Ekspansi QRIS di Jepang & China: Langkah Ekonomi Digital Indonesia

Sumber: Freepik.com

Dalam beberapa tahun terakhir, sistem pembayaran digital telah berkembang pesat, menciptakan ekosistem finansial yang lebih terintegrasi dan efisien. Salah satu langkah inovatif yang dilakukan Indonesia adalah ekspansi QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) ke Jepang dan China.

Integrasi ini bukan sekadar mempermudah transaksi bagi wisatawan Indonesia, tetapi juga berperan dalam memperkuat posisi Indonesia dalam Global Value Chain (GVC).

QRIS merupakan standar pembayaran digital berbasis kode QR yang dikembangkan oleh Bank Indonesia untuk mendorong efisiensi transaksi non-tunai.

Sejak diperkenalkan, QRIS telah menjadi solusi bagi usaha kecil hingga besar dalam menerima pembayaran secara cepat dan aman. Ekspansinya ke Jepang dan China menjadi bukti nyata bahwa Indonesia semakin terlibat dalam ekosistem keuangan digital global.

Di China, sistem pembayaran berbasis QR sudah menjadi norma dengan dominasi Alipay dan WeChat Pay. Sementara di Jepang, sistem pembayaran digital berkembang dengan kehadiran PayPay dan FeliCa.

Dengan masuknya QRIS ke pasar Jepang dan China, pengguna Indonesia dapat bertransaksi dengan mudah tanpa perlu konversi mata uang manual atau akun lokal.

Dalam perspektif Global Value Chain (GVC), ekspansi QRIS berperan dalam beberapa aspek penting:

1. Memperkuat Interoperabilitas Sistem Pembayaran

Ekspansi QRIS ke Jepang dan China mencerminkan peningkatan interoperabilitas sistem pembayaran lintas negara. Ini memungkinkan integrasi yang lebih erat antara Indonesia dan ekonomi digital terbesar di Asia. Dengan transaksi yang lebih seamless, pelaku bisnis Indonesia dapat lebih mudah menjalin hubungan dagang dengan Jepang dan China.

2. Meningkatkan Efisiensi Transaksi Pariwisata

Jepang dan China adalah destinasi utama bagi wisatawan Indonesia. Dengan QRIS dapat digunakan di dua negara ini, wisatawan tidak perlu lagi repot dengan konversi mata uang atau mencari sistem pembayaran yang kompatibel. Hal ini meningkatkan kenyamanan dan efisiensi dalam pengeluaran mereka selama berkunjung.

3. Membuka Peluang bagi UMKM dan Bisnis Indonesia

UMKM Indonesia yang memiliki hubungan dagang dengan Jepang dan China kini dapat menggunakan QRIS untuk transaksi pembayaran internasional secara langsung. Ini mengurangi hambatan administratif serta meningkatkan kepercayaan dalam ekosistem perdagangan digital.

Ekspansi QRIS ke Jepang dan China membawa dampak yang lebih luas terhadap konektivitas ekonomi Indonesia:

1. Posisi Indonesia dalam Ekonomi Digital Global

Dengan QRIS diterima di dua negara ini, Indonesia menunjukkan kesiapan dalam mengadopsi standar teknologi keuangan global. Ini memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain penting dalam peta ekosistem keuangan digital internasional.

2. Peluang Ekspansi ke Negara Lain

Keberhasilan integrasi QRIS di Jepang dan China dapat menjadi model bagi ekspansi ke negara lain seperti Korea Selatan, Thailand, dan Arab Saudi. Jika sukses, Indonesia dapat menjadi pionir dalam sistem pembayaran digital yang lebih terhubung di kawasan Asia.

3. Tantangan Regulasi dan Keamanan Data

Meskipun ekspansi QRIS memberikan banyak keuntungan, ada tantangan yang perlu diperhatikan, terutama terkait regulasi dan keamanan data. Jepang dan China memiliki aturan ketat dalam transaksi digital, sehingga perlu ada kesepakatan bilateral yang menjamin kepatuhan terhadap standar keamanan internasional.

Ekspansi QRIS ke Jepang dan China bukan sekadar inovasi dalam sistem pembayaran, tetapi juga langkah strategis yang memperkuat posisi Indonesia dalam ekonomi digital global. Dengan peningkatan interoperabilitas, kemudahan transaksi bagi wisatawan dan pelaku bisnis, serta peluang ekspansi lebih lanjut, QRIS menunjukkan bahwa Indonesia semakin siap dalam ekosistem Global Value Chain (GVC).

Namun, untuk memastikan keberhasilan jangka panjang, aspek regulasi dan keamanan perlu terus diperhatikan agar sistem pembayaran digital ini dapat berjalan dengan lancar tanpa kendala. Jika dijalankan dengan baik, QRIS bisa menjadi model sukses bagi negara lain dan memperkuat konektivitas ekonomi Indonesia di tingkat global.