3 Fakta Tentang Kesehatan Gigi Bayi

Orami
#SemuaUntukSiKecil
Konten dari Pengguna
22 April 2020 12:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Orami tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Saat bayi mulai makan, hal yang juga menjadi perhatian Moms selain bahan makanan adalah kondisi gigi Si Kecil. Bahkan jauh sebelum itu, jika Si Kecil sudah memiliki gigi sebelum usia makan yakni pada usia 6 bulan.
ADVERTISEMENT
Kesehatan gigi bayi adalah fokus utama Moms agar momen makan Si Kecil tetap berjalan dengan baik.
Meski gigi bayi akan tanggal dan diganti dengan gigi dewasa, namun Moms harus memperhatikan kesehatan gigi bayi. Selain berhubungan dengan kesehatan bayi secara menyeluruh, juga agar menjadi kebiasaan baik menjaga gigi yang akan tertanam hingga dewasa.

Fakta Kesehatan Gigi Bayi

Menurut World Health Organization (WHO) kerusakan gigi menjadi penyakit yang paling umum di dunia. Jadi, ada beberapa hal penting tentang kesehatan gigi bayi yang harus diketahui.
Meski pada akhirnya gigi susu bayi akan rontok, tetapi kesehatan gigi bayi yang terjaga tetap kuat dan sehat sangat penting. Gigi berperan penting dalam masuknya nutrisi karena mengunyah menjadi langkah pertama dalam pencernaan serta dalam pengembangan bicara.
ADVERTISEMENT
Selain itu, gigi susu juga penting untuk perkembangan normal tulang rahang dan otot wajah.
“Setiap kali anak mengunyah, maka akan merangsang otot wajah dan perkembangan rahang yang pada akhirnya menciptakan ruang yang dibutuhkan untuk gigi dewasa,” jelas Alisha Naidoo, dokter gigi dan dosen di Wits School of Oral Health Sciences.
Ketika bayi tertidur dengan botol atau payudara di mulutnya, ASI menggenang di mulut dan melapisi gigi. Bukannya menelan susu dan 'mencuci' gigi dengan air liur, bakteri pembentuk utama pembusuk di mulut mengubah gula susu (laktosa) menjadi asam. Hal ini dapat melarutkan enamel gigi yang menyebabkan kerusakan.
Biasanya, gigi pertama muncul pada usia 6 bulan, seiring dengan datangnya waktu pertaman bayi makan makanan padat. Daripada dot, Moms bisa mengenalkan cangkir untuk minum dan tetap membiasakanya sampai bayi merasa nyaman minum dari cangkir sendiri.
ADVERTISEMENT
Nyeri, sensitif terhadap makanan dan minuman yang panas, dingin atau manis, dan sensitif terhadap tekanan, merupakan tanda kerusakan gigi.
Kerusakan gigi, infeksi gigi yang disebabkan oleh bakteri, akan berlanjut menjadi lebih besar dan menyebar dari gigi ke gigi jika tidak diobati.
Jika curiga ada pembusukan gigi atau melihat perubahan warna pada gigi bayi, penting untuk segera membawanya ke dokter gigi sesegera mungkin, terlepas dari usia Si Kecil.
Jika Moms rutin mengecek ke dokter gigi, pembusukan gigi bayi akan bisa diketahui dengan cepat.
Itulah beberapa fakta tentang kesehatan gigi bayi. Ingat juga untuk selalu menyikat gigi anak dua kali sehari dengan sedikit pasta gigi berfluoride seukuran sebutir beras, terutama setelah makan dan minum.
ADVERTISEMENT
Artikel dari Orami Parenting