Setelah 5 Tahun Kehilangan Gelar, Bigdash Siap Bungkam De Ridder dan Rebut Sabuk

ONE Championship
The Home Of Martial Arts
Konten dari Pengguna
22 Juli 2022 22:37 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari ONE Championship tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Setelah 5 Tahun Kehilangan Gelar, Bigdash Siap Bungkam De Ridder dan Rebut Sabuk
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mantan penguasa divisi ONE middleweight, Vitaly Bigdash, akan menantang Reinier De Ridder demi merebut kembali takhta yang pernah ia tempat lima tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Setelah berjuang untuk meraih kembali posisi sebagai penantang gelar, kini monster MMA dari Rusia tersebut bertekad membungkam sang juara bertahan dan membawa sabuk emas kembali ke negaranya.
Dalam perjalanannya, sang bintang Rusia telah mengantongi tiga kemenangan beruntun - termasuk kemenangan atas sebuah trilogi dengan rival bebuyutannya Aung La N Sang bulan Februari lalu.
Dengan modal tersebut, sang raksasa Rusia percaya diri bisa meraih kembali sabuk emas yang dipegangnya dulu.
"Dalam hati pribadi, saya merasa sangat senang atas kesempatan untuk maju demi perebutan sabuk emas karena telah menantinya sejak lama. Semenjak kehilangan sabuk [tahun 2017], saya mengalami sejumlah cidera dan tantangan sampai pandemi COVID-19," ujar Bigdash pada ONE Championship.
"Jadi saya sangat senang dapat meraih sejumlah kemenangan dan kesempatan lagi dalam laga perebutan sabuk emas," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Semenjak lengser dari tahta tahun 2017 silam, Bigdash menjalani hari-hari dengan kesadaran tersebut. Namun, sang atlet berusia 37 tahun itu tak pernah hilang arah dan terus mengasah diri demi kesempatan kedua.
"Lima tahun dan 22 hari, itu terakhir kali saya memegang sabuk itu di tanganku. Setiap jam dan menit saya dedikasikan untuk momen ini," jelas Bigdash.
Menurut Bigdash, kesempatan kedua untuk merebut kembali sabuk emas divisi middleweight ini akan menjadi puncak karirnya di MMA.
Bigdash Merasa Lebih Unggul dari De Ridder di Semua Aspek
Vitaly Bigdash berjalan menuju Circle jelang laga melawan Aung La N Sang di ONE: FULL CIRCLE pada 28 Februari 2022 (Foto: ONE Championship)
Untuk merebut kembali sabuk emas divisi middleweight, Bigdash harus melakukan aksi yang bersejarah. Semenjak bergabung dengan ONE, 'The Dutch Knight' terus melaju tanpa pernah kalah sekali pun.
ADVERTISEMENT
Di atas kertas, sang Juara Dunia ONE dua divisi itu memiliki raihan profesional 15-0 di MMA. Di ONE sendiri, De Ridder telah menang sebanyak enam kali dan belum pernah kalah.
Sebagai praktisi BJJ dan sabuk hitam Judo, De Ridder memang begitu dominan di atas kanvas. Walau begitu, Bigdash melihat ada lubang dalam permainan lawannya yang bisa dimanfaatkan.
"Saya melihatnya [De Ridder] sebagai petarung yang tangguh. Dia belum pernah terkalahkan, Juara Dunia di dua divisi. Pencapaiannya telah membuktikannya. Jujur saya tidak meremehkannya, tapi dia belum pernah bertemu lawan sepertiku," sebut Bigdasg.
Menurut pengamatan Bigdash, striking De Ridder menjadi kelemahan terbesarnya - melihat postur badannya yang besar.
"Tak ada yang pernah melihatnya telentang dengan punggungnya. Kekuatannya cukup unggul, tapi tak pernah ada yang melihatnya dalam posisi bertahan di punggungnya - baik saat dia bertahan atau menyerang," papar sang bintang Rusia.
ADVERTISEMENT
Lewat pernyataannya itu, Bigdash jelas percaya diri dapat menang atas De Ridder. Hingga saat ini, sang mantan Juara Karate itu telah menampilkan permainan gulat dan kunciannya. Ia juga memiliki raihan rekor profesional 12-2 di MMA.
Di satu sisi, sang lawan menyebut kalau gaya permainan Bigdash begitu mudah ditebak. Namun, sang bintang Rusia akan mengunggulinya lewat arsenal miliknya.
"Saya percaya diri, saya tahu teknik apa yang harus dikeluarkan untuk mengalahkannya. Saya kira dia [De Ridder] tak akan jadi Juara jika kita bertemu sebelumnya. Karena saya meyakini, saya lebih baik dalam semua aspek. Saya lebih kuat dan striking saya lebih lebih baik. Saya pikir dia tak akan dapat melewatiku," urai Bigdash.
"Saya siap untuk menidurkannya, mencekik, melawannya dalam lima ronde, apapun tak masalah bagiku. Seperti apa yang aku katakan setelah laga [melawan Aung La N Sang], saya akan memukul wajahnya," pungkasnya.
ADVERTISEMENT