5 Ilmu Bisnis yang Bisa Dipetik dari The Apprentice: ONE Championship Edition

ONE Championship
The Home Of Martial Arts
Konten dari Pengguna
16 Februari 2021 12:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari ONE Championship tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Serial televisi tanpa naskah The Apprentice: ONE Championship Edition siap menyapa publik Indonesia mulai Maret (ONE Championship)
zoom-in-whitePerbesar
Serial televisi tanpa naskah The Apprentice: ONE Championship Edition siap menyapa publik Indonesia mulai Maret (ONE Championship)
ADVERTISEMENT
Jadwal tayang "The Apprentice: ONE Championship Edition" tinggal menunggu waktu, dan rasa penasaran tentang serial televisi tanpa naskah ini pun akan segera terjawab.
ADVERTISEMENT
Menggabungkan kemampuan dalam berbisnis dan tantangan fisik, acara ini merupakan versi paling unik dan juga paling menantang dari edisi "The Apprentice" yang pernah ada sebelumnya.
Selain beradu ide terkait konsep bisnis yang relevan dengan perkembangan dunia saat ini, 16 kandidat terpilih dari seluruh dunia ini pun akan saling bersaing dan menerima tantangan dari para Juara Dunia seni bela diri.
Hanya dengan menonton serial ini, Anda akan banyak memetik ilmu tentang dunia bisnis dan start up, dan berikut adalah lima pelajaran yang bisa dipetik dari "The Apprentice: ONE Championship Edition."

1) Pentingnya Mengelola Waktu

“The Apprentice: ONE Championship Edition” menawarkan adegan intens penuh drama yang didasari oleh terbatasnya waktu. Segalanya bisa menyebabkan tekanan tinggi yang berbuah stres saat deadline semakin mepet. Drama yang ada bisa memberi bumbu tersendiri agar penonton bisa merasakan apa yang para kandidat rasakan. Tentunya, hal ini menjadi refleksi dari apa yang terjadi di kehidupan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Tak ada yang bisa lepas dari deadline, dan pada saat para kandidat berpacu dengan waktu untuk menyelesaikan tugas dan mencapai target, kita belajar tentang pentingnya waktu – terutama dalam urusan yang penuh resiko seperti dunia bisnis.
Seperti halnya dalam hidup, bagi kebanyakan orang, terkadang kita harus melewatkan jam makan siang atau hingga kurang tidur. Tentu saja kita yang harus mengikuti deadline, bukan sebaliknya. Kita sering ditantang untuk menyelesaikan pekerjaan dengan baik saat waktu semakin mepet.

2) Kerasnya Persaingan di Dunia Bisnis

Bisa dibilang, bisnis adalah dunia yang 'kejam'. Siapa pun yang pernah bekerja pasti akan setuju. Setiap orang terus bersaing satu sama lain dan berjuang untuk mencapai puncak, yang terkadang dengan mengorbankan rekan kerja mereka.
ADVERTISEMENT
Para kandidat “The Apprentice” penuh rasa berani dan kerap blak-blakan, yang dilengkapi oleh kepribadian kuat dan dominan. Gaya memimpin yang lembek bisa dianggap sebagai kelemahan. Dengan akumulasi temperamen yang begitu beragam, konflik hampir pasti akan terjadi.
Namun, agar berhasil mencapai tujuan bersama, team work adalah hal utama. Anda harus memiliki kemampuan untuk mengontrol dan meredakan tensi. Anda perlu mempelajari cara menyelesaikan konflik secara profesional dan efektif, terkadang dalam situasi tekanan tinggi. Hal ini perlu dilakukan sebelum mulai bekerja. Jika tidak, semuanya akan berantakan.
“The Apprentice: ONE Championship Edition” pun sama. Semua kandidat berasal dari latar belakang yang berbeda, tetapi bersaing untuk tujuan yang sama – mendapatkan tawaran pekerjaan senilai US$250.000 (Rp 3,5 miliar) untuk bekerja sebagai anak didik dari Chairman dan CEO ONE, Chatri Sityodtong, di Singapura.
ADVERTISEMENT

3) Hal-hal Kecil yang Berarti Besar

“The Apprentice” menempatkan para kandidat dalam situasi yang sangat sulit. Mereka dihadapkan pada masalah yang tampak mustahil untuk diselesaikan. Dibutuhkan kecerdikan, kemauan, dan kecerdasan bisnis yang tinggi untuk menyelesaikan tugas, apalagi menjadi pemenang.
Namun, ketika ada situasi sulit, fokus para kandidat bisa teralihkan oleh oleh hal-hal sepele, seperti siapa yang harus menulis di papan tulis, atau siapa yang mengatur posisi kursi saat rapat, misalnya. Hal-hal yang jika dilihat secara lebih jauh, tampak tidak terlalu penting.
Terkadang, memang perlu untuk melangkah mundur dan mengalihkan kembali fokus pada hal yang lebih besar, dan “The Apprentice” mengajarkan kita bahwa hal-hal kecil pun memiliki bobot yang sama pentingnya. Beberapa hal, meskipun tampak kecil dan tidak penting, sebenarnya dibutuhkan untuk memastikan pekerjaan berjalan dengan lancar.
ADVERTISEMENT
Seperti kata pepatah, the devil is in the details.

4) Bertanggung Jawab atas Kesalahan yang Anda Buat

Tanggung jawab adalah kata yang bermakna besar, dan biasanya, ini menjadi kata yang banyak orang hindari. Sepanjang sejarah "The Apprentice," kita telah menyaksikan banyak sekali kandidat yang mencoba untuk keluar dari situasi sulit dengan menyalahkan kolega atau faktor eksternal atas kesalahan mereka sendiri. Menjadi sebuah hiburan tersendiri untuk menyaksikan mereka saling berebut argumen, saling tunjuk jari dan saling menjatuhkan untuk melindungi diri sendiri. Dan hal itu, bukanlah sesuatu yang bisa diandalkan di dunia nyata.
Faktanya, Anda harus bertanggung jawab atas kegagalan Anda sama seperti Anda merayakan kemenangan Anda.
Padahal, para fan telah sering mendengar jika salah satu mantra terpenting yang sering diucapkan oleh Chairman dan CEO ONE Championship, Chatri Sityodtong, dalam kariernya adalah bahwa kegagalan merupakan salah satu guru terhebat dalam hidup. Anda harus bertanggung jawab atas kegagalan sendiri, karena itulah yang seharusnya seorang profesional lakukan.
ADVERTISEMENT

5) Komunikasi adalah Raja

Terakhir namun tak kalah pentingnya, “The Apprentice: ONE Championship Edition” menekankan pentingnya komunikasi. Seringkali, ketika tim gagal dalam sebuah tantangan, faktor utamanya adalah karena ada gangguan dalam komunikasi. Komunikasi yang buruk menyebabkan sejumlah masalah.
Seringkali kali kita berada dalam situasi yang penuh bentrokan dan perdebatan karena berbeda pendapat. Hal ini sering terjadi karena sebagian besar individu, terutama di acara yang penuh pertaruhan ini, merasa pendapat atau masukan mereka adalah yang paling penting, sehngga kerap menaikan nada suaranya. Tentu saja, hal itu tidak bisa diterima oleh sebagian besar orang, dan pada akhirnya berujung pada perselisihan.
Di dunia nyata, tim yang sukses adalah tim yang berkomunikasi dengan baik satu sama lain. Perusahaan yang hebat mendorong orang untuk berkolaborasi dan bekerja sama, dan ini melibatkan komunikasi yang efektif dengan rekan kerja.
ADVERTISEMENT

Cara Menyaksikan The Apprentice: ONE Championship Edition

Acara ini akan tayang pada Maret mendatang di jaringan televisi AXN dan juga Kompas TV. Unduh ONE Super App untuk mengikuti perkembangan terbarunya!