Demokrat Sulteng Periksa 5 Kader Terkait Dugaan Kudeta AHY

Konten Media Partner
28 Februari 2021 7:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Demokrat Kukuhkan AHY Sebagai Ketua Kogasma Foto: Paulina Herasmanindar/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Demokrat Kukuhkan AHY Sebagai Ketua Kogasma Foto: Paulina Herasmanindar/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Sulawesi Tengah (Sulteng), Anwar Hafid menyatakan saat ini Demokrat tengah melakukan pemeriksaan terhadap lima pengurus DPD menyusul adanya upaya kudeta terhadap Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
ADVERTISEMENT
"Iya benar, siapapun dan dalam organisasi apapun kalau seseorang tidak loyal dan melanggar AD ART organisasi pasti akan dijatuhi hukuman apalagi kalau dianggap berhianat bersekokongkol dengan pihak eksternal ingin melakukan pengambilalihan kepemimpinan partai yang sah dan legitimate," ujar Anwar Hafid dihubungi media ini, Minggu (28/2).
Sekaitan dengan rencana KLB yang dianggap sebagai upaya melengserkan AHY, menurut Anwar Hafid, itu semua sudah diatur dalam AD ART partai.
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersama Anwar Hafid (kanan) saat tiba di Bandara Mutiara Sis Aljufri Palu, Rabu (29/1). Foto: Istimewa
Namun katanya, 100 persen pemilik suara di Demokrat loyal dan solid mendukung ketua umum AHY, dengan tidak ada suara dari pemilik suara yang menginginkan dilaksanakan KLB.
"Saya kira kalau soal ada yang senang dan tidak senang itu lumrah. Tapi mari kita tempatkan semuannya dalam koridor aturan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga. Tidak ada satupun alasan yang dapat dijadikan alasan untuk KLB," katanya.
ADVERTISEMENT
Saat ini menurut Anwar Hafid, partai berlambang bintang mercy itu bahkan tengah melakukan investigasi terhadap pengurus-pengurus DPD Demokrat yang terindikasi melakukan upaya kudeta tersebut.
"Dalam laporan yang ada, tercatat lima pengurus DPD yang sedang kita mintai keterangan untuk klarifikasi terkait adanya indikasi terlibat dalam kelompok GPK PD," katanya.