Benarkah Diet Rendah Karbohidrat Tingkatkan Peluang Hamil?

Orami
#SemuaUntukSiKecil
Konten dari Pengguna
29 Juli 2020 11:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Orami tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Banyak wanita yang percaya bahwa diet rendah karbohidrat seperti Atkins, Paleo, atau Keto dapat meningkatkan peluang hamil. Benarkah demikian?
ADVERTISEMENT
Studi dalam jurnal Nutrients menunjukkan, diet rendah karbohidrat membantu mengurangi kadar insulin dalam tubuh, memperbaiki ketidakseimbangan hormon, dan mengembalikan siklus ovulasi yang mampu meningkatkan peluang kehamilan.
Hal ini khususnya ditujukan pada wanita yang mengalami kelebihan berat badan dan obesitas dengan PCOS.
Studi lain yang diterbitkan dalam jurnal American Association o Clinical Endrocinologist (AACE Journals) menemukan, diet rendah karbohidrat juga membantu wanita dengan PCOS agar mudah menurunkan berat badan dan memiliki siklus menstruasi yang lebih teratur tanpa bantuan obat.
“Penelitian kami mengungkapkan diet keto membantu memfasilitasi ovulasi dengan penurunan berat badan minimal,” kata Ula Abed Alwahab, MD, peneliti utama dari studi tersebut yang merupakan kepala program PCOS di Cleveland Clinic’s Obesity and Weight Management Program.
ADVERTISEMENT

Hubungan Diet Rendah Karbohidrat dengan Cacat Lahir pada Bayi

Meskipun diet rendah karbohidrat untuk peluang kehamilan penderita PCOS sudah terbukti memberikan hasil yang positif, masih belum ada penelitian yang cukup mendukung mengenai manfaat tersebut pada wanita yang tidak memiliki PCOS.
Selain itu, diet rendah karbohidrat justru dikaitkan dengan cacat lahir pada bayi, terutama yang berkaitan dengan masalah otak dan tulang belakang.
“Diet rendah karbohidrat menyebabkan kekurangan asupan asam folat yang pada gilirannya meningkatkan risiko memiliki bayi dengan cacat tabung saraf,” kata Tania Desrosiers, PhD, MPH, peneliti dari Gilling School of Public Health University of North Carolina yang memimpin penelitian terkait diet rendah karbohidrat yang diterbitkan dalam jurnal Birth Defect Research.
ADVERTISEMENT
“Wanita hamil atau sedang program hamil harus berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan tentang diet dan pola makan mereka sambil terus mengonsumsi vitamin setiap hari, baik sebelum ataupun selama kehamilan, yang mengandung setidaknya 400 mikrogram asam folat,” jelas Dr. Desrosiers.
“Cacat tabung saraf muncul sangat awal dalam kehamilan, sering kali sebelum seorang wanita tahu bahwa dia sedang hamil dan sebagian besar kehamilan sering kali terjadi tanpa direncanakan. Semua wanita wanita usia subur harus mengonsumsi setidaknya 400 mikrogram asam folat setiap hari, terlepas sedang berusaha untuk hamil atau tidak.”

Konsumsi Karbohidrat Kompleks Lebih Disarankan

University of Rochester Women’s Lifestyle Center mengungkapkan, pola makan wanita yang sedang menjalani program hamil bukan bergantung pada jumlah karbohidrat, melainkan jenis karbohidrat yang dikonsumsi.
ADVERTISEMENT
Mengonsumsi terlalu banyak karbohidrat yang cepat dicerna oleh tubuh (karbohidrat simpleks) seperti roti putih, nasi, kentang, bagel, dan gula soda terbukti meningkatkan risiko infertilitas yang disebabkan oleh gangguan ovulasi.
Sementara itu, konsumsi karbohidrat kompleks yang kaya serat mampu meningkatkan kesuburan. Selain itu, serat terbukti membantu mencegah diabetes kehamilan (gestasional).
Jadi, itu dia penjelasan para ahli mengenai diet rendah karbohidrat untuk peluang kehamilan. Apa pun keputusan diet yang akan Moms jalani untuk memperbesar peluang hamil, selalu konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter dan/atau ahli gizi.
Artikel dari Orami Parenting