Bolehkah Bayi Imunisasi saat Batuk Pilek?
Konten dari Pengguna
7 Januari 2021 16:47 WIB
Tulisan dari Orami tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Imunisasi adalah langkah yang sangat penting dalam kehidupan bayi. Salah satu alasannya adalah agar tidak mudah terkena penyakit. Banyak orang tua kebingungan apakah imunisasi saat batuk pilek boleh dijalankan?
ADVERTISEMENT
Imunisasi adalah pencegahan primer terhadap penyakit infeksi yang paling efektif dan murah.
Menurut penelitian yang diterbitkan di Jurnal Sari Pediatri, imunisasi bukan saja dapat melindungi individu dari penyakit yang serius namun dapat juga menghindari tersebarnya penyakit menular.
Imunisasi tepat waktu selama masa kanak-kanak penting karena membantu memberikan kekebalan sebelum anak-anak terpapar penyakit yang berpotensi mengancam jiwa.
Ini dilakukan dengan menggunakan sejumlah kecil kuman yang mati atau dilemahkan yang menyebabkan penyakit.
Kuman bisa berupa virus (seperti virus campak) atau bakteri. Vaksin merangsang sistem kekebalan untuk melawan infeksi pada tubuh manusia.
Tetapi, pernahkah Moms bertanya-tanya, apakah bayi bisa mendapatkan imunisasi saat batuk pilek? Ini ulasannya.
ADVERTISEMENT
Imunisasi Bayi saat Batuk Pilek
Sistem imun tubuh terbentuk sejak dalam kandungan. Sistem imunitas tubuh ini akan terus berkembang seiring pertambahan usia.
Saat bayi sedang sakit ringan seperti batuk pilek, diperbolehkan tetap imunisasi.
Bayi imunisasi saat batuk pilek ringan tetap boleh berjalan, kecuali jika bayi sangat rewel dan demam, maka imunisasi dapat ditunda satu hingga dua minggu kemudian, ini menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia.
ADVERTISEMENT
Hal ini juga dikatakan oleh Stanford Children Health, bayi masih dibolehkan imunisasi saat batuk pilek, infeksi telinga , demam ringan, diare ringan dan penyakit ringan lainnya.
Penting bagi bayi untuk mendapatkan imunisasi tepat waktu, meskipun dalam kondisi badan sedang sakit. Imunisasi dilakukan sehingga mereka terlindungi dari penyakit serius seperti campak, polio, hepatitis, dan DPT.
Namun tak semua bayi atau anak dapat melakukan imunisasi. Jika bayi imunisasi saat batuk pilek diperbolehkan. Kondisi anak yang tidak boleh imunisasi seperti kondisi kesehatan kronis misalnya kanker, sistem kekebalan tubuh yang lemah (sedang kemoterapi atau menjalani pengobatan tertentu), dan ada reaksi alergi terhadap vaksin.
Imunisasi Anak saat Batuk Pilek Bisa Sebabkan Autisme?
Ada juga yang mengatakan imunisasi saat batuk pilek dapat menyebabkan autisme pada anak.
ADVERTISEMENT
Anggapan ini yang menyebabkan banyak orang tua yang menolak imunisasi atau vaksinasi pada anak dan tidak percaya pada manfaat yang dihasilkannya.
Banyak informasi simpang siur yang mengatakan imunisasi saat batuk pilek dapat menyebabkan autisme pada anak .
Menurut Dr. Paul Offit dari Vaccine Education Center, autisme terjadi saat perkembangan di dalam rahim. Terdapat genetika autisme pada tubuh anak dan tidak terjadi karena efek samping imunisasi saat batuk pilek.
Selama lebih dari 15 tahun terakhir, telah banyak institusi penelitian yang menguji kaitan antara vaksin dengan autisme. Hasilnya, tidak ada kaitan antara paparan vaksin dengan autisme.
Oleh karena itu, Moms atau Dads dalam menyaring informasi, perlu diketahui kebenarannya terlebih dahulu ya!
Baca Juga: Manfaat Vaksin DPT dalam Mencegah Tetanus
ADVERTISEMENT
Kondisi Darurat setelah Imunisasi
Perlu Moms ketahui, efek samping imunisasi pada anak bisa terjadi lebih serius. Imunisasi dapat memicu efek samping yang lebih serius atau berkepanjangan.
Efek samping yang serius terjadi menurut Vancouver Coastal Health meliputi:
Apabila bayi merasakan efek samping imunisasi tersebut, segera temui dokter atau ke rumah sakit terdekat. Sebab, kondisi ini serius dan perlu penanganan yang cepat dan tepat.
Jika bayi mengalami batuk atau pilek selama beberapa hari, maka itu berarti sistem kekebalan tubuhnya sedang menyingkirkan kuman yang menyebabkan infeksi.
ADVERTISEMENT
Jadi, apakah Moms akan tetap memberikan imunisasi atau menundanya?
Artikel dari Orami Parenting