Simak, Ini Kelebihan dan Kekurangan Bisnis Online dan di Toko!

OK OCE
Gerakan Sosial Penciptaan Lapangan Kerja Berbasis Kewirausahaan
Konten dari Pengguna
28 Februari 2022 17:32 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari OK OCE tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto : Foto bersama saat webinar Laris Jualan Online atau di Toko?
zoom-in-whitePerbesar
Foto : Foto bersama saat webinar Laris Jualan Online atau di Toko?
ADVERTISEMENT
Jakarta- Seiring berkembang zaman segala sesuatu kegiatan sudah didukung dengan teknologi begitu juga dengan kegiatan berjualan. Apakah berjualan di online lebih laris daripada di toko?, webinar OK OCE pada Jumat (25/2/2022).
ADVERTISEMENT
“Kenapa sih harus ada online?, karena tidak semua orang punya akses ke toko tersebut. Contohnya, karena adanya PPKM kita tidak bisa melakukan pembelian langsung ke toko, sehingga harus dilakukan secara online untuk memenuhi barang - barang yang dibutuhkan” ungkap Indra Uno, Founder OK OCE dalam sambutannya pada Jumat (25/2/2022).
Foto : Riezka Rahmatiana
Sudah banyak sekali orang orang yang merintis bisnisnya secara online terutama bagi anak-anak muda yang mahir dalam menggunakan internet.
Salah satunya Riezka Ramatiana, Kepala Badan Promosi Produk Wirausaha Dampingan OK OCE yang memulai bisnis offline pisang ijo pada tahun 2006 kemudian merintis usaha online yaitu Tokyo banana pada tahun 2012 dengan memanfaatkan instagram bisnis dan menggunakan sistem reseller dan PO.
ADVERTISEMENT
“Keuntungan dari jualan online yaitu modal yang relatif kecil bahkan tanpa modal, minim resiko, akses lebih luas tanpa effort yang lebih banyak, dapat dikerjakan dari rumah, profit lebih banyak karena tidak perlu mengeluarkan biaya sewa tempat. ” ungkapanya.
Foto : Nadya Ursulla
Sementara itu, salah satu pebisnis muda yang juga influencer, Pemilik KS Group. Nadya Ursula memberikan pemaparan tentang pengalamannya dalam merintis bisnis susu dan yoghurt secara B2C (Business to Customer) yang dimulainya pada umur 19 tahun.
Nadya menjual produknya di berbagai tempat wisata di Bandung dan kemudian merintis bisnis keripik singkong dan sudah memiliki pabriknya sendiri.
“Kelebihan dari bisnis secara offline adalah omsetnya lebih stabil, omset yang dihasilkan tidak akan naik terlalu tinggi namun juga tidak akan jatuh terlalu jauh, tetapi dalam bisnis offline memerlukan modal yang besar untuk sewa tempat atau kantor , dan jangkauannya kecil.
ADVERTISEMENT
Pada bisnis offline yang harus dibangun adalah kepemimpinan, bagaimana dapat memimpin karyawannya, membuat visi dan misi, membangun system, dan menerapkan budaya” ungkapnya.