Drama Pilkada Gorontalo: Narkoba hingga Pecah Kongsi Kepala Daerah

14 Januari 2018 13:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pesona Wisata Gorontalo Menara Limboto (Foto: Dok. Pesona Wisata Indonesia)
zoom-in-whitePerbesar
Pesona Wisata Gorontalo Menara Limboto (Foto: Dok. Pesona Wisata Indonesia)
ADVERTISEMENT
Provinsi Gorontalo menjadi salah satu provinsi di Indonesia yang menggelar Pilkada serentak 2018. Meski memiliki lima kabupaten dan satu kota, namun di Pilkada kali ini, hanya ada satu kabupaten dan satu kota di Provinsi Gorontalo yang akan mengelar Pilkada.
ADVERTISEMENT
Pertarungan di Pemilihan Wali Kota Gorontalo cukup menarik setelah Wali Kota Gorontalo Marten A Taha dan Wakil Wali Kota Gorontalo Charles Budi Doku memutuskan untuk berpisah di periode kedua. Sedangkan di Kabupaten Gorontalo Utara, Bupati Gorontalo Indra Yasin akan maju kembali dengan menggandeng Thariq Modanggu.
Adhan Dambea-Hardi Hemeto. (Foto: Facebook Indra Arsyad)
zoom-in-whitePerbesar
Adhan Dambea-Hardi Hemeto. (Foto: Facebook Indra Arsyad)
Pilkada Kota Gorontalo sempat diwarnai dengan mundurnya Wakil Wali Kota Gorontalo Charles Budi Doku. Budi Doku awalnya akan maju sebagai wakil wali kota petahana, berpasangan dengan Adhan Dambea.
Namun, langkahnya terhenti setelah istrinya, Sherly Djou, terjerat kasus narkoba. Padahal, paslon Adhan-Budi Doku sudah mengantongi dukungan dari Gerindra, PAN, Hanura dan Nasdem.
Budi Doku yang secara resmi menyatakan mundur pada Selasa (9/1) lalu pun akhirnya digantikan oleh Hardi Saleh Hemeto. Pasangan Adhan-Hardi mendaftarkan diri ke KPU satu hari setelah pernyataan tersebut dengan diusung koalisi Gerindra, PAN dan Hanura dengan total kursi di DPRD Provinsi Gorontalo 13.
Rum Pagau- Rusliyanto Monoarfa. (Foto: dok. DPRD Provinsi Gorontalo; Twitter @rum_pagau )
zoom-in-whitePerbesar
Rum Pagau- Rusliyanto Monoarfa. (Foto: dok. DPRD Provinsi Gorontalo; Twitter @rum_pagau )
Di Pilkada Kota Gorontalo, keduanya akan berhadapan dengan Rum Pagau- Rusliyanto Monoarfa. Rum Pagau yang pernah menjabat sebagai Bupati Boalemo selama satu periode ini dianggap berpengalaman dalam memimpin daerah oleh partai pengusungnya, PDIP dan PPP yang memiliki kursi di DPRD Provinsi Gorontalo sebanyak 11 kursi.
ADVERTISEMENT
Rum Pagau sendiri sempat mengikuti Pilkada serentak 2017 sebagai calon bupati petahana bersama dengan wakilnya, Lahmuddin Hambali. Namun, keduanya harus menelan kenyataan pahit saat Mahkamah Agung memutuskan mencoret nama keduanya karena memecat direksi rumah sakit enam bulan sebelum pilkada serentak.
Marten A Taha-Ryan Fahrichsan Kono (Foto:  Facebook Ryan F Kono)
zoom-in-whitePerbesar
Marten A Taha-Ryan Fahrichsan Kono (Foto: Facebook Ryan F Kono)
Pilkada Kota Gorontalo semakin ramai dengan majunya Wali Kota Gorontalo Marten A Taha dalam kontestasi ini. Setelah berpisah dengan Budi Doku, di periode kedua Marten memilih untuk menggandeng Ryan Fahrichsan Kono dengan mengantongi dukungan dari Demokrat, PBB dan Golkar dengan total kursi 16 di DPRD Gorontalo.
Jika terpilih, paslon yang menamai diri Matahari ini, akan melanjutkan program Kartu Sejahtera yang menjadi andalan calon wali kota petahana ini. Program yang juga dikenal dengan Gratis dari Lahir sampai Mati ini bahkan sempat penghargaan Indonesia Social Responsibility Award 2014.
Indra Yasin-Thariq Modanggu. (Foto: Facebook Indra Yasin; thariqmodanggu.wordpress.com)
zoom-in-whitePerbesar
Indra Yasin-Thariq Modanggu. (Foto: Facebook Indra Yasin; thariqmodanggu.wordpress.com)
Bupati dan Wakil Bupati Gorontalo Utara, Indra Yasin-Roni Imran, memutuskan untuk berpisah di periode kedua. Indra Yasin, yang diusung oleh Gerindra, PDIP, PPP, PKS, dan PAN, memilih Thariq Modanggu sebagai wakilnya.
ADVERTISEMENT
Sementara, Roni Imran, maju dengan menggandeng mantan sekretaris daerahnya, Ismail Patamani. Demi maju sebagai calon wakil bupati, Ismail pun meninggalkan jabatannya sebagai Aparatur Sipil Negara setelah resmi diusung oleh Demokrat dan Hanura.
Polemik perebutan rekomendasi di Partai Golkar sempat terjadi. Pasalnya, nama Idrus MT Mopili juga muncul ketua DPD I Partai Golkar Provinsi Gorontalo Rusli Habibie, bersaing dengan kader Gokar lainnya Indra Yasin.
Namun, polemik tersebut berakhir setelah Nurdin Halid memutuskan rekomendasi DPP Golkar diberikan kepada pasangan Idrus MT Mopili-Suhelah dalam rapat tim Pilkada Pusat tanggal 2 Oktober 2017 lalu. Idrus sendiri, saat ini masih menjabat sebagai Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Gorontalo Utara.
Pilkada Gorontalo 2018. (Foto: Chandra Dyah Ayuningtyas/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pilkada Gorontalo 2018. (Foto: Chandra Dyah Ayuningtyas/kumparan)