Derita Hidup Sopir Angkot asal Sulsel di Tolitoli, Jatuh Sakit Tanpa Keluarga

Konten Media Partner
2 Juli 2020 17:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Syafrudin perantau asal Sulawesi Selatan yang merantau di Tolitoli, jatuh sakit, tanpa didampingi keluarga. Foto: Moh Sabran/PaluPoso
zoom-in-whitePerbesar
Syafrudin perantau asal Sulawesi Selatan yang merantau di Tolitoli, jatuh sakit, tanpa didampingi keluarga. Foto: Moh Sabran/PaluPoso
ADVERTISEMENT
Tanpa baju dengan tangan kanan di inpus, menggunakan sarung, seorang pria paruh baya nampak terbaring lemah di ruang perawatan RSU Mokopido Tolitoli, Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah.
ADVERTISEMENT
Dari ruangan perawatan tampak tak satupun keluarga pasien yang terlihat berada di sekitarnya. Namanya Syafrudin (49), warga Kelurahan Mancanre, Kecamatan Lilirilau, Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan, tercatat sebagai pasien di RSU Mokopido.
Syafrudin yang mengaku hidup tanpa saudara di rantau ini mengaku, mulai merantau dan mengadu nasibnya di Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah, sebagai pengumpul batu dan pekebun.
"Semenjak lima tahun lalu saya merantau ke Tolitoli untuk mengadu nasib saya," ujar Syafrudin saat ditemui PaluPoso, Kamis (2/7).
Menurut Syafrudin, keberaniannya untuk merantau ke Kabupaten Tolitoli untuk merubah nasibnya, di mana sebelumnya ia berprofesi sebagai sopir angkot selama 20 tahun di berbagai daerah seperti Makasar Palopo dan Papua justru pendapatannya tidak mencukupi.
ADVERTISEMENT
"Saya sudah hampir 20 tahun jadi sopir angkot, sebelum saya merantau ke Tolitoli," katanya.
Menurut Syafrudin, saat pertama ia berada di Tolitoli, bekerja di salah satu kebun cengkeh milik warga dan dipercayakan untuk merawat serta mengelola kebun di wilayah itu, namun lagi-lagi hasil yang didapatkan tidak sesuai harapan.
"Capek kerja tidak sesuai hasil kemudian saya pindah bekerja lagi di Desa Kongkomos dan mengolah lahan untuk menanam cengkeh, dan alhamdulillah lahan yang saya olah sudah menampakkan hasil," katanya.
Kini, dengan kondisinya yang saat ini sedang sakit, ia pun sangat membutuhkan keluarganya yang berada di kampung halamannya yang berada di Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan, untuk segera menjenguknya sehingga bisa kembali semangat untuk kembali sembuh dan kembali beraktivitas.
ADVERTISEMENT
Saya berharap ada keluarga saya datang menjenguk dan melihat kondisi saya, sehingga ketika saya sembuh kini bisa berkativitas kembali seperti sedia kala," ujar Syafrudin.