Bila Dilantik Wapres, Maruf Amin Dorong Guru Tua Jadi PahlawanNasional

Konten Media Partner
15 Juni 2019 18:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Ketua MUI Pusat, KH. Maruf Amin dan Ketua Utama Alkhairaat saat Haul Habib Sayyid Idrus Bin Salim Aljufri di Kota Palu, Sabtu, (15/6), Foto: Ikram/PaluPoso
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, KH. Maruf Amin, berjanji bila dirinya nanti dilantik menjadi Wakil Presiden RI maka akan mendorong agar Habib Idrus bin Salim Al-Jufri (Guru Tua) menjadi pahlawan nasional.
ADVERTISEMENT
Maruf Amin menyampaikan, saat ini dirinya masih sebagai ketua MUI dan belum jadi wakil presiden.
"Memang di quick qount, KPU menyatakan menang tapi sekarang masih tergantung. Bukan hanya kawin digantung, presiden dan wakil presiden juga digantung," kata Ketua MUI Pusat, KH. Maruf Amin pada peringatan Haul Guru Tua ke 51, di lapangan Kompleks Alkhairaat, Jalan Sis Aljufri, Kelurahan Kamonji, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (15/6).
Ia mengatakan, Habib Idrus yang dijuluki Guru Tua ternyata seorang Nasionalis. Disamping memiliki tanggungjawab keagamaan, juga memiliki tanggungjawab kebangsaan dan kenegaraan.
Oleh karena itu, KH. Maruf Amin menilai Habib Idrus layak diberi gelar Pahlawan Nasional.
Dia menambahkan, Habib Idrus Bin Salim Aljufri adalah ulama besar karena beliau pewaris dan melanjutkan perjuangan para Nabi, dalam rangka risalah dakwah.
ADVERTISEMENT
Haul Guru Tua juga dihadiri Gubernur DKI Jakarta Anis Rasyid Baswedan.
Gubernur DKI Jakarta Anis Rasyid Baswedan saat memberikan sambutan di acara haul Guru Tua ke 51, di Kota Palu, Sabtu (15/6). Foto: Ikram/PaluPoso
Di kesempatan yang sama, ia merefleksikan kepergian Habib Sayyid Idrus Bin Salim Aljufri yang telah wafat 51 tahun yang lalu, adalah nyawa dan badannya yang telah tiada. Akan tetapi ilmunya, amal dan dampaknya dapat dirasakan hingga saat ini. Alkhairaat seakan menjadi mata air cemerlang di Sulteng.
"Alirannya, mengalir ke berbagai tempat di seluruh Indonesia. Alkhairaat, jangan lagi dipandang sebagai warisan Guru Tua," kata Anis.
Habib Idrus kata dia, membangun pendidikan, lebih 600 madrasah selama hidupnya.
Ketika berbicara pendidikan, maka berbicara menyiapkan tentang generasi masa depan. Olehnya kata dia, Alkhairaat bukan semata-mata warisan masa lalu. Alkhairaat adalah titipan dari generasi masa depan dan harus dipertahankan.
ADVERTISEMENT
Oleh sebab itu, pendidikan di Alkhairaat harus terus menerus membawa semangat keterbukaan.
"Guru tua tidak kompromi soal aqidah. Tetapi Guru Tua mengambil siapa saja yang bisa membawa ilmu pengetahuan, untuk kemajuan masyarakatnya," ujarnya.
Olehnya kata dia, pemberian gelar pahlawan Nasional kepada Guru Tua adalah penanda komitmen perjuangan yang ada. Bukan hanya kepada Guru Tua tetapi pada masyarakat Sulteng, kawasan Indonesia Timur pada khususnya.
Kontributor: Ikram