Babasal Mombasa Gelar Festival Sastra Banggai 2019 di Sulawesi Tengah

Konten Media Partner
25 Juni 2019 10:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Foto: Istimewa
Komunitas literasi Babasal Mombasa di Luwuk Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, siap menggelar Festival Sastra Banggai (FSB) 2019. Festival yang tahun ini memasuki tahun ketiganya itu akan dimulai pada malam pembukaan, Minggu (30/6) di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Teluk Lalong.
ADVERTISEMENT
Perayaan FSB tahun ini mengambil tema "Musim-musim yang Memberi Tanda" sebagai pesan untuk menyikapi peristiwa-peristiwa bencana alam yang terjadi di banyak daerah di Indonesia, dan khususnya di Sulawesi Tengah sepanjang tahun 2018 dan hingga memasuki pertengahan tahun 2019.
Neni Muhidin selaku curator FSB mengatakan sastra yang memiliki kekuatan dalam konteks bahasa, seringkali memiliki kekuatan untuk menjelaskan induknya, yakni kebudayaan yang melatari peristiwa-peristiwa kemanusiaan, termasuk bencana. “Tema FSB tahun ini lahir dari pemikiran itu,” kata Neni kepada PaluPoso, Selasa (25/6).
Tahun ini lanjutnya, FSB menghadirkan penulis, sastrawan, musisi, dan pegiat literasi dari beberapa kota di Indonesia, termasuk sastrawan dari Malaysia yang tergabung dalam Rumah Ripta.
Penulis yang akan hadir dalam FSB 2019 adalah, Adimas Immanuel (penyair, Jakarta), Brian Khrisna (novelis, Bandung), Reza Nufa (novelis, Bogor), Edi Mulyono (Diva Press, Yogyakarta), dan Ibe S. Palogai (penyair, Makassar). Selanjutnya, Caroline Monteiro (aktivis perempuan, Jakarta), Trinity (penulis traveling), Dea Anugrah (penyair, esais, Jakarta), Maman Suherman (pegiat literasi, penulis, Jakarta), serta Safar Banggai (cerpenis, Banggai Laut). Selain itu, hadir juga Lily Yulianti Farid (cerpenis, Makassar), Shinta Febriyani (penyair, Makassar), Gede Robi (aktivis lingkungan, vokalis band rock Navicula), dan Culture Project (Palu).
ADVERTISEMENT
FSB 2019 tambahnya, juga akan meluncurkan buku puisi karya penyair Luwuk, Ama Achmad, berjudul Keterampilan Membaca Laut.
“Kami berbangga karena masyarakat kota Luwuk telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam perjalanan kami selama tiga tahun menyelenggarakan FSB. Perhelatan tahunan ini pun menjadi agenda pemerintah daerah Kabupaten Banggai yang mendukung gagasan FSB sejak tahun pertama,” katanya.