1 Mahasiswa di Sulteng yang Hilang Usai Mendaki Gunung Masih dalam Pencarian

Konten Media Partner
8 Juli 2020 10:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gunung Lawu (Foto: Naufal Abdurrasyid/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Gunung Lawu (Foto: Naufal Abdurrasyid/kumparan)
ADVERTISEMENT
Usai mendaki Gunung Tambusisi, satu Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) Sagarmatha Universitas Tadulako (Untad) dikabarkan hilang terseret arus sungai di Desa Tambayoli, Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah.
ADVERTISEMENT
Korban diketahui bernama Faisal. Hingga saat ini masih dalam pencarian Tim SAR gabungan di wilayah Morowali, dikarenakan akses ke lokasi masih jadi kendala utama.
“Akses darat waktu tempuh di atas 6 jam, karna harus putar lewat Poso. Sedangkan Kolonodale harus menggunakan perahu ke arah hulu dengan waktu tempuh sekitar 3 jam dari Kolonodale,” kata Kepala Basarnas Palu, Basrano, Rabu (8/7).
Basrano menjelaskan, peserta yang berjumlah enam orang berangkat pada Senin (29/6), dan sampai di Desa Lembasemara Soyojaya, Kabupaten Morowali Utara, pada Selasa (30/6). Peserta kemudian bertambah 1 orang atas nama Moh Hayu dan melanjutkan perjalanan, berangkat menuju Gunung Tambusisi pada Rabu (1/7).
“Tidak berkomunikasi lagi karena jaringan tidak ada, dan kembali berkomunikasi pada 7 Juli pagi hari dengan kabar bahwa 1 peserta atas nama Faisal terpisah dari tim,” jelas Basrano.
Ilustrasi Pendaki Gunung. Sumber: Pixabay
Kronologi kejadian, kata Basrano, pada 6 Juli 2020, seluruh peserta sedang posisi jalan pulang dari puncak, dan sebelum tiba di Pos 2 Tambusisi, korban berjalan sendiri di depan dan terpisah dari tim.
ADVERTISEMENT
“Dari kesaksian temannya, karena khawatir maka tim dengan peserta yang tersisa dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok A berjalan cepat untuk menyusul korban, sedangkan kelompok B berjalan di belakang dikarenakan ada peserta yang memiliki fisik yang kurang kuat untuk berjalan cepat,” kata Basrano.
Lanjutnya, saat sampai di sungai tim A belum menemukan korban, sehingga tim A menyusul sampai ke desa. Sedangkan tim B terjebak di Pos 2 Tambusisi dikarenakan keadaan sungai dengan kondisi cuaca yang hujan lebat.
Pencarian kemudian dibantu oleh warga Lembasemara menuju Pos 2. Sayangnya saat menuju ke Pos 2 keadaan sungai belum bisa dilalui.
“Pencarian kemudian dilakukan ke lokasi-lokasi yang bisa di jangkau. Alhasil korban tidak ditemukan, hanya saja Carrier korban ditemukan di sebuah irigasi,” kata Basrano.
ADVERTISEMENT