Pentingnya Audit Secara Online di Tengah Pandemi COVID-19

Nurulita Aprilianingsih (49401800039) , Mahasiswa D3 Akuntansi Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Para auditor kini tengah menghadapi dilema di tengah dampak pandemi Covid-19 yang mewabah di seluruh Indonesia. Dimana proses audit yang biasanya bisa dilakukan secara langsung kini hanya bisa dilakukan dari jarak jauh (remote audit) atau secara daring online. Hal tersebut sesuai dengan himbauan pemerintah untuk jaga jarak fisik dan pembatasan interaksi sosial guna menekan risiko penularan Covid-19. Himbauan ini juga diperkuat dengan kebijakan Komite Akreditasi Nasional (KAN) per 16 Maret 2020. Kebijakan pemerintah yang dimaksud seperti melakukan Work From Home atau biasa disingkat WFH yang diterapkan dengan alasan dimana dimasa pandemi seperti ini tidak memungkinkan untuk melakukan kegiatan pekerjaan di kantor atau secara langsung.

Terjadinya gangguan perekonomian global yang disebabkan oleh Pandemi Covid-19 ini dapat meningkatkan prevalensi risiko kesalahan penyajian material pada asersi-asersi manajemen dalam laporan keuangan. Pekatnya atmosfer ketidakpastian dalam tingkatan ekonomi makro dan mikro dapat menyebabkan perubahan signifikan atas pertimbangan awal risiko kesalahan penyajian material yang diidentifikasi. Oleh karena itu meski di masa pandemi, proses audit harus tetap dilakukan untuk mencegah tindak kecurangan dan menjaga kestabilan suatu perusahaan. Beberapa elemen yang terkait oleh audit jarak jauh (online) yaitu perencanaan, kajian dokumen, pemeriksaan fisik lapangan, wawancara jarak jauh, pertemuan penutupan.

Banyak pro dan kontra terkait pelaksanaan proses Audit Online di Indonesia. Namun pada kenyataannya proses audit jarak jauh (online) memiliki berbagai keunggulan seperti mengurangi biaya perjalanan, mengembalikan kebutuhan akan rasa normal, beban audit terhadap fasilitas operasional dapat dimitigasi dan peningkatan penggunaan teknologi yang ada dapat memperkuat dokumentasi serta pelaporan. Penerapan proses audit secara online di Indonesia kini sudah mulai terealisasi di berbagai daerah dan diharapkan nantinya bisa menyeluruh.

Peran auditor pada kondisi saat ini berada dalam tingkat pengawasan yang ketat, sebagai auditor memiliki kewajiban kepentingan publik untuk menyelesaikan pekerjaan audit sesuai dengan standar profesional dan ketentuan etika yang berlaku. Dalam kondisi ini, auditor harus mengakui bahwa cara melakukan audit sebelumnya diperlukan modifikasi signifikan untuk mengatasi tantangan dan ketidakpastian yang muncul dari dampak Pandemi Covid-19. Auditor harus meningkatkan skeptisisme profesional yang sangat tinggi dan mengomunikasikan kepada manajemen dan pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola bahwa manajemen tidak menyajikan secara spesifik dan tidak memberitahukan seluruh uraian dari berbagai kondisi dan tingkat ketidakpastian operasi perusahaan. Terlepas dari tantangan dan ketidakpastian, seharusnya tidak terdapat pengurangan atau ketidakpatuhan dengan standar audit dalam pelaksanaan audit.

Kondisi yang ada sekarang ini sebetulnya memberikan peluang bagi lembaga sertifikasi untuk meningkatkan kemampuan dalam melakukan audit jarak jauh secara daring yang selama ini jarang dilakukan. Kabar baiknya, kecanggihan teknologi saat ini dan beragamnya aplikasi video/telekonferensi menjadikan proses itu lebih mudah. Meskipun dilakukan secara online, auditor diharapkan tetap harus menjaga kualitas audit dan dapat memperoleh bukti audit yang cukup serta tepat untuk mendukung opini audit.

Sumber :

https://na.theiia.org/translations/PublicDocuments/EHSKB-Remote-Auditing-for-COVID-19-and-Beyond-Indonesian.pdf

https://iapi.or.id/uploads/article/76-TECH_NEWSFLASH_APRIL_2020.pdf