news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

BRIN Beri Pelatihan Aplikasi Smart Fishing kepada Nelayan Sulteng

Konten Media Partner
23 November 2021 18:44 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
BRIN Beri Pelatihan Aplikasi Smart Fishing kepada Nelayan Sulteng. Foto: PaluPoso/Miftahul
zoom-in-whitePerbesar
BRIN Beri Pelatihan Aplikasi Smart Fishing kepada Nelayan Sulteng. Foto: PaluPoso/Miftahul
ADVERTISEMENT
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) diwakili Peneliti Zona Potensi Penangkapan Ikan, Sartono Marpaung memberikan pelatihan aplikasi smart fhising kepada sejumlah nelayan di PPI Donggala, Kelurahan Labuan Bajo, Kecamatan Banawa, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng), Selasa (23/11).
ADVERTISEMENT
Aplikasi smart fhising berfungi untuk melacak keberadaan ikan demi meningkatkan produktifitas tangkapan ikan oleh para nelayan.
Sartono Marpaung menyebutkan, saat ini nelayan masih memiliki masalah dalam proses penangkapan ikan.
Menurutnya, masalah itu karena kebanyakan nelayan melakukan penangkapan ikan dengan cara tradisional, sehingga dianggap kurang efektif.
"Bukan hanya dengan cara tradisional tapi juga nelayan mencari ikan menurut kondisi alam, yang beranggapan bahwa ketika menemukan warna air laut yang berbeda, maka di lokasi itu terdapat banyak ikan. Nah, jika tempat itu tidak didapat, maka tidak akan jadi memancing," kata Sartono Marpaung dalam memaparkan materi di hadapan para nelayan.
BRIN Beri Pelatihan Aplikasi Smart Fishing kepada Nelayan Sulteng. Foto: PaluPoso/Miftahul
Bahkan, bagi Sartono Marpaung, pencarian ikan dengan cara tradisional tidak menentu bahkan cenderung boros bahan bakar minyak (BBM).
ADVERTISEMENT
Ia mencontohkan, negara lain yang telah menggunakan pencarian dengan satelit lebih mendapatkan banyak tangkapan ikan. Hal itu berbanding terbalik dengan pengunaan cara-cara tradisional.
"Sehingga dengan adanya teknologi aplikasi smart fhising ini mengalihkan cara pencarian ikan dari tradisional ke modern dengan menggunakan teknologi," ujarnya.
"Dengan aplikasi ini, satelit akan melakukan perekaman kemudian data itu akan terkirim ke satelit lagi dan selanjutnya menjadi informasi yang masuk ke aplikasi," tambahnya.
Dengan begitu, kata Sartono Marpaung, nelayan dapat mengefektifkan biaya, cakupan aplikasi sangat luas, dan data harian dapat diperoleh secara kontinu.
"Informasi yang diberikan oleh aplikasi smart fishing akan berbentuk titik koordinasi," katanya. (Adv)