Dua Daerah yang Paling Sering Dilanda Banjir di Sulteng

Konten Media Partner
27 Oktober 2020 17:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salah satu warga yang masih berada di atas rumah yang dipenuhi lumpur akibat banjir di Desa Bangga, Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten Sigi, Sulteng, pada 2019. Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu warga yang masih berada di atas rumah yang dipenuhi lumpur akibat banjir di Desa Bangga, Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten Sigi, Sulteng, pada 2019. Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Kabupaten Sigi dan Donggala merupakan dua daerah yang paling sering dilanda bencana banjir di Sulawesi Tengah (Sulteng). Hal ini disebutkan Kepala Basarnas Palu, Andrias Hendrik Johannes berdasarkan data pertolongan dan evakuasi korban bencana pada Oktober 2020.
ADVERTISEMENT
“Belum rekap untuk semua jumlahnya, yang jelas aksi pertolongan terbanyak itu Kabupaten Sigi dan Donggala,” kata Andrias, Selasa (27/10).
Ia menyebutkan, menghadapi La Nina dan MJO pada musim penghujan di Sulawesi Tengah, Basarnas Palu sudah memiliki rencana aksi pertolongan korban bencana. Mulai dari menyiapkan peralatan sampai evakuasi korban bencana.
“Kalau kendala besar kita saat melakukan evakuasi, ya akses jalan menuju lokasi. Biasanya di jalan menuju lokasi banjir, kami dilanda longsor makanya harus selesaikan longsor baru lanjut ke lokasi banjir,” ujarnya.
Dijelaskannya, ada lima pos pertolongan SAR yang ada di beberapa daerah di Sulteng, yakni Kabupaten Banggai, Tolitoli, Parimo, Morowali dan 1 kantor induk di Kota Palu.
Ketika dibutuhkan pertolongan SAR di kabupaten, ada lima personel yang siap turun ke lokasi kejadian untuk melakukan pertolongan dan evakuasi.
Kepala Basarnas Palu, Andrias Hendrik Johannes. Foto: Kristina Natalia/PaluPoso
“24 jam siap menerima informasi dan dengan cepat langsung melakukan pertolongan dan evakuasi sesuai dengan daerah terdekat,” katanya.
ADVERTISEMENT
Berkaitan dengan puncak La Nina yang diprakirakan pada Desember 2020 sampai Februari 2021, Andrias telah menyiapkan personel untuk membantu masyarakat yang terdampak bencana alam.
“Kalau spesifik daerah tidak ada, semua daerah di Sulteng jadi perhatian kami,” katanya.
Sementara itu, Koordinator Analisa dan Pengelola Data BMKG Bandar Udara Mutiara Sis Aljufrie Palu, Affan Nugraha Diharsya menyebutkan daerah yang paling terdampak dari fenomena La Nina dan MJO sesuai dengan karakteristik kebencanaan adalah Kabupaten Sigi, Donggala bagian Utara dan Selatan.
“Untuk kabupaten lainnya juga terindikasi berpotensi terjadi banjir dan longsor,” ujarnya.