Eko Roni Saputra Cerita Pernah Mengurangi 11kg Berat Badan Dalam 2 Bulan

ONE Championship
The Home Of Martial Arts
Konten dari Pengguna
13 Juli 2020 19:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari ONE Championship tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Eko Roni Saputra saat diperkenalkan sebagai atlet ONE Championship pada publik di Jakarta bulan April tahun lalu (ONE Championship)
zoom-in-whitePerbesar
Eko Roni Saputra saat diperkenalkan sebagai atlet ONE Championship pada publik di Jakarta bulan April tahun lalu (ONE Championship)
ADVERTISEMENT
Memastikan diri berada dalam kondisi berat badan ideal adalah keharusan bagi seorang atlet seni bela diri yang akan bertanding, sesuai dengan kelasnya.
ADVERTISEMENT
Namun, hal itu tak semudah membalikkan tangan. Perlu proses Panjang dan berkesinambungan ketika hendak menaikan atau menurunkan berat badan, agar tubuh tidak kaget yang ujungnya bisa membahayakan.
Mencapai berat badan ideal bagi seorang atlet adalah keharusan sebelum berlaga. Jika melebihi sedikit saja dari batas yang ditetapkan, maka mereka akan terdiskualifikasi dan tidak dapat berlaga.
Hal ini tentunya untuk memberikan rasa adil bagi dua kubu yang akan berkompetisi.
Bagi Eko Roni Saputra, juara gulat tak terkalahkan dalam kancah nasional yang kini berlaga di ONE Championship, hal yang ia lakukan untuk mengurangi berat badan adalah mengurangi konsumsi karbohidrat, utamanya dengan mengurangi santapan nasi di siang hari dan berlatih di pagi dan sore hari.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan pengalam terdahulunya sebagai pegulat, tantangan terberatnya adalah ketika harus mengurangi berat badan yang signifikan menjelang laga.
“Saya pernah menurunkan berat dengan 11 kilogram dalam waktu dua bulan dan itu hal yg sangat gila,” tutur atlet yang bernaung di Evolve MMA Singapura usai menuntaskan tugas membela negara dalam ajang Asian Games 2018 ini.
Eko saat ini tengah bersiap untuk melakoni laga lain bersama ONE Championship usai meraih dua kemenangan beruntun sejak melakoni debut pada April tahun lalu.
Overweight merupakan hal yang kerap terjadi pada atlet jika lama tidak berlaga, seperti yang dialami Eko Roni sebelum mentas di panggung preofesional bela diri campuran.
Namun dengan adanya peraturan ketat di ONE Championship yang juga menguji kadar hidrasi seorang atlet sebelum berlaga, hampir mustahil bagi siapapun untuk melakukan penurunan berat badan secara drastis hanya dalam beberapa pekan.
ADVERTISEMENT
Karena jika seorang atlet terbukti kekuarangan cairan dalam tubuhnya meskipun secara berat badan telah memenuhi syarat, maka ia tetap akan terdiskualifikasi.
Menurut atlet kelahiran Samarinda berusia 29 tahun ini, idealnya, proses penuruan atau penaikan berat badan berjalan dalam waktu yang lama dan berjalan natural agar kondisi tubuh tidak kaget.
“Harus jauh-jauh hari dan pelan-pelan menurunkan berat badan, supaya tidak kaget dan kondisi badan pun fit pada saat bertanding tanpa ada keluhan,” tutupnya.
ONE Championship akan kembali lewat ajang ONE: NO SURRENDER pada 31 Juli mendatang di Bangkok, Thailand. Meski tertutup bagi penonton dan media, ajang ini dapat disaksikan lewat ONE Super App.