Minum Air Dingin Bikin Gemuk? Ini 3 Mitos dan Fakta Seputar Air Es

Orami
#SemuaUntukSiKecil
Konten dari Pengguna
3 Desember 2020 9:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Orami tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Moms pasti tahu bahwa lebih dari 70 persen tubuh manusia terdiri dari air. Air adalah bagian penting dari tubuh dan dapat dikatakan sebagai rahasia untuk hidup lebih lama karena membantu transportasi oksigen dan nutrisi ke sel dan organ.
ADVERTISEMENT
Biasanya, air es adalah kegemarannya banyak orang, apalagi saat matahari sedang terik. Saat cuaca sedang panas, air es jadi seperti oase di tengah gurun. Minum es rasanya bisa menghilangkan dahaga lebih cepat daripada minum air hangat.
Namun, apakah benar minum air es katanya bisa membuat kita gemuk? Moms juga tentu pernah mendengar tentang bahaya minum air es saat haid. Benarkah?

1. Mitos: Air Es Bikin Gemuk

Ucapan “Jangan sering-sering minum air dingin. Bikin gemuk, lho!” mungkin sering Moms dengar. Faktanya, anggapan ini salah.
Mitos ini timbul karena banyak orang mengonsumsi makanan berlemak lalu minum es, kemudian merasa tidak nyaman karena lemak di sela-sela gigi, lidah, dan rongga mulut membeku.
ADVERTISEMENT
Faktanya, Journal of Clinical Endocrinology and Metabolism menemukan bahwa air dingin yang dikonsumsi justru akan menaikkan suhu tubuh.
Artinya, air es tidak mungkin membekukan lapisan lemak dalam tubuh. Tapi, es bisa membuat tubuh gemuk kalau dicampur dengan sirop, gula, atau makanan dan minuman manis lainnya.
Air es justru bisa membantu Moms menurunkan berat badan. Air es tidak hanya merupakan minuman bebas kalori, tetapi tubuh sebenarnya akan membakar kalori untuk memanaskannya hingga mencapai suhu tubuh (37 derajat Celcius), meskipun jumlah kalori yang dibakar sangat kecil.
Air dingin meningkatkan laju metabolisme. Saat air dingin masuk ke dalam tubuh, karbohidrat dan lemak dibakar untuk menghasilkan energi, yang pada gilirannya menghasilkan panas dan menyeimbangkan suhu sistem inti tubuh.
ADVERTISEMENT
Minum air putih sebagai pengganti minuman manis baik untuk pencernaan kita dan menjaga berat badan yang sehat, meskipun air yang diminum adalah air dingin.
Minum air dingin sebenarnya membantu membakar kalori ekstra saat mencernanya karena tubuh harus bekerja lebih keras untuk mempertahankan suhu intinya.
Namun, tidak mungkin bahwa minum air dingin adalah alat awal yang ampuh untuk menurunkan berat badan. Kalori yang berlebihan bisa menyebabkan penambahan berat badan yang tidak diinginkan.
2. Mitos: Minum Air Dingin Turunkan Suhu Tubuh Saat Kepanasan
Saat merasa kepanasan, Moms pasti merasa haus. Rasa haus ini sebenarnya adalah respons tubuh yang membutuhkan cairan untuk mendinginkan suhu tubuh.
ADVERTISEMENT
Di saat seperti ini, yang ingin kita lakukan hanyalah meneguk air es dingin. Mungkin Moms berpikir, air dingin akan membuat kita tetap sejuk, bukan? Anggapan ini adalah salah. Jika selama ini berpikiran air dingin adalah pilihan yang tepat saat kepanasan, ada studi terbaru yang menarik mengenai hal ini.
Penelitian University of Ottawa justru menemukan bahwa dalam kondisi tertentu, minuman hangat adalah pilihan terbaik untuk mendinginkan suhu tubuh.
Minuman panas bisa membuat kita tenang. Ini karena ketika minum minuman panas, sering kali ada peningkatan besar dalam jumlah keringat kita.
Keringat mungkin tampak seperti kita kepanasan, tetapi sebenarnya itu adalah metode utama tubuh untuk mendinginkan tubuh. Air dingin membuat keringat cepat berhenti, bahkan sebelum suhu tubuh menurun.
ADVERTISEMENT
Jika Moms minum minuman panas, lebih sedikit panas yang disimpan di dalam tubuh. Jika minum sesuatu yang panas, dan kita memakai banyak lapisan baju, keringat akan terjebak.
Namun, jika keringat bisa menguap - misalnya, jika meminum minuman panas di taman dengan kaus dan celana pendek, maka tubuh akan menjadi lebih dingin!

3. Mitos: Tidak Boleh Minum Air Es saat Haid

Nah, mitos tentang air es ini juga termasuk terpopuler. Mitos mengatakan bahwa air es akan menyebabkan darah haid tidak keluar semua dan tersisa di dinding rahim.
Darah haid yang tersisa di dinding rahim bisa menjadi miom, kista, hingga kanker rahim. Ternyata ini juga mitos, karena menstruasi berhubungan erat dengan estrogen.
ADVERTISEMENT
Faktor hormonal dan psikologis adalah faktor yang berpengaruh pada darah yang keluar saat haid.
Jika Moms tidak ada keluhan sakit perut, kembung, mulas, atau apapun saat menstruasi, minum air es saat haid tidak dilarang, kok.enggumpal) dari makan makanan tertentu atau minum air dingin.
Faktor hormonal dan psikologis adalah faktor yang berpengaruh pada darah yang keluar saat haid. Faktor ini yang bisa membuat menstruasi datang terlambat, yaitu lelah, stres, atau sakit.
Sekali lagi, bukan air es! Jika Moms tidak ada keluhan sakit perut, kembung, mulas, atau apa pun saat menstruasi, minum air es saat haid tidak dilarang, kok.
Itulah beberapa fakta mengenai minum air dingin. Jadi, jangan sampai salah lagi, ya!
ADVERTISEMENT
Artikel dari Orami Parenting