Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya
Cerita 2 Anak Muda dari Banggai Mendirikan Draiv
ADVERTISEMENT
Meskipun dari kota kecil, tepatnya di Kabupaten Banggai , Sulawesi Tengah (Sulteng ), Draiv berhasil hadir di sejumlah kabupaten/kota di Indonesia serta beberapa ibu kota provinsi di Pulau Sulawesi.
ADVERTISEMENT
Ishak Umar menceritakan, awalnya ia diajak oleh Syaiful Usman yang kini owner sekaligus Developer IT Draiv pada tahun 2019 lalu di Luwuk, Kabupaten Banggai.
“Saya diajak bicara hanya 1 jam,” kata Ishak kepada media ini, Sabtu (10/7).
Ketika itu, Syaiful Usman mengatakan kepada Ishak Umar bahwa terdapat aplikasi yang dibuatnya sejak tahun 2018 bernama Delivery. Setelah itu, keduanya bersepakat dan mengembangkan Delivery, tetapi namanya diganti menjadi Draiv.
“Di-launching Januari 2020,” ujarnya.
Perusahaan rintisan berbasis digital ini dibentuk karena berawal dari kegelisahan Ishak dan Syaiful yang terbiasa menggunakan aplikasi pesan antar di DKI Jakarta.
Ketika berkunjung ke Luwuk, Kabupaten Banggai, seluruh transaksi masih dilakukan manual. Seseorang membutuhkan barang, tetapi harus datang langsung.
ADVERTISEMENT
“Keresahan awal karena terbiasa pakai aplikasi Grab dan Gojek. Setiba di Luwuk tidak ada. Akhirnya jadi sumber inpirasi,” kata Ishak.
Syaiful Usman berpengalaman di bidang informasi dan teknologi karena pernah bekerja di salah satu perusahaan di Pulau Kalimantan di divisi yang mengurus teknologi.
“Basicnya IT. Lulusan jurusan Informatika, Universitas Iksanudin Gorontalo,” kata Ishak.
Ishak yang alumni SMK Pertanian Gorontalo, juga pernah tinggal di DKI Jakarta dan terbiasa menggunakan aplikasi Gojek dan Grab.
“Awalnya, saya di Jakarta lama. Temannya juga lama kerja di Kalimantan,” ujarnya.
Karena kegigihan keduanya, kini Draiv telah ada di Play Store dan sudah terdapat 7 kabupaten/kota di Sulteng. Tersisa di Kabupaten Parigi Moutong.
“Sulawesi Barat dan Sulawesi Tenggara juga sudah. Manado, Makassar, dan Ternate sementara survei,” katanya.
ADVERTISEMENT