Bisnis Model Kanvas, Sederhana Bagi Pelaku Usaha Untuk Buka Lapangan Kerja Baru

OK OCE
Gerakan Sosial Penciptaan Lapangan Kerja Berbasis Kewirausahaan
Konten dari Pengguna
18 Februari 2021 12:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari OK OCE tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Simak apa saja elemen dalam bisnis model kanvas berikut!
Pelatihan yang diadakan oleh Direktorat Program OK OCE bersama anggota OK OCE Seluruh Indonesia, Rabu, 17 Februari 2021, Via Zoom.
Salah satu upaya agar sebuah ussha memiliki manajemen yang baik serta dapat mengembangkan usahanya dan bisa membuka lapangan kerja, strategi bisnis yang banyak digunakan saat ini adalah bisnis model kanvas.
ADVERTISEMENT
Bisnis model kanvas ini banyak diminati karena nampak cukup sederhana dimana garis besar dari model ini berurutan antara suatu elemen pada elemen berikutnya.
Bisnis model ini dijelaskan secara gamblang pada pelatihan khusus yang diadakan untuk menaikkan pengetahuan, pengalaman yang nantinya akan diteruskan pengetahuannya kepada anggota gerakan sosial OK OCE.
"Pelatihan bisnis model ini diperkenalkan untuk upgrading skills dari trainer komunitas penggerak, yang nantinya akan diteruskan kepada anggota atau dampingannya lagi,"
ungkap Azwa Nufi, Direktor Program OK OCE pada pelatihan virtual, Bussiness Model and Operation Training, Rabu, 17 Februari 2021
Dengan bisnis model, kita bisa mengintegrasikan semua pekerjaan yang ada dalam pekerjaan kita. "Tahapannya adalah customer segmen, value proportion, channels, customer relationship, revenue streams , activities, key resources, key partner, cost structure".
ADVERTISEMENT
Anggota OK OCE tengah mendengarkan paparan materi bisnis model kanvas, 17 Februari 2021, Via Zoom
Elemen pertama, Segmen Pelanggan anda perlu menentukan segmen pelanggan mana yang akan menjadi target bisnis. Tanpa elemen dasar ini maka bisa dikatakan bahwa usaha anda tidak memiliki tujuan untuk dituju. Misalnya, ketika anda ingin membuka warung makan, segmen pasar mana yang akan anda tuju apakah untuk mahasiswa, karyawan pabrik, turis atau lainnya.
Value Proposition, adalah daya tarik atau nilai apa yang akan anda tawarkan dalam bisnis atau usaha anda setelah anda menentukan pasar atau elemen pelanggan dari elemen pertama tersebut.Misalnya, setelah anda menentukan akan membuat warung untuk mahasiswa, kelebihan apa yang anda ingin tawarkan sebagai pembeda dengan warung-warung lainnya? apakah makanan atau jajanan kekinian? Apakah harga yang murah.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, adalah channels atau sekat yang digunakan dalam mempromosikan brand atau merk produk pada pelanggan. Misalnya, warung makan yang anda telah tunjukan untuk mahasiswa tadi, apabila anda ingin memberikan value proposition makanan yang murah maka anda harus memberikan kesan dan juga harga yang murah bagi produk anda.
Tahap selanjutnya adalah bagian yang paling vital dari sebuah usaha atau bisnis. Revenue streams merupakan pendapatan yang diperoleh dari usaha atau bisnis dalam jangka waktu tertentu. Karena upaya kita dalam membuka usaha atau bisnis adalah untuk mendapatkan keuntungan, jelas elemen ini penting untuk diperhatikan
Keuntungan yang didapatkan tidak sepenuhnya anda bisa gunakan namun juga perlu ada manajemen atau pengelolaan agar warung anda dapat terus berjalan. Sebagai contoh adalah untuk modal selanjutnya.
ADVERTISEMENT
Key resource, merupakan sumber daya yang sebaiknya direncanakan dan juga dimiliki oleh usaha atau bisnis anda. Key resource ini diwujudkan untuk menunjang value preposition suatu usaha atau bisnis.
Misalnya, rasa masakan yang enak, yang khas, sambal yang pedasnya khas dan lainnya namun tetap murah untuk kantong mahasiswa. Apabila ciri atau kunci sumber daya itu hilang, maka value preposition juga dapat hilang dan usaha dapat goyah.
Customer relationship, dalam bisnis model kanvas, pelanggan juga merupakan salah satu elemen yang wajib diperhatikan. Alasannya, pelanggan wajib atau diperhatikan secara intensif agar tidak berpaling ke bisnis lainnya hanya karena hubungan yang kurang baik.
Seperti contohnya, apabila warung tersebut memiliki rasa yang enak, porsi yang besar dan harga yang murah, sudah pasti mahasiswa akan sering datang ke warung anda. Ditambah dengan pelayanannya yang baik dan ramah, sudah pasti pelanggan akan sulit berpaling.
ADVERTISEMENT
Key activities adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan produktifitas dari produk kegiatan utama suatu perusahaan atau usaha. Hal ini dibutuhkan juga untuk mendukung value propotition sehingga tetap terjaga nilai plus dari produk yang ditawarkan.
Contoh untuk warung mahasiswa tadi juga membutuhkan key activites yang merupakan kegiatan dari pemilik agar semua makanan dan lauk pauk yang ditawarkan dapat terpenuhi setiap harinya. Apabila hal ini tidak dapat dipenuhi, maka pelanggan juga akan kecewa.
Selanjutnya, Key Partners dimana elemen ini ditujukan untuk pengorganisasian aliran barang atau layanan lainnya. Elemen ini juga berhubungan dengan key activites yang mana juga terkadang membutuhkan pihak lain dalam menyelesaikan kegiatan produksinya.
Sebagai contoh, key partners dalam bidang usaha ini bisa seperti bagaimana pemasok bahan baku mengantarkan bahan-bahan yang dibutuhhkan setiap harinya, atau juga mungkin pihak lain yang memberikan jasa layanan antar untuk customer seperti layanan pesan antar ojek online misalnya.
ADVERTISEMENT
Terakhir adalah mengoperasikan bisnis model serta menciptakan value propotition yang dapat diberikan pada konsumen. Elemen ini penting agar anda juga mendapatkan revenue streams untuk bisnis anda.
Elemen kesembilan inilah yang nantinya juga penting untuk diperhatikan dalam bisnis warung mahasiswa sebagai contoh. Bagaimana agar warung yang menjadi usaha atau bisnis tersebut dapat tetap menyajikan harga yang terjangkau untuk mahasiswa namun juga dapat memberikan keuntungan untuk anda.
Dalam pelatihan tersebut juga banyak yang menanyakan dalam menaikkan omzet di masa pandemi. Azwa menjelaskan, perlunya ketelitian pelaku usaha dalam mencari tahu apa kebiasaan konsumen selama pandemi, atau yang biasa disebut dengan kebiasaan baru (new normal). Perubahaan kebiasaan ini juga turut mengubah penjualan dari pelaku usaha.
ADVERTISEMENT