Ini Dia Tanaman Obat Asam Urat yang Ampuh dan Berkhasiat

samurago
samurago hanya ingin berbagi
Konten dari Pengguna
24 Oktober 2017 16:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari samurago tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Penyakit asam urat atau gout adalah kondisi yang dapat menyebabkan gejala nyeri yang tidak tertahankan, pembengkakan, dan rasa panas di persendian. Meski semua sendi di tubuh bisa terkena asam urat, namun yang paling sering terserang adalah sendi jari tangan, lutut, pergelangan kaki, dan jari kaki.
ADVERTISEMENT
Laki-laki lebih rawan terkena penyakit asam urat dibandingkan dengan perempuan, terutama saat usia mereka di atas 30 tahun. Pada perempuan, penyakit ini biasanya berisiko timbul setelah menopause.
Orang yang terkena serangan penyakit asam urat biasanya akan merasakan perkembangan gejala yang cepat dalam beberapa jam pertama. Rasa sakit bisa berlangsung selama 3-10 hari. Pembengkakan tidak hanya terjadi di sendi, namun juga di daerah sekitar sendi disertai warna kulit yang memerah. Pada tahap ini, penderita dapat tidak mampu bergerak secara leluasa.
Di Indonesia, orang sering salah kaprah menyamakan penyakit asam urat (gout/pirai) dengan rematik. Padahal rematik adalah istilah umum yang dipakai untuk menggambarkan rasa sakit pada persendian atau otot yang mengalami peradangan. Penyakit asam urat (gout/pirai) hanya salah satu penyebab nyeri pada persendian. Mengenali gejala dan tanda pada gout dapat membantu seseorang membedakan dengan nyeri sendi yang disebabkan oleh kondisi lain.
ADVERTISEMENT
Banyak orang mengira apabila kadar asam urat di dalam darah tinggi (hiperurisemia), maka akan terkena gout. Hal ini tidak benar, karena hanya sekitar 1/3 penderita hiperurisemia yang mengalami gout.
Penyebab penyakit asam urat
Gejala nyeri dan pembengkakan pada penyakit asam urat disebabkan oleh tusukan kristal-kristal tajam di sekitar sendi yang terbentuk akibat penumpukan zat asam urat. Seseorang yang suka mengonsumsi makanan yang menyebabkan peningkatan asam urat (contohnya jeroan, hidangan laut, daging merah) dan seseorang yang gemar mengonsumsi minuman beralkohol akan berisiko tinggi terkena penyakit asam urat. Selain itu, penyakit ini juga rawan dialami oleh orang-orang yang menderita obesitas, diabetes, hipertensi, atau penyakit ginjal kronik.
Menurut penelitian, seseorang yang memiliki keluarga penderita penyakit asam urat juga dapat terkena kondisi sama. Dengan kata lain, penyakit ini bersifat genetik juga.
ADVERTISEMENT
Diagnosis penyakit asam urat
Temuilah dokter jika Anda merasakan gejala-gejala penyakit asam urat. Dalam melakukan diagnosis, dokter akan melakukan pemeriksaan atau tes untuk memastikan adanya kristal-kristal natrium urat pada persendian. Hal ini perlu dilakukan karena ada jenis penyakit lain yang bisa menyebabkan gejala menyerupai penyakit asam urat. Pemeriksaan kadar asam urat dalam darah juga biasanya dilakukan.
Sebelum melakukan tes, biasanya pertama-tama dokter akan bertanya mengenai:
Lokasi sendi yang terasa sakit.
Seberapa sering Anda mengalami gejala dan seberapa cepat gejala tersebut muncul.
Obat-obatan tertentu yang sedang Anda konsumsi.
Riwayat penyakit asam urat di keluarga Anda.
Penanganan penyakit asam urat
Penanganan penyakit asam urat memiliki dua sasaran utama, yaitu meringankan gejalanya dan mencegah serangan terulang kembali.
ADVERTISEMENT
Untuk meringankan gejala penyakit asam urat, Anda bisa menempelkan kantong es pada bagian sendi yang terasa sakit. Anda juga bisa mengonsumsi obat pereda rasa sakit, misalnya colchicine, OAINS (obat anti-inflamasi nonsteroid), dan obat-obatan golongan steroid.
Sedangkan untuk mencegah kambuhnya serangan penyakit asam urat, Anda bisa mengonsumsi obat penurun kadar asam urat (misalnya allopurinol). Selain itu, Anda diharuskan untuk menjauhi makanan-makanan pemicu penyakit asam urat dan segera turunkan berat badan. Utamakan makanan rendah kalori untuk mendukung upaya mendapatkan berat badan ideal.
Kombinasi obat-obatan dari dokter serta perilaku hidup sehat umumnya terbukti ampuh dalam menurunkan kadar asam urat dan melarutkan kristal-kristal tajam yang telah terbentuk. Dengan kombinasi tersebut, maka diharapkan pasien penyakit asam urat tidak lagi mengalami kambuh.
ADVERTISEMENT
Komplikasi penyakit asam urat
Meski penyakit asam urat jarang menimbulkan komplikasi, namun tetap patut kita waspadai. Beberapa komplikasi yang mungkin terjadi, di antaranya:
Munculnya benjolan keras (tofi) di sekitar area yang mengalami radang.
Kerusakan sendi permanen akibat radang yang terus berlangsung dan tofi di dalam sendi yang merusak tulang rawan dan tulang sendi itu sendiri. Kerusakan permanen ini biasanya terjadi pada kasus penyakit asam urat yang diabaikan selama bertahun-tahun.
Batu ginjal yang disebabkan oleh pengendapan asam urat yang bercampur dengan kalsium di dalam ginjal.
Berikut beberapa jenis makanan mengandung purin yang harus Anda batasi pengonsumsiannya atau jauhi dari piring Anda:
Daging-dagingan. Kandungan purin dalam makanan ini masih tergolong sedang. Jadi, Anda bisa mengonsumsi daging sapi, daging unggas, daging kambing, atau daging babi yang semuanya tanpa lemak paling banyak 170 gram setiap harinya.
ADVERTISEMENT
Jeroan. Untuk jenis makanan ini, Anda disarankan untuk menjauhinya karena jeroan seperti hati dan organ dalam lainnya, memiliki kandungan purin tertinggi.
Makanan laut. Anda penyuka makanan laut? Mulai sekarang cobalah untuk membatasi pengonsumsiannya, atau bahkan dijauhi karena makanan laut kaya akan purin. Jenis-jenis makanan laut yang tidak bersahabat bagi penderita asam urat tinggi antara lain kerang, ikan asin, ikan teri, sarden, makarel (ikan kembung), tiram, udang, lobster, atau kepiting.
Sayuran. Ada beberapa sayuran yang memiliki kadar purin tinggi seperti bayam, kembang kol, asparagus, kacang polong, atau jamur. Namun, menurut penelitian, mengonsumsi purin yang berasal dari sayuran tidak menimbulkan masalah bagi penderita asam urat tinggi, artinya risiko terkena gout atau serangan ulangannya tidak meningkat. Meski begitu, disarankan untuk tetap membatasi jumlah yang masuk ke dalam tubuh Anda.
Bir. Minuman ini mengandung purin dan bisa meningkatkan kadar asam urat dalam darah. Selain itu, bir juga bisa menyebabkan dehidrasi, yang mana pemicu datangnya rasa nyeri pada penderita asam urat tinggi.
ADVERTISEMENT
Gula. Meski kadar purin dalam gula tergolong rendah, Anda tetap disarankan untuk tidak berlebihan mengonsumsi makanan yang mengandung gula. Pengonsumsian gula yang berlebihan bisa menyebabkan diabetes atau obesitas, yang mana bisa memperburuk gejala rematik asam urat yang Anda idap. Hindari pula mengonsumsi minuman yang mengandung fruktosa, karena bisa meningkatkan kadar asam urat Anda. Jika Anda ingin memanjakan lidah dengan sesuatu yang manis, Anda bisa mengonsumsi buah-buahan segar. sumber