Mengenal 2 Kandidat Akhir Jelang Episode Final 'The Apprentice'

ONE Championship
The Home Of Martial Arts
Konten dari Pengguna
14 Juni 2021 22:13 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari ONE Championship tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Jesscia Ramella (kiri) dan Louie Sangalang menjadi dua finalis 'The Apprentice: ONE Championship Edition' musim pertama. Foto: ONE Championship
zoom-in-whitePerbesar
Jesscia Ramella (kiri) dan Louie Sangalang menjadi dua finalis 'The Apprentice: ONE Championship Edition' musim pertama. Foto: ONE Championship
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
'The Apprentice: ONE Championship Edition' telah memasuki babak akhir dan para pemirsa akan mengetahui siapa pemenang dari ajang reality show ini saat tayang pada Senin, 14 Juni, pukul 22.00 WIB di Kompas TV.
ADVERTISEMENT
Setelah melewati berbagai tantangan fisik, bisnis, dan drama selama 11 pekan, Jessica Ramella dan Louie Sangalang menjadi dua kandidat akhir yang bersaing di babak final.
Jessica dan Louie sukses berada di final usai menyingkirkan 14 kandidat global lain, termasuk peserta dari Indonesia, Paulina Purnomowati.
Kedua finalis ini akan saling menunjukkan kapasitas diri untuk mendapatkan tawaran pekerjaan senilai 250 ribu dolar AS (Rp 3,5 miliar) untuk bekerja langsung di bawah Chairman dan CEO ONE Championship, Chatri Sityodtong. Selain itu, pemenang juga akan menjabat sebagai Chief of Staff ONE.
Di babak final, CEO Grab, Anthony Tan akan turut tampil sebagai penaishat tamu sekaligus bertugas mewawancarai kedua finalis dalam salah satu wawancara kerja paling menegangkan dalam sejarah.
ADVERTISEMENT
Jelang tayang di Kompas TV sesaat lagi, berikut adalah profil singkat dua finalis 'The Apprentice: ONE Championship Edition'

Jessica Ramella

Jessica Ramella Lahir dan besar di Venezuela, dan pergi merantau ke luar negeri saat masih berusia 18 tahun demi mengukir jalan hidupnya sendiri.
Dia berpindah dari satu negara ke negara lain untuk mengejar impian profesionalnya di dunia bisnis yang keras.
Akhirnya, Jessica mendapatkan pekerjaan sebagai Direktur Penjualan di sebuah perusahaan perangkat lunak internasional terkemuka di Singapura.
Sepanjang kompetisi, Jessica mampu menunjukkan kecerdasan akal dan keterampilan dalam memecahkan berbagai masalah.
Setiap kali diberi tugas, ia mampu menjalankan perannya dengan sempurna. Jessica telah membuktikan dirinya sebagai salah satu kandidat paling cakap dalam kompetisi tersebut.
ADVERTISEMENT
Jessica dikenal sebagai sosok perfeksionis. Namun, sikap itu menjadi tanda tanya bagi Chatri sejak awal. Secara strategis, Jessica jarang mengambil risiko, contohnya ia hanya sekali menjadi Project Manager dalam episode sebelumnya.
Hal ini sempat menimbulkan bentrokan dengan Nazee Sajedi, kandidat asal Amerika Serikat, yang merasa Jessica tidak cukup berani mengambil langkah.
Keduanya sering beradu argumen dalam beberapa episode.
Di sisi lain, Jessica menjadi satu-satunya kandidat yang tidak pernah muncul di posisi tiga terbawah.

Louie Sangalang

Louie Sangalang merupakan pria kelahiran Baguio City, Filipina, yang pernah menjadi pecandu alkohol dan remaja pemberontak. Ia kerap terlibat perkelahian.
Louie menjadi seorang ayah pada usia 21 tahun. Dua tahun berselang, ia didiagnosis menderita kanker usus buntu. Setelah menjadi penyintas dari penyakit mematikan itu, Luoie mulai menekuni seni bela diri.
ADVERTISEMENT
Akhirnya, Louie menjadi seniman bela diri campuran profesional. Dia bahkan merebut gelar URCC Featherweight Championship dan memegang sabuk pada periode 2003-2005.
Pada 2005, Louie menjadi semifinalis di “Kamao: Matira ang Matibay,” acara TV realitas tinju pertama di Filipina.
Usai mengakhiri karier seni bela diri profesionalnya, Louie mengalihkan perhatiannya ke bisnis, dengan bekerja di beberapa industri, seperti keuangan mikro, hiburan, perhotelan, kasino, outsourcing proses bisnis, dan asuransi.
Pada 2018, Louie menjadi penyintas kanker Filipina pertama yang menyelesaikan North Pole Marathon. Pada tahun yang sama, ia menyelesaikan Ironman Filipina perdana dan mendapat sabuk ungu dalam Brazilian Jiu-Jitsu oleh Profesor Fernando Salvador dibawah Asosiasi Pedro Sauer BJJ.
Di “The Apprentice: ONE Championship Edition,” Louie memiliki reputasi sebagai “pembunuh diam-diam,” berkat kecakapannya dalam mengeksekusi strategis. Sepanjang musim, Louie bekerja keras dan lebih bersinar dalam bayangan.
ADVERTISEMENT