Cerita Hermina Herda Lumeno, Pendiri PAUD Pertama di Palu, Sulteng

Konten Media Partner
22 Desember 2019 20:02 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hermina Herda Lumeno. Foto: Kristina Natalia/PaluPoso
zoom-in-whitePerbesar
Hermina Herda Lumeno. Foto: Kristina Natalia/PaluPoso
ADVERTISEMENT
Sosok perempuan pertama yang membuka Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah adalah Hermina Herda Lumeno.
ADVERTISEMENT
Ibu dua anak yang akrab disapa Nci Oma ini memulai keinginannya membuka Paud pada 2000, berawal dari kerinduan untuk menanamkan dasar karakter dari usia emas.
Wanita yang lahir tepat di hari Ibu Kartini ini, punya pemikiran bahwa mencerdaskan anak bukan hanya ketika diberikan pelajaran tambahan di rumah pada waktu usia SD, SMP, maupun SMA.
Baginya usia emas adalah peluang besar untuk memulai membuka sinapsis-sinapsis pada otak anak.
“Usia emas itu dari umur 0 tahun sampai dengan 8 tahun, di mana harapannya dari usia seperti itu kami merangsang kecerdasan sedini mungkin,” kata Hermina, Minggu (22/12).
Paud pertama yang Hermina buka adalah Pendidikan Anak Dini Usia atau PADU pada tahun 2000 dengan nama PADU Permataku. Namun seiring berjalannya waktu, pemerintah kemudian mengganti nama menjadi PADU pada tahun 2004.
ADVERTISEMENT
“Sebenarnya nama awal itu Silver tapi diganti. Kalau nama Permataku itu diambil karena saya berpikir anak-anak itu adalah titipan dari Tuhan untuk orang tua dan berharga seperti permata,” ujar Hermina.
Hermina Herda Lumeno (kiri). Foto: Kristina Natalia/PaluPoso
Usai pertemuan antara guru-guru SMPT se-Indonesia yang dilangsungkan di Palembang, Sumatera Selatan, adalah cikal bakal keinginan untuk membuka Paud di Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah.
Pada waktu itu, Hermina termotivasi ketika mendengar Provinsi Sulawesi Tengah ada di urutan ke-2 pendidikan dengan kualitas terendah di Indonesia.
Sebelumnya Hermina juga sebagai perempuan pertama pencetus Taman Kanak-kanak di Pulau Bangka Belitung, di bagian timur Provinsi Sumatera pada 1978 dengan nama TK Karya.
“Karena hal itu saya termotivasi untuk kembali ke Palu dan harus buka pendidikan usia dini di Palu,” kata Hermina.
ADVERTISEMENT
“Pertama buka di Bangka itu pra TK usia dari 2 tahun dan TK usia 5 tahun,” tambahnya.
Meskipun usianya sudah tidak sekuat dulu, Hermina menjalankan usaha pendidikan usia dini bersama dengan anak keduanya Falirino.
Semangat Hermina bersama anak keduanya patut diteladani. Zaman yang berbeda dengan sistem yang berganti tidak membuat lelah untuk meneruskan visi dan misi pendidikan bagi usia dini.
Bahkan sekarang, Hermina melanjutkannya dengan pendidikan tingkat SD yang dibantu oleh anak keduanya. Pemikiran dan ide-ide kreatif untuk mengembangkan sekolah kini dilanjutkan oleh anak keduanya itu.