Evakuasi Pertama Korban Banjir Jakarta Fokus di 3 Titik

Aksi Cepat Tanggap
Aksi Cepat Tanggap adalah organisasi kemanusiaan global profesional berbasis kedermawanan dan kerelawanan masyarakat global
Konten dari Pengguna
6 Februari 2018 13:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Aksi Cepat Tanggap tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tiga tim Emergency Response ACT diterjunkan langsung ke titik-titik banjir Jakarta pada Senin siang (5/2), imbas dari guyuran hujan deras di wilayah Jabodetabek di hari yang sama. Tim menyebar ke sejumlah daerah yang terdampak banjir cukup parah. Bidara Cina, Pejaten, dan Kampung Pulo menjadi fokus utama pengevakuasian korban banjir, seperti yang disampaikan oleh Koordinator Tim Emergency Response ACT untuk banjir Jakarta, Lukman Solehudin.
ADVERTISEMENT
Di tiga wilayah tersebut, ketinggian air banjir rata-rata mencapai lantai dua rumah-rumah warga, atau sekitar tiga meter. Hal ini menyebabkan cukup banyak warga yang terjebak di rumah mereka. Bermodal perahu karet, tim menyusuri gang-gang kecil di tiga wilayah tersebut untuk mengevakuasi warga.
Evakuasi warga di tiga titik banjir berlangsung belasan jam. Satu per satu keluarga terdampak disambangi, untuk selanjutnya dievakuasi ke tempat yang lebih tinggi.
“Di Bidara Cina, tim kami memulai evakuasi dari siang hingga Selasa dini hari tadi (6/2).
Di wilayah ini juga air banjir setinggi lantai dua rumah warga. Mereka yang masih terjebak di lantai dua, langsung kami evakuasi,” terang Lukman.
Sementara itu, sejumlah warga di Kampung Pulo yang terkena dampak cukup parah juga telah dievakuasi ke wilayah bebas banjir. Beberapa di antara mereka langsung menuju ke rumah sanak saudara untuk mengungsi.
Selasa pagi (6/2), proses evakuasi berlanjut. Lukman menyatakan, ia dan ketiga timnya masih fokus menelusuri Bidara Cina, Pejaten, dan Kampung Pulo. Hal ini mengingat masih tingginya rendaman banjir di tiga titik tersebut.
ADVERTISEMENT
“Di Kampung Pulo misalnya, air sudah mulai surut. Tapi ketinggian air masih di atas tiga meter. Jadi kami masih fokus di tiga titik ini, sambil mencari info terbaru terkait wilayah mana saja yang butuh evakuasi cepat,” imbuh Lukman.
Sementara itu, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, ribuan warga mengungsi akibat banjir ini. “Sekitar 3.000 jiwa mengungsi ke beberapa tempat,” terang Sutopo, Selasa (6/2).
Saat ini, bantuan pangan dan logistik amat dibutuhkan oleh warga yang masih terjebak banjir maupun yang telah dievakuasi. Bantuan tersebut di antaranya makanan siap santap, air bersih dan air minum, selimut, pembalut wanita, popok bayi, dan lainnya.
Untuk menyuplai kebutuhan pangan dan logistik bagi para korban banjir, Aksi Cepat Tanggap (ACT) telah mendirikan posko kemanusiaan. Posko tersebut berada di Bidara Cina, tepatnya di Jl. Berlian RT 7 RW 11 Kecamatan Jatinegara, 13330.
ADVERTISEMENT
“Posko kami sudah menyetok sejumlah bantuan logistik dan pangan. Tim kami juga akan mendistribusikan makanan siap santap untuk para pengungsi,” ujar Lukman.
Senin (5/2), derasnya hujan yang mengguyur Jabodetabek selama berjam-jam berimbas mengakibatkan debit air Sungai Ciliwung meningkat. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, tinggi muka air di Bendung Katulampa telah mencapai 220 sentimeter, Senin (5/2) pukul 08.30 WIB. Dengan kata lain, tinggi air menyentuh level Siaga I atau level tertinggi.
Hingga Selasa (6/2), luapan banjir setidaknya sudah menggenangi wilayah Srengseng Sawah, Rawajati, Kalibata, Pengadegan, Pejaten Timur, Kebon Baru, Bukit Duri, Balekambang, Cililitan, Bidara Cina dan Kampung Melayu, Kampung Pulo, Cawang, dan beberapa titik lainnya. []