Seperti Apa Sistem Penilaian dalam Laga Muay Thai?

ONE Championship
The Home Of Martial Arts
Konten dari Pengguna
1 November 2021 14:48 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari ONE Championship tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Juara Dunia ONE Flyweight Muay Thai Rodtang Jitmuangnon. Foto: ONE Championship
zoom-in-whitePerbesar
Juara Dunia ONE Flyweight Muay Thai Rodtang Jitmuangnon. Foto: ONE Championship
ADVERTISEMENT
Olahraga kombat memiliki peraturan berbeda, dan tentunya sistem penilain juri yang berbeda pula.
ADVERTISEMENT
Konsep ini tentu tidak sederhana apalagi saat laga berakhir tanpa ada KO/TKO hingga berujung pada penilaian juri. Bahkan berbagai promotor atau organisasi olahraga kombat menerapkan sistem yang beragam.
Namun, salah satu yang umum adalah sistem 10-point must, yang juga diterapkan di ONE Championship dan dikenal dengan nama global rule-set.
Dalam olah raga full contact seperti tinju, kickboxing, dan juga Muay Thai, ini diciptakan untuk mempermudah siapa petarung yang lebih unggul dalam ronde tertentu.
Pada dasarnya sistem 10-points must di gunakan oleh tiga juri yang memantau pertandingan di sisi ring, ketiga juri akan memberikan poin “sempurna” yaitu 10 poin pada atlet yang memenangkan satu ronde.
Kepada atlet yang kalah di ronde tersebut, para juri akan memberi poin 9, namun jika sang atlet yang kalah dalam ronde dijatuhkan oleh lawannya dan mengalami knockdown, maka sang petarung akan diberikan poin 8.
ADVERTISEMENT
Selain medapatkan Knockdown, seorang petarung dapat meraih poin 10-8 dengan mendominasi lawannya. Jika sang fighter dapat mendaratkan serangan yang berat dan menghindari pukulan lawan dengan baik, seharusnya ia dapat meraih poin 10-8.
Namun, jarang sekali juri yang akan memberi skor tersebut tanpa adanya knockdown, sebagian besar akan memberi poin 10-9.
Poin 10-10 adalah penilaian yang sangat jarang terjadi di ajang pertandingan bela diri, ini terjadi saat dalam sebuah ronde tidak terlihat siapa diantara dua atlet yang menang. Namun, penilaian ini sering disebut penilaian yang kurang bagus karena seorang juri tidak dapat memilih siapa yang menang.
Jika seorang fighter dijatuhkan lebih dari sekali, maka poin yang diberikan para juri akan semakin kecil. Jika seorang atlet di knockdown 3 kali, maka poin yang ia terima seharusnya 6 dari 10 poin yang bisa ia dapatkan.
ADVERTISEMENT
Seorang atlet yang telah mendapatkan skor tersebut akan sulit untuk meraih kemenangan melalui poin, ia harus mendapatkan sebuah KO atau membalas dengan menjatuhkan lawannya sebanyak tiga kali dalam satu ronde jika ia berharap dapat menang melalui poin.
Di akhir pertandingan, skor para juri akan dihitung dan sang wasit akan memastikan bahwa penilaian dari para juri tidak berubah atau dirubah. Seorang petarung memerlukan keputusan 2 dari 3 juri untuk menang.
Penilaian para juri di kategorikan dengan empat faktor, yaitu serangan yang mendarat dengan bersih, aggresifitas yang efektif, penguasaan ring/ring generalship, dan pertahanan. Keempat faktor ini dinilai secara sama, namun dalam praktek, serangan bersih akan dinilai lebih tinggi karena ini adalah sesuatu yang lebih mudah diukur daripada aggresifitas.
ADVERTISEMENT

Download ONE Super App untuk mengikuti perkembangan terbaru ONE Championship!

ONE Championship akan menggelar ONE: NEXTGEN II pada Jumat, 12 November. Ajang ini dapat disaksikan live lewat Youtube, Vidio, Kaskus TV, dan Maxstream mulai pukul 19:30 WIB.
Selain itu, ajang ini juga disiarkan SCTV mulai pukul 23:30 WIB pada hari yang sama.