Sukda Duka Tamin Pertahankan Dagangan Sayurnya

Aksi Cepat Tanggap
Aksi Cepat Tanggap adalah organisasi kemanusiaan global profesional berbasis kedermawanan dan kerelawanan masyarakat global
Konten dari Pengguna
22 Februari 2021 16:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Aksi Cepat Tanggap tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sebagai pedagang sayur keliling, Tamin (46) harus mengikhlaskan dagangannya yang kadang tak habis dan terbuang. Apalagi di masa pandemi seperti sekarang, saat daya beli masyarakat sedang lesu.
zoom-in-whitePerbesar
Sebagai pedagang sayur keliling, Tamin (46) harus mengikhlaskan dagangannya yang kadang tak habis dan terbuang. Apalagi di masa pandemi seperti sekarang, saat daya beli masyarakat sedang lesu.
ADVERTISEMENT
JAKARTA – “Yah, yang namanya dagang, udah risiko itu, mah. Kita jalanin aja,” keluh Tamin (46). Warga Kampung Gebang Cabang, Desa Sukatenang, Kecamatan Sukawangi, Kabupaten Bekasi ini telah lebih dari 5 tahun berjualan sayur, sehingga cukup paham bagaimana suka dan dukanya. Termasuk ketika dagangannya tidak habis terjual dan mesti terbuang.
ADVERTISEMENT
Ia biasa berbelanja borongan ke pasar agar tidak bolak-balik dalam satu hari, biasanya 2 atau 3 hari sekali. Sehari-harinya, ia akan mendorong gerobak sayurnya sejak pukul 6 pagi hingga pukul 1 siang. Dengan berjualan sayur keliling, dalam sehari ia bisa mengantongi Rp120 ribu sampai Rp150 ribu seharinya. Tetapi saat pandemi seperti sekarang ia harus menerima pendapatan di bawah angka tersebut.
Modal yang semakin sedikit karena sejumlah kendaa tersebut membuat Tamin terpaksa harus meminjam modal ke bank deprok alias rentenir. Semua ia lakukan demi memenuhi kebutuhannya beserta istri dan ketiga anak.
“Gede banget, dah. Saya pinjam Rp3 juta, dapetnya Rp2,7 juta. Kalau dihitung total bisa sampai Rp3,3 juta (bayarnya),” jelasnya. Dari pinjaman ini bukannya solusi yang ia dapat, namun masalah dan kesulitan baru.
ADVERTISEMENT
Untuk meringankan kesulitan Tamin saat ini, Global Wakaf – ACT memberikan bantuan Wakaf Modal Usaha Mikro Indonesia (WMUMI) untuknya. “Beliau berharap usahanya menjadi berkah dan terus bertumbuh dan berkembang. Serta bisa terlepas dari lilitan lintah darat,” ujar Wahyu Nur Alim dari Tim Global Wakaf – ACT pada Selasa (19/2/2021) lalu.
Wahyu pun berharap, para dermawan dapat berpartisipasi dalam program ini sehingga para pelaku usaha kecil lainnya bisa menjalankan usahanya dengan lebih lancar dan tentunya lebih berkah. ”Kami sekaligus mengajak juga kepada para dermawan untuk membantu para pelaku usaha yang saat ini sedang kesulitan karena kendala permodalan. Melalui bantuan para dermawan sekalian di program Wakaf Modal UMI, mudah-mudahan kita bisa membantu meringankan beban mereka,” harap Wahyu. []
ADVERTISEMENT