Perbedaan Erosi dan Karies Gigi pada Anak

Orami
#SemuaUntukSiKecil
Konten dari Pengguna
3 Juli 2020 10:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Orami tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sekilas terlihat sama, padahal karies gigi dan erosi gigi anak sebenarnya adalah dua masalah gigi yang berbeda.
ADVERTISEMENT
Perbedaan utama keduanya terletak pada jenis asam yang menyebabkannya dan letak permukaan gigi yang terpengaruh.
Namun, keduanya bisa menimbulkan kerusakan gigi permanen jika tak segera diatasi sejak sedini mungkin.

Karies Gigi pada Anak

Hasil studi yang dirilis National Institutes of Health mengungkapkan, karies gigi adalah penyakit gigi yang terjadi akibat banyaknya bakteri penghasil asam di permukaan gigi.
Saat koloni bakteri berinteraksi dengan air liur dan sisa makanan yang tertinggal di gigi, bakteri mengeluarkan asam. Akhirnya, terbentuk plak yang menyebabkan perubahan pada mineral enamel gigi (demineralisasi).
Pada tahap awal, karies gigi masih bisa dicegah agar tidak bertambah parah melalui proses remineralisasi alami atau terapi fluoride.
Gejala awal karies gigi anak bisa dikenali munculnya spot putih pada area gigi yang terkena, ini adalah tanda kalau enamel mulai rusak. Jika prosesnya terus berlanjut, gigi Si Kecil jadi lebih sensitif terhadap makanan dan minuman bersuhu panas maupun dingin.
ADVERTISEMENT
Jika dibiarkan, maka mulai muncul lubang berwarna cokelat muda pada gigi, yang kemudian berubah menjadi cokelat tua atau hitam jika lubang semakin dalam.

Erosi Gigi pada Anak

Berbeda dengan karies gigi yang disebabkan oleh asam dari bakteri, erosi gigi anak terjadi akibat konsumsi makanan atau minuman berkandungan asam tinggi atau naiknya asam lambung ke area gigi.
Erosi gigi terjadi pada seluruh permukaan gigi anak yang terkena asam, sehingga membuat enamel gigi melemah dan berwarna kekuningan.
Australian Dental Journal mengungkapkan, erosi gigi anak bersifat permanen alias tidak bisa disembuhkan atau dikembalikan kondisinya. Namun, erosi gigi bisa dicegah sebelum terjadi.
Tergantung tingkat keparahannya, erosi gigi anak bisa menimbulkan gejala sensitivitas pada makanan dan minuman, sampai sakit parah akibat akar gigi yang terekspos.
ADVERTISEMENT

Mencegah Karies Gigi dan Erosi Gigi

Secara umum, menjalankan kebiasaan membersihkan gigi dan mulut yang baik cukup efektif mencegah karies gigi maupun erosi gigi anak.
Batasi juga konsumsi makanan manis maupun jus buah dengan tambahan gula. Makanan dan minuman berkandungan asam dan gula tinggi seperti buah golongan sitrus (lemon, jeruk, grapefruit), minuman bersoda, jus buah dengan tambahan gula, teh rasa buah, permen rasa asam, dan semacamnya perlu dibatasi frekuensi konsumsinya.
Buah maupun makanan dan minuman berkandungan asam sebaiknya dimakan habis dalam waktu 5 menit di waktu makan besar, supaya tidak menempel terlalu lama di gigi. Setelah itu, tunggu 20 menit sebelum menggosok gigi hingga bersih.
ADVERTISEMENT
Ingat Moms, mengajak Si Kecil melakukan cek rutin ke dokter gigi membantu mendeteksi dan mencegah terjadinya karies gigi maupun erosi gigi anak sejak dini.
Artikel dari Orami Parenting