Apakah Akan Sulit Melakukan Program Hamil Jika Sebelumnya Melakukan KB?

Orami
#SemuaUntukSiKecil
Konten dari Pengguna
21 Mei 2020 16:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Orami tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pasangan suami istri tidak semua yang langsung menginginkan anak setelah menikah. Beberapa pasangan ingin menundanya terlebih dahulu.
ADVERTISEMENT
Namun, sebenarnya apakah sulit melakukan program hamil apabila sebelumnya melakukan program Keluarga Berencana?
Untuk pertanyaan tersebut, dr. Ferry Darmawan, SpOG, dari Klinik Fertilitas Bocah Indonesia akan menjawabnya.

Program Keluarga Berencana Aman, Asalkan...

Dikatakan dr. Ferry, program Keluarga Berencana atau menunda kehamilan seharusnya tidak mengganggu untuk rencana kehamilan selanjutnya. KB yang dimaksud bukan kontrasepsi mantap seperti tubektomi dan vasektomi, ya.
Berikut ini program KB yang tidak mengganggu program hamil yang dilakukan setelahnya, yaitu:
Cara menjalankan metode kalender untuk menunda kehamilan adalah dengan mengetahui masa subur untuk mengatur hubungan seksual
Contohnya adalah pengaman seperti kondom pria atau wanita, atau metode kontrasepsi lain yang lebih kuat selama berhubungan seks.
ADVERTISEMENT
Cara ini disebut senggama terputus. Pria segera menarik keluar penis pada saat menjelang ejakulasi, dan melakukan ejakulasi di luar vagina.
Beberapa metode kontrasepsi lain untuk mencegah kehamilan yang tidak permanen memengaruhi kemampuan wanita untuk memiliki anak. Ketika wanita siap memiliki anak, ia bisa menghentikan penggunaannya.
Contohnya adalah:

Hal yang Perlu Diperhatikan Setelah Berhenti Menunda Kehamilan

Hal yang perlu diperhatikan adalah setelah berhenti menunda kehamilan, Moms harus berhubungan seksual secara teratur 2 – 3 kali seminggu. Selain itu, Dads juga dianjurkan berpola hidup sehat.
ADVERTISEMENT
“Sama seperti pasangan yang belum memiliki anak atau infertilitas primer, jika dalam waktu 1 tahun belum berhasil untuk hamil, perlu untuk memeriksakan diri sendiri dan pasangan ke klinik fertilitas,” tutup dr. Ferry.
Semoga berhasil dengan program hamilnya, ya, Moms dan Dads!
Artikel dari Orami Parenting