Belajar Meneliti ala Ilmuwan di Perkemahan Ilmiah Remaja Nasional Virtual 2021

Poster PIRN Virtual. Sumber: LIPI

Ucapan sang Proklamator Bung Karno yang terkenal, yakni “Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia", sepertinya masih pas didengungkan hingga era digital 4.0 saat ini. Para pemuda khususnya mereka yang berusia dalam rentang 13 – 18 tahun—yang lazim disebut remaja—semakin hari semakin mendapatkan pengakuan bahwa mereka mempunyai energi dan ide-ide untuk mengubah dunia. Remaja yang dianggap sebagai bonus demografi hendaknya dipandang sebagai cikal bakal produktivitas bangsa yang potensial bersaing di pasar global.

Eksistensi remaja terus menampakkan keseriusan dan bukti nyata dengan semakin banyaknya sekolah di Indonesia menjadikan kegiatan ekstrakurikuler penelitian sebagai salah satu kegiatan unggulan—bahkan masuk dalam kurikulum pelajaran sekolah. Situasi ini membuktikan sekolah-sekolah di tanah air semakin peduli terhadap kegiatan penelitian remaja. Pendeknya penelitian remaja terus meningkat seiring banyaknya pembinaan dan kompetisi-kompetisi ilmiah di dalam negeri maupun di luar negeri. Penyelenggaranya cukup beragam mulai instansi pemerintah, swasta, industri kreatif, hingga kelompok-kelompok riset independen.

LIPI dan PIRN

Di Indonesia, kewenangan melaksanakan tugas di bidang ilmu pengetahuan dan penelitian dilaksanakan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) sebagai Lembaga Pemerintah Non Kementerian—yang telah melakukan pembinaan remaja secara konsisten. Hal ini merupakan manifestasi kepedulian dan anggung jawab pemerintah untuk mengembangkan kesadaran ilmiah di masyarakat Indonesia khususnya remaja.

Wujudnya adalah pembinaan para remaja, generasi muda harapan bangsa melalui Perkemahan Ilmiah Remaja (PIR). Dalam kegiatan PIR ini, para remaja dibimbing langsung meneliti dan diarahkan untuk menanamkan sikap dan perilaku scientific minded, scientific curiosity, dan scientific approach.

Kegiatan PIR dilaksanakan dalam ruang lingkup regional dan nasional. PIR Regional merupakan bentuk kerjasama dengan Pemerintah Daerah/ Instansi/ Lembaga setempat guna mengadakan pelatihan metodologi ilmiah bagi remaja SMP-SMA/Sederajat yang ada dalam satu wilayah. Sedangkan Pekan Ilmiah Remaja Nasional (PIRN) lebih luas cakupannya hingga Nasional dilakukan dengan mengundang remaja SMP-SMA/Sederajat di seluruh wilayah Indonesia.

PIRN sendiri mempunyai 4 tujuan mulya, yakni: Pertama, melatih remaja melaksanakan penelitian ilmiah yang terkait dengan lingkungan sekitarnya; Kedua, menggali potensi putra daerah di bidang iptek sebagai human investment untuk mengisi pembangunan daerah di masa mendatang; Ketiga, meningkatkan kesadaran akan pemanfaatan iptek terhadap pengelolaan dan pemecahan masalah di lingkungan sekitar; Keempat, Membina koordinasi dan jaringan antar remaja/sekolah/instansi pemerintah dan swasta guna membangun kerjasama yang berkesinambungan.

Kegiatan PIRN selaras dengan kebijakan pemerintah, yakni gerakan literasi, khususnya literasi sains. Para remaja dari berbagai sekolah di tanah air—yang mengikuti PIRN diperluas literasinya dengan pengayaan sains oleh ilmuwan/peneliti LIPI yang menjadi mentor/pembimbing PIRN. Selain itu pembekalan teori dan metodologi penelitian serta cara penulisan hasil penelitian diberikan secara komperehensif hingga para remaja turun ke lapangan. Terakhir para remaja mempresentasikan karya ilmiahnya.

Penyelenggaraan PIRN

PIRN merupakan kegiatan pembinaan ilmiah remaja yang diselenggarakan oleh LIPI sejak tahun 2001. Sebelum pandemi melanda negeri pada Maret 2020, PIRN adalah kegiatan ilmiah di lapangan terbuka yang berorientasi pada penelitian yang mencakup bidang ilmu pengetahuan sosial, ilmu pengetahuan alam, dan ilmu pengetahuan teknik (teknik rekayasa).

PIRN I dimulai sejak di Tabanan, Bali (2001), PIRN II di Malino, Sulawesi Selatan (2002), PIRN III di Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur (2004), PIRN IV di Cibodas, Cianjur (2005), PIRN V di Mojokerto, Jawa Timur (2006), PIRN VI di Jepara, Jawa Tengah (2007), PIRN VII di Tulungagung, Jawa Timur (2008), PIRN VIII di D.I. Yogyakarta (2009), PIRN IX di Bangka, Babel (2010), PIRN X di Jombang, Jawa Timur (2011), PIRN XI di Bontang, Kalimantan Timur (2012), PIRN XII di Boyolali, Jawa Tengah (2013), PIRN XIII di Wakatobi, Sulawesi Tenggara (2014), PIRN XIV di Tasikmalaya, Jawa Barat (2015), PIRN XV di Bengkulu (2016), PIRN XVI di Aceh Besar Provinsi Aceh (2017), PIRN XVII di Purbalingga, Jawa Timur (2018), dan PIRN XVIII di Banyuwangi (2019).

PIRN Virtual

Setelah jeda di tahun 2020 karena Pandemi, kembali di tahun 2021 PIRN XIX kembali digelar walau secara virtual. Pertemuan remaja se-Indonesia—calon-calon peneliti masa depan bangsa ini akan dihelat pada tanggal 28 Juni hingga 09 Juli 2021 mendatang, diikuti oleh 135 peserta yang terdiri dari 90 Siswa dan 45 Guru. Rinciannya adalah pendaftar dari 1 Sekolah terdiri dari 1 Guru, 1 Siswa IPATek, dan 1 Siswa IPSK. Peserta siswa dan guru tersebut berasal dari berbagai SMP, MTs, SMA, SMK dan MA sederajat seluruh Indonesia.

Tak jauh berbeda dari PIRN sebelumnya, para siswa akan diberi materi metodologi penelitian dalam kelas di Bidang Ilmu Pengetahuan Alam dan Teknik (IPA-Tek) dan Ilmu Pengetahuan Sosial yang dikemas lebih menarik. Selain itu, akan dilakukan pembimbingan untuk menulis karya tulis ilmiah. Sementara para guru pembimbing akan mendapatkan workshop di kelas tersendiri. Waah seru, ‘kan?

Ada yang berbeda pada virtual PIRN XIX kali ini, yakni ada agenda tambahan seperti inspiring talk dan science movie. Rangkaian kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan minat dan kemampuan remaja di bidang ilmu pengetahuan dan penelitian serta membimbing remaja melaksanakan penelitian ilmiah yang terkait dengan lingkungan sekitarnya. Yuks ikuti keseruan para peserta PIRN Virtual dengan mengikutinya di IG PIRN LIPI dan Kanal Youtube LIPI Indonesia, serta jangan lupa untuk terus #ExploRiset penelitian Generasi Sains Indonesia di #pirnlipi.

Selamat Meneliti ala Ilmuwan!

***

Suzan Lesmana

Pranata Humas LIPI dan Penulis, tinggal di Cibinong