Bagaimana Menghadapi Suami Saat Alami Puber Kedua?

Orami
#SemuaUntukSiKecil
Konten dari Pengguna
18 Mei 2020 10:39 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Orami tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kita mengalami perubahan hormon secara alami sebagai bagian dari penuaan. Jika pada wanita dikenal dengan istilah menopause, pada pria dikenal dengan pubertas kedua. Namun, perubahan hormon keduanya berbeda.
ADVERTISEMENT
Pada wanita, penurunan kadar hormon selama masa menopause relatif cepat. Tetapi pada pria, pubertas kedua atau perubahan testosteron terjadi lebih bertahap, biasanya selama bertahun-tahun.
Berdasarkan jurnal Therapeutic Advances in Urology, kadar testosteron menurun seiring menuanya usia secepat 0,4 hingga 2 persen per tahun setelah usia 30, dan sekitar 13 persen dari populasi pria memiliki hipogonadisme, yang merupakan kegagalan untuk menghasilkan testosteron yang cukup.
Mengutip dari Journal of Gerontology, puber kedua pada suami ditandai dengan perubahan berat badan, berkurangnya energi, kekuatan otot, dan fungsi fisik. Selain itu, berkurangnya fungsi seksual, suasana hati yang seperti tertekan, dan penurunan fungsi kognitif dapat terjadi.

Mengatasi Suami Puber Kedua

Jika suami memperlihatkan tanda-tanda puber kedua, jenis perawatan yang umum untuk gejala ini adalah beralih pada gaya hidup yang lebih sehat. Misalnya, dokter mungkin menyarankan untuk:
ADVERTISEMENT
Kebiasaan gaya hidup ini berdampak baik bagi semua pria. Setelah mencoba kebiasaan-kebiasaan ini, pria yang mengalami puber kedua dapat melihat perubahan dramatis dalam kesehatan mereka.
Namun, perawatan lainnya bisa dilakukan dengan memberikan suntikan intramuskuler, konsumsi obat oral, dan aplikasi gel pada perut dan bahu.
Semua ini dilakukan dengan tujuan untuk mengisi kembali hormon testosteron yang hilang. Terapi untuk mengatur kadar testosteron dapat menjadi pilihan, namun perlu untuk mempertimbangkan ukuran dan kondisi prostat suami, karena banyak dari prosedur ini malah merangsang perkembangan kanker prostat.
ADVERTISEMENT
Untuk mendukung suami melalui puber kedua ini, Moms terlebih dahulu harus mendapatkan informasi tentang kesehatan suami.
Dukungan untuk pasangan memperkuat hubungan antara kita berdua dan karenanya dapat menikmati hidup secara baik.
Artikel dari Orami Parenting