3 Ide Permainan Sensori untuk Bayi

Orami
#SemuaUntukSiKecil
Konten dari Pengguna
9 September 2020 10:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Orami tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Taktil atau indra peraba berfungsi untuk memberikan dan memproses informasi melalui rangsang sentuhan di kulit. Informasi bisa berupa tekstur, tekanan, suhu, dan rasa sakit.
ADVERTISEMENT
Untuk memperbaiki serta mencegah seorang anak memiliki masalah sensori taktilnya, maka permainan sensori untuk bayi perlu dilakukan.
Berbagai manfaat yang bisa diperoleh yakni dalam hal perkembangan kognitif atau kecerdasan, perkembangan bahasa, motorik, dan membantu seorang anak mengatasi masalah sensori.

Ketahui Masalah Sensori pada Bayi

Masalah sensori terbagi menjadi 3, yakni hipersensitif, hiposensitif, dan sensation seeking. Pada anak yang hipersensitif atau terlalu sensitif, bermain sensori mampu mengurangi kepekaan sehingga anak bisa menghadapi berbagai sensasi dan fokus pada hal-hal yang lebih penting.
Sedangkan untuk anak yang hiposensitif atau kurang sensitif, permainan sensori bisa membuat seorang anak lebih menyadari lingkungan sekitar. Pada anak yang mengalami sensation seeking, permainan sensori memfasilitasi kebutuhan yang tinggi akan sensasi.
ADVERTISEMENT
Beberapa karakteristik anak yang memiliki hipersensitif, hiposensitif atau sensation seeking pada indra perabanya antara lain:

Ide Permainan Sensori untuk Bayi

Cara untuk mengasah indra peraba bayi, berikut ini permainan sensori yang bisa dicoba:
Membuat permainan sensori panas dan dingin cukup mudah dilakukan dengan bahan seadanya di rumah. Moms bisa siapkan satu baskom berisi es batu atau jelly yang sudah didinginkan di dalam kulkas.
ADVERTISEMENT
Baskom satu lagi Moms bisa siapkan handuk yang dicelup ke air hangat, atau bisa juga langsung air hangat.
Moms bisa tambahkan beberapa mainan anak seperti figur binatang di dalam kedua baskom atau mainan yang anak suka supaya anak tertarik untuk memasukkan tangannya ke dalam baskom.
Sembari anak Moms bermain, jelaskan bahwa es batu yang anak pegang ini rasanya dingin, sedangkan di wadah yang lain ada air berisi air hangat.
Permainan ini memang akan berantakan, oleh karena itu siapkan tempat di mana anak bisa bermain berantakan dengan bebas. Misalnya di pekarangan rumah atau di kamar mandi.
Manfaat permainan panas dan dingin ini adalah untuk mengenalkan anak mengenai sensasi panas dan dingin juga menambah kosa katanya.
ADVERTISEMENT
Moms bisa mengkreasikan beragam permainan dari kata kunci permainan panas dan dingin di rumah, lho!
Moms bisa membeli sensory cube atau membuatnya sendiri. Sensory cube atau kubus sensori ini beragam macam dan Moms bisa kreasikan sendiri serta sesuaikan dengan bahan yang ada di rumah.
Sensory cube dalam merangsang indera peraba, Moms bisa membuat kubus dengan anak tekstur dengan ukuran yang disesuaikan dengan usia anak Moms.
Dalam sensory cube ini, di setiap sisinya, Moms bisa menempelkan beragam tekstur yang bisa anak pegang. Misal Moms menempelkan kain handuk dan kain sifon untuk mengenalkan tekstur halus dan kasar.
Bisa juga menambahkan kertas bergerigi, spons, cardboard untuk mengenalkan berbagai tekstur lainnya.
ADVERTISEMENT
Siapkan beberapa baskom, isi dengan berbagai tekstur berbeda dan ajak anak untuk masuk dan menginjak isi dari baskom tersebut. Isi dari baskom bisa disesuaikan dengan bahan yang tersedia di rumah.
Jika anak belum bisa berdiri atau berjalan, Moms bisa membantu Si Kecil untuk memasukkannya ke dalam aneka baskom.
Beberapa bahan yang bisa dicoba, yaitu bubble wrap, velcro, daun kering, pasir, waterbeads, air, spons, handuk, jelly. Atau bisa juga tanpa baskom, yakni mengajak anak bermain di ruang terbuka tanpa alas kaki.
Misal berdiri di atas rumput, bebatuan, daun kering, kubangan air, kubangan lumpur, di atas ranting, dan lain-lain.
Permainan sensori untuk bayi ini bermanfaat dalam mengenalkan konsep kasar, halus, licin, kenyal, basah, kering.
ADVERTISEMENT
Ketiga permainan sensori di atas bisa dipraktikan sejak bayi usia 6 bulan ke atas, lho. Jika khawatir kotor dan berantakan, Moms selalu bisa memberikan alas seperti koran atau plastik agar ketika permainan ini tercecer ke lantai bisa lebih mudah dibersihkan.
Artikel dari Orami Parenting