Belajar Menenun di Desa Beleq, Sembalun

Konten dari Pengguna
28 Oktober 2017 23:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Oktavia Wijaya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Jika Pekalongan terkenal dengan batiknya, Lombok terkenal dengan tenunnya. Salah satu desa pengrajin tenun di Lombok adalah Sembalun. Desa yang berada di kaki Gunung Rinjani ini diklaim memiliki tenun yang khas dan beda dari tenun di desa lain.
ADVERTISEMENT
Perbedaan tenun Sembalun dengan tenun lainnya adalah di tekstur benang dan motif. Kain tenun yang dibuat di Sembalun lebih halus daripada di tempat lain, coraknya pun lebih sederhana dengan warna-warna yang kalem. Di Lombok, menenun bukan merupakan sebuah mata pencaharian. Awalnya wanita disana menenun untuk dijadikan pakainan bagi dirinya sendiri, tetapi lama kelamaan banyak orang yang ke Lombok tertarik untuk membeli tenun khas Lombok. Menenun di Lombok merupakan sebuah syarat bagi seorang wanita untuk menikah. Jika wanita itu pandai menenun maka dapat dipastikan wanita itu bisa mengurus rumah tangga.
Kain tenun dengan panjang 2 meter dapat diselesaikan alam kurun waktu kurang lebih satu bulan, sedangkan untuk ukuran selendang hanya 1 minggu saja. Saya pun mencoba menenun kain selendang diajarkan langsung oleh Ibu Ika.
ADVERTISEMENT
Ternyata menenun itu sulit. Peralatan yang dipakai menenun lebih dari 5 macam dan dengan fungsi yang berbeda. Menenun juga harus fokus dan fit, karena membutuhkan konsentrasi dan tenaga yang cukup.
Belajar menenun membuat saya lebih menghargai sebuah karya. Karena untuk menjadi suatu karya, dibutuhkan pengorbanan waktu dan tenaga yang tidak sedikit.