Bom Lontong Milik Kelompok MIT Poso Berdaya Ledak Tinggi

Konten Media Partner
24 Juli 2021 15:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Barang bukti berupa bom lontong yang ditemukan dari teroris Poso. [Foto: Humas Polda Sulteng]
zoom-in-whitePerbesar
Barang bukti berupa bom lontong yang ditemukan dari teroris Poso. [Foto: Humas Polda Sulteng]
ADVERTISEMENT
Detasemen Gegana Satbrimobda Polda Sulteng yang tergabung dalam Satgas Madago Raya hari ini menguji kekuatan bahan peledak yang ditemukan dalam kandungan bom lontong milik terduga teroris B alias AA alias A yang dilumpuhkan pada Sabtu (17/7/2021) lalu.
ADVERTISEMENT
Pengujian kekuatan bahan peledak dilakukan di Markas Komando (Mako) Detasemen B Pelopor Satbrimob Polda Sulteng di Landangan, Poso, Sabtu (24/7/2021), disaksikan oleh Dirreskrimum Polda Sulteng Kombes Polisi Novia Jaya selaku Kasatgas Gakkum Operasi Madago Raya.
“Setidaknya setelah diurai oleh Gegana dan diperiksa oleh Puslabfor Mabes Polri ditemukan ada beberapa unsur bahan peledak dan beberapa materi di dalam bom lontong tersebut,” kata Kasatgas Humas Ops Madago Raya diwakili Wakasatgas Humas Akbp Bronto Budiyono di Poso, Sabtu (24/7/2021), melalui keterangan resmi yang diterima media ini.
Unsur bahan peledak dan material di dalam bom lontong diduga milik B alias AA alias A berupa detonator kata Bronto, serbuk warna coklat yang diduga bahan peledak, 29 biji paku panjang 4 centimeter kondisi berkarat, 60 butir gotri serta lakban.
Peledakan bom lontong yang dilakukan oleh Satgas Madago Raya di Mako Detasemen B Pelopor Satbrimob Polda Sulteng di Landangan, Poso. [Foto: Humas Polda Sulteng]
Bronto menambahkan, Detasemen Gegana Satbrimobda Polda Sulteng dan Puslabfor juga melakukan uji coba untuk mengetahui daya ledak terhadap kandungan serbuk coklat, yang diduga sebagai bahan peledak.
ADVERTISEMENT
“Hasilnya serbuk yang ditemukan dalam bom lontong milik terduga teroris yang dilumpuhkan hari Sabtu tanggal 17 Juli 2021 adalah bahan peledak dengan jenis high eksplosif atau berdaya ledak tinggi, di mana dalam radius 30 meter apabila paku atau gotri tersebut mengenai orang bisa mematikan dan radius 50 meter dapat melukai orang,” ungkapnya.
Uji coba bahan peledak perlu dilakukan Satgas Madago Raya selain untuk mengetahui daya ledak juga untuk melengkapi langkah-langkah penyelidikan atau penyidikan dalam rangka penegakan hukum tindak pidana terorisme.