Pengalaman Saya Membimbing Penulis Pemula dan Tayang Perdana di Media

Suzan Lesmana
Pranata Humas, ASN BRIN, ASNation
Konten dari Pengguna
19 September 2021 10:41 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Suzan Lesmana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Foto Pribadi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pengalaman Saya Membimbing Penulis Pemula dan Tayang Perdana di Media
ADVERTISEMENT
Pada artikel saya sebelumnya yang berjudul Menebar Kebaikan melalui Tulisan di Media, telah saya kisahkan berbagi kebaikan yang menular karena tulisan saya yang tayang di kumparan. Tulisan saya tersebut ternyata telah dibaca seorang mahasiswa yang kebetulan penelitiannya relevan dengan artikel yang saya tulis tentang Rapat Virtual melalui aplikasi Zoom. Akhirnya saya pun menjadi responden penelitiannya.
Sebenarnya ada beberapa kejadian lainnya sejak pertama kali saya nulis artikel di media sejak Oktober 2020. Tak terhitung sudah yang menjapri saya bertanya bagaimana caranya nulis dan ngirim ke media online kumparan—baik teman masa kuliah maupun teman kantor. Alhamdulillah satu demi satu tayang di kumparan.
Dari mereka yang bertanya tersebut rata-rata sudah punya bahan tulisan yang siap kirim maupun baru mau nulis ke media luar instansinya. Namun ada pula yang minta review dulu kepada saya sebelum kirim ke media. Kejadiannya baru-baru ini, Saudara. Ia meminta me-review naskahnya full teks hampir 1.000 kata. Kebetulan dapat saya kerjakan sambil menyimak rapat zoom virtual.
ADVERTISEMENT
Oya sebelumnya yang bersangkutan telah menjapri saya dulu via akun Instagram saya. Ia mengaku seorang mahasiswa dari sebuah Universitas di Malang. Berikut saya copas dialog saya dengannya via Whatsup. Saya kasih inisial sang mahasiswa DN.
[08:57, 8/26/2021] DN: bapak sepertinya aktif sekali dalam menulis ya. saya harus banyak belajar dari bapak🙏
[08:58, 8/26/2021] Suzan Lesmana: https://linktr.ee/suzanlesmana
[08:58, 8/26/2021] Suzan Lesmana: itu koleksi tulisan saya
[08:58, 8/26/2021] Suzan Lesmana: Saya baru mulai nulis dari Oktober 2020 kok mas
[08:58, 8/26/2021] Suzan Lesmana: Sejak Pandemi
[08:58, 8/26/2021] Suzan Lesmana: Sebelumnya NgeMC
[08:58, 8/26/2021] Suzan Lesmana: sekarang jarang job
[08:58, 8/26/2021] DN: boleh tidak kapan" kalau saya sebelum mengirim tulisan ke milenialis.id minta krisar dari bapak?
ADVERTISEMENT
[09:04, 8/26/2021] DN: boleh minta sarannya untuk penulis pemula seperti saya pak?
[09:04, 8/26/2021] Suzan Lesmana: Banyak baca
[09:04, 8/26/2021] Suzan Lesmana: Trus dicoba nulis
[09:04, 8/26/2021] Suzan Lesmana: kirim
[09:04, 8/26/2021] Suzan Lesmana: rasakan deg-degan adrenalin saat menunggu naskah diterima atau ditolak
[09:06, 8/26/2021] DN: siap pak. terima kasih atas sarannya🙏
[09:11, 8/26/2021] DN: iyaa pak. saya sering baca" tulisan bapak. bagus".,,hehe
Ilustrasi menulis Foto: Pixabay
Berikut saya sarikan percakapan saya dengan sang mahasiswa tentang saran-saran nulis ke media, antara lain: Pertama, banyak baca; Kedua, terus coba menulis; Ketiga, dikirim ke media yang dimaksud; Keempat, sering baca artikel yang tayang di media yang ingin kita kirimi naskah, istilahnya menyesuaikan gaya selingkung media. Kelima, ada opini subyektif kita dalam tulisan atau sudut pandang terhadap suatu isu.
ADVERTISEMENT
Beberapa hari lalu saya membaca artikel dengan penulis mahasiswa DN tayang perdana di sebuah media online yang dia kirim, ternyata lolos kurasi dan tayang. Saya pun segera mengabarinya. Ikut senang dan bahagia. Ia pun kaget sekaligus haru. Selanjutnya saya bilang padanya untuk nulis dan kirim lagi artikel ke media tersebut dan media lainnya. Jangan memikirkan honor dulu, sudah melihat tulisan kita tayang di media sudah merupakan nikmat luar biasa. Bukti hasil tulisan kita dihargai dan layak baca buat khalayak luas. Selamat Mas DN.
Itulah Saudara, pengalaman lain saya selama menulis di media online. Jangan bosan untuk teruslah berbuat baik karena kebaikan itu menular. Dan mengutip kata Pramoedya Ananta Toer: “Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.” Selamat Menulis.
ADVERTISEMENT
***
Suzan Lesmana – Pranata Humas BRIN