Becak, Riwayatmu Kini yang Mulai Tak Dilirik Warga di Tolitoli, Sulteng

Konten Media Partner
26 Agustus 2020 17:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Moda transportasi becak yang sebelumnya berjaya di tahun 90-an dan menjadi transportasi andalan di kala itu,. Foto: Sabran/PaluPoso
zoom-in-whitePerbesar
Moda transportasi becak yang sebelumnya berjaya di tahun 90-an dan menjadi transportasi andalan di kala itu,. Foto: Sabran/PaluPoso
ADVERTISEMENT
Moda transportasi becak yang sebelumnya berjaya di tahun 90-an dan menjadi transportasi andalan di kala itu, kini mulai tak diminati masyarakat di Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah.
ADVERTISEMENT
"Sejak mulai menjamurnya kendaraan bermotor, peminat yang menggunakan becak sudah berkurang," kata Samsul, salah satu penarik becak saat ditemui PaluPoso, Rabu (26/8).
Berkurangnya peminat becak di daerah ini, kata Samsul, berdampak langsung pada pendapatan yang diperolehnya setiap hari untuk memenuhi kebutuhan hidup bersama anggota keluarganya. Apalagi ini pandemi Corona.
"Biasanya kalau sehari, paling banyak saya dapat 50 ribu rupiah, itu pun belum dipotong dengan setoran becak kepada pemiliknya," kata Samsul.
Moda transportasi becak yang sebelumnya berjaya di tahun 90-an dan menjadi transportasi andalan di kala itu,. Foto: Sabran/PaluPoso
Untuk menyiasati agar dapat memenuhi kebutuhan setiap hari, ia yang sudah 15 tahun menarik becak, terpaksa bekerja serabutan sebagai kuli bangunan.
"Jika ada pekerjaan bangunan saya ikut kerja, tapi saya tidak pernah kesampingkan pekerjaan inti saya menarik becak," katanya.
Namun ia mengakui, walau pendapatan yang diperoleh dari menarik becak relatif kecil, namun ia rasakan ada keberkahan dari penghasilannya itu.
ADVERTISEMENT
Olehnya, ia berharap Pemerintah Kabupaten Tolitoli tetap memperhatikan keberadaan moda transportasi rakyat ini meski peminatnya terus menyusut.
Moda transportasi becak yang sebelumnya berjaya di tahun 90-an dan menjadi transportasi andalan di kala itu,. Foto: Sabran/PaluPoso