34.931 Warga Sekitar Gunung Agung Mengungsi di 238 Titik

24 September 2017 18:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengungsi Gunung Agung (Foto: Antara/Wira Suryantala)
zoom-in-whitePerbesar
Pengungsi Gunung Agung (Foto: Antara/Wira Suryantala)
ADVERTISEMENT
Jumlah warga yang mengungsi akibat Gunung Agung di Bali yang berstatus awas terus bertambah. Berdasarkan data sementara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), jumlah warga yang mengungsi hingga pukul 12.00 WITA tadi tercatat mencapai 34.931 jiwa.
ADVERTISEMENT
"Pengungsi tersebar di 238 titik pengungsian yang tersebar di 7 kabupaten di Bali. Diperkirakan jumlah pengungsi ini akan terus bertambah karena belum semua pengungsi terdaftar. Bahkan ada sebagian masyarakat yang mengungsi keluar Pulau Bali. Pendataan terus dilakukan oleh Pusdalops BPBD Provinsi Bali selaku institusi yang berwenang mengeluarkan data pengungsi secara resmi," ungkap Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, melalui keterangan tertulis, Minggu (24/9).
Menurutnya, titik-titik pengunsian tersebut terdapat di Kabupaten Badung 3 titik (328 jiwa), Kabupaten Bangli 23 titik (2.883 jiwa), Kabupaten Buleleng 13 titik (4.649 jiwa), Kabupaten Denpasar 5 titik (297 jiwa), Kabupaten Giayar 12 titik (161 jiwa), Kabupaten Karangasem 81 titik (15.129 jiwa), dan Kabupaten Klungkung 101 titik (11.484 jiwa). Ia menyebutkan, banyaknya titik pengungsian yang menyebar menyebabkan kendala dalam distribusi bantuan logistik.
ADVERTISEMENT
"Banyak titik pengungsian yang hanya berisi kurang dari 10 jiwa pengungsi. Gubernur Bali telah memerintahkan agar pengungsi yang sedikit jumlahnya dapat dijadikan satu di satu tempat dengan jumlah sekitar 200 jiwa per titik pengungsian nantinya," tambahnya.
Gunung Agung, Bali (Foto: Nyoman Budhiana/Antara)
zoom-in-whitePerbesar
Gunung Agung, Bali (Foto: Nyoman Budhiana/Antara)
Ia mengaku jumlah pengungsi sering berubah. Pada siang hari sebagian warga kembali ke rumah untuk memberikan makan ternaknya namun pada sore atau malam, pengungsi kembali ke tempat pengungsian lagi.
"Masih banyak ternak yang belum dievakuasi ke tempat pengungsian ternak atau dikumpulkan di satu tempat aman karena katerbatasan data, sarana dan prasarana untuk evakuasi ternak," tambah Sutopo.
Meski demikian, ia menyebutkan prioritas utama evakuasi saat ini adalah masyarakat yang tinggal di sekitar Gunung Agung. Sementara, untuk ternak seluruhnya akan ditangani oleh Dinas Peternakan Kabupaten dan bekerjasama dengan Dinas Peternakan Provinsi Bali.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, adanya keterkaitan ekonomi, sosial dan budaya antara masyarakat dan ternak menyebabkan penanganan pengungsi bukan hal yang mudah. Ia mengaku pengalaman evakuasi masyarakat dan ternak saat erupsi Gunung Merapi di Jawa Tengah dan Yogyakarta pada tahun 2010 menjadi pengalaman yang berharga.