news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Danau Wanga, 'Surga Kecil' di Lembah Napu, Sulawesi Tengah

Konten Media Partner
17 Februari 2019 16:33 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Masyarakat lokal menikmati pagi hari di danau wanga dengan menggunakan sampan. Foto: Yeheskiel Ruutana
zoom-in-whitePerbesar
Masyarakat lokal menikmati pagi hari di danau wanga dengan menggunakan sampan. Foto: Yeheskiel Ruutana
ADVERTISEMENT
Provinsi Sulawesi Tengah memiliki beberapa danau yang bisa dijadikan sebagai objek wisata. Salah satunya ialah Danau Wanga yang berada di Desa Wanga, Kecamatan Lore Peore, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.
ADVERTISEMENT
Luas perairan danau Wanga ini sekitar 138 hektare. Secara geografis, danau ini terletak dalam kawasan Lore Lindu dalam formasi Lembah Napu. Danau yang berada di lanskap Lariang itu berada tepat di dataran tinggi dengan pemandangan pegunungan yang mengelilinginya.
Masyarakat lokal yang sedang mendayung sampan di danau wanga. Foto: Yeheskiel Ruutana
Marten, salah satu warga Desa Wanga, menuturkan akses transportasi dari Kota Palu, untuk menuju Danau Wanga ini biasanya ditempuh dengan perjalanan darat sekitar dua jam perjalanan dari Kota Poso dan tiga jam dari Kota Palu. Jika berada di Kota Poso, kamu bisa langsung menuju Danau Wanga yang jarak tempuhnya relatif lebih dekat dibandingkan perjalanan darat dari Kota Palu.
Marten bercerita, sejak objek wisata ini dibenahi oleh pemerintah daerah, banyak wisatawan lokal mengunjungi kawasan tersebut. Namun, bagi wisatawan mancanegara sendiri lokasi ini terkadang luput dikunjungi lantaran lokasinya yang cukup terpencil dan dikelilingi padang sabana.
Keindahan Danau Wanga di pagi hari yang sangat cerah, Lembah Napu, Kabupaten Poso. Foto: Yeheskiel Ruutana
Bagi yang ingin berwisata ke Danau Wanga tidaklah sulit. Cukup mengenakan kendaraan roda dua dan empat. Namun untuk lebih mudah disarankan untuk menggunakan kendaraan roda dua, lantaran jalan ke lokasi cukup menantang untuk kendaraan roda empat karena harus melewati jalan yang berbatu.
ADVERTISEMENT
Tak sampai di situ, untuk tiba di surga terpencil itu kamu harus berjalan kaki melewati rerumputan lebat. Sebelum tiba di lokasi tujuan, kamu juga bakal terlebih dahulu melewati jembatan apung yang terbuat dari kayu.
“Beberapa tahun belakangan ini pemerintah desa begitu giat membangun objek wisata Danau Wanga karena objek wisata tersebut sangat memiliki potensi untuk dikembangkan,” kata Marten saat ditemui PaluPoso, Minggu (17/2).
Wisatawan lokal yang sedang berkunjung ke Danau Wanga. Foto: Yeheskiel Ruutana
Ia mengakui, pemandangan alam pegunungan di lokasi ini sangat indah, terlebih saat mentari mulai muncul di ufuk timur. Belum lagi potensi kekayaan ikan air tawar seperti mujair, ikan mas, nilam, gabus, dan lele yang pastinya bakal disukai para wisatawan yang memiliki hobi memancing.
“Makanya jangan heran apabila berwisata ke sini akan menemui banyak pemancing di sekitar Danau Wanga baik wisatawan lokal maupun mancanegara,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Melihat Danau Wanga mulai ramai dikunjungi wisatawan, ia menyarankan agar Pemerintah Kabupaten Poso lebih giat lagi dalam mengembangkan potensi wisata Danau Wanga sehingga bisa lebih banyak dikunjungi wisatawan. Caranya, dengan membenahi sarana dan prasana yang dibutuhkan, seperti jalan dan listrik. Selain itu, perlu juga dibangun rumah-rumah untuk tempat menginap para wisatawan.
Dia menuturkan, apabila objek wisata ini telah dikelola dengan bagus bukan tidak mungkin bisa dipaketkan menjadi satu paket wisata yang menarik. Apalagi terdapat sejumlah objek wisata di dataran Lore seperti Danau Tambing, Danau Wanga, dan berbagai benda purbakala di Lembah Bada dan Besoa.
Area pemancingan yang disediakan untuk wisatawan yang senang memancing. Foto: Yeheskiel Ruutana
Penulis: Yeheskiel Ruutana (Kontributor)
Editor: Abidin