teman-teman sebaya dan guru di sekolah inklusi mempengaruhi self esteem anak. Anak akan memiliki self esteem yang tinggi, sehingga mereka bisa mengembangkan potensi yang mereka miliki tetapi tetap sadar akan kekurangan pada dirinya.
ADVERTISEMENT
Mengembangkan model pendidikan bagi guru merupakan salah satu alternative untuk mengurangi tantangan dalam penyelenggaraan sekolah inklusi. Dengan cara memberikan materi atau pelatihan tentang anak berkebutuhan khusus. Guru merupakan tokoh sentral dalam melakukan perubahan, sehingga dibutuhkan komitmen, pengetahuan, dan dukungan dari guru kelas regular untuk meningkatkan kesadarnnya dalam mengembangkan sekolah inklusi.
Quranic Sound Therapy Terhadap Perilaku Anak Autis
Penyandang Autisme terjadi karena adanya gangguan pada perkembangan sistem saraf otak sehingga menimbulkan gangguan pada komunikasi verbal dan non verbal, interaksi sosial dan perilaku emosi, selain itu anak autis juga mengalami gangguan/masalah pada aktivitas tidur.
Gangguan kognitif tersebut salah satunya disebabkan karena kurang tidur. Perkembangan anak autis yang terganggu dan kualitas tidur yang tidak teratur dapat menghambat perkembangan perilaku maka perlu adanya intervensi untuk memperbaiki perilaku anak autis.
ADVERTISEMENT
Terapi audio seperti mendengarkan musik telah diterapkan untuk mengatasi gangguan tidur dan merupakan terapi yang cukup efektif untuk meningkatkan perkembangan anak autis. Terapi musik yang diberikan pada anak autis dapat memperbaiki dan mengubah perilaku, mengembangkan kesadaran tubuh, komunikasi, serta dapat menurunkan kecemasan, emosional dan hiperaktivitas. Pemberian terapi audio dengan murottal Alquran merupakan alternatif baru sebagai terapi relaksasi untuk menurunkan kecemasan, emosi yang tidak stabil, dan gangguan tidur.
Terapi musik telah banyak digunakan untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan terutama untuk masalah psikologis. Terapi murottal Alquran dapat memunculkan gelombang delta di lobus frontal sebagai pusat intelektual dan pengontrol emosi, termasuk kemampuan komunikasi dan interaksi sosial, serta lobus sentral sebagai pusat pengontrol gerakan. Gelombang delta adalah gelombang otak yang memiliki amplitudo yang besar dan frekuensi yang rendah, yaitu di bawah 4 Hz. Otak menghasilkan gelombang ini ketika dalam keadaan tertidur lelap tanpa mimpi. Tubuh akan melakukan proses penyembuhan diri, memperbaiki kerusakan jaringan dan aktif memproduksi sel-sel baru saat tertidur lelap.
ADVERTISEMENT
Pada penelitian yang dilakukan oleh M. Amzari Tumiran et, al menyatakan bahwa terapi audio murrotal Al-Qur’an lebih baik dibandingkan dengan terapi suara atau terapi musik lainnya, karena terapi audio murrotal dapat menghasilkan gelombang alpha yang lebih tinggi sehingga dapat mempengaruhi fungsi dari sistem saraf di otak yang berdampak terhadap peningkatan kualitas tidur pada anak autis. Terapi musik dalam murottal lebih meningkatkan perkembangan kognitif penyandang autisme daripada terapi musik Mozart.
Meningkatkan kesadaran Orang Tua dan Masyarakat
Untuk meningkatkan kesadaran orang tua dan masyarakat diperlukan peran serta sekolah dan pejabat daerah terkait. Misalnya sekolah berkerjasama dengan tim penggerak PKK kelurahan untuk mensosialisasikan keberadaan anak berkebutuhan khusus dan sekolah inklusi. Kerjasama ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat hingga lapisan terbawah. Selain itu dibutuhkan usaha dari pemerintah pusat untuk mempromosikan keberadaan sekolah inklusi dan dampak positif yang akan diperoleh. Selama 10 tahun penyelenggaraan pendidikan inklusi, pemerintah baru terlihat memberikan bantuan dibidang keuangan, namun belum mempromosikannya, seperti pada saat Sekolah Kejuaran.
ADVERTISEMENT