5 Daerah di Sulteng Jadi Proteksi Paham Radikalisme

Konten Media Partner
4 November 2020 6:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Kesbangpol Sulawesi Tengah, Fahruddin Yambas. Foto: Kristina Natalia/PaluPoso
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Kesbangpol Sulawesi Tengah, Fahruddin Yambas. Foto: Kristina Natalia/PaluPoso
ADVERTISEMENT
Ada lima daerah di Sulawesi Tengah (Sulteng) yang diproteksi untuk mengantisipasi paham radikalisme, yaitu Kota Palu, Kabupaten Poso, Parigi Moutong (Parimo), Tojo Una-una (Touna), dan Morowali Utara (Morut).
ADVERTISEMENT
Hal ini disebutkan Kepala Kesbangpol Sulawesi Tengah, Fahruddin Yambas pada pembukaan lomba video dan diskusi film pendek bertema Kita Indonesia yang dilangsungkan Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) bersama Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sulawesi Tengah, di Palu, Selasa (3/11).
Fahrudin mengatakan, saat ini lima daerah tersebut diproteksi mengingat adanya aksi terorisme yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan lingkungan.
Mengantisipasi paham radikalisme tersebut, ada 272 program dan kegiatan yang dilakukan dalam upaya penanggulangan terorisme.
“Ada 38 kementerian yang ikut menyusun program dan kegiatan ini dan hasilnya tersusun rencana aksi nasional penanggulangan terorisme,” kata Fahruddin.
Fahruddin yang juga PLH Satgas Daerah Penanggulangan Terorisme ini menyebutkan ratusan program khusus penanggulangan terorisme itu telah dilaksanakan selama tiga tahun di lima daerah tersebut.
60 siswa SMA, SMK dan MA dari tiga daerah di Sulteng yang ikut dalam kegiatan video dan film pendek oleh BNPT dan FKPT Sulteng, Selasa (3/11). Foto: Kristina Natalia/PaluPoso
Terkait dengan adanya paham radikalisme dan terorisme, Fahruddin menyebutkan adanya pemuda dan remaja di Sulawesi Tengah yang terindikasi terpapar paham tersebut.
ADVERTISEMENT
“Ada dan sedang dalam pembinaan, kita pun ikutkan mereka pada kegiatan-kegiatan yang mengikis paham-paham negatif itu,” katanya.
Sementara itu, terkait dengan kegiatan tersebut, ada 60 siswa SMA, SMK dan MA sederajat yang ada di Kota Palu, Kabupaen Sigi dan Donggala yang ikut pada lomba video pendek.
Keikutsertaan dan kelibatan siswa di tiga daerah di Sulawesi Tengah ini diharapkan adanya pemahaman untuk menyikapi perbedaan di Sulawesi Tengah sebagai kekayaan daerah dan juga langkah untuk memberikan bekal pada pelajar melawan radikalisme.
Tidak hanya itu, kegiatan ini menindaklanjuti data Kementerian Komunikasi dan Informatika pada kurun 2017 hingga 2019, ada 13.032 konten di media sosial yang diblokir karena berbau radikalisme dan terorisme.
ADVERTISEMENT
“Kita harap pelajar di Sulawesi Tengah ini bisa menciptakan kreativitas mereka melalui video dan film pendek yang mengandung nilai positif,” kata Ketua FKPT Sulawesi Tengah, M Nur Sangadji Dea.