Ekspor Perdana Tuna Sulteng ke Jepang

Konten Media Partner
10 Juni 2020 13:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Edhy Prabowo (tengah) didampingi Gubernur Sulteng Longki Djanggola (kanan) dan Kadis Kelautan dan Perikanan Sulteng Moh Arif Latjuba saat launching perdana ikan Tuna Sulteng ke Jepang. Foto: Kristina Natalia/PaluPoso
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Edhy Prabowo (tengah) didampingi Gubernur Sulteng Longki Djanggola (kanan) dan Kadis Kelautan dan Perikanan Sulteng Moh Arif Latjuba saat launching perdana ikan Tuna Sulteng ke Jepang. Foto: Kristina Natalia/PaluPoso
ADVERTISEMENT
Ikan tuna hasil tangkapan nelayan yang didaratkan di Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Donggala menjadi komoditas perikanan perdana yang di ekspor langsung dari Sulawesi Tengah dengan tujuan Jepang, yang dilaunching oleh Menteri Kelautan dan Perikanan RI, pada selasa, 9 Juni 2020.
ADVERTISEMENT
Produk perikanan perdana yang diekspor ke Jepang itu adalah Yellowfin tuna segar yang dikelola oleh pelaku usaha PT Arumia Kharisma Indonesia.
Operator Manager PT Arumia Kharisma Indonesia, Sumartono mengucapkan terima kasih kepada Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo yang memberikan peluang bagi Sulawesi Tengah.
Tidak hanya itu, Pemerintah pun dalam hal ini DKP Sulawesi Tengah dan Kantor Karantina BKIPM membantu pelaku usaha dalam pengurusan izin.
"Kami mengucapkan terimakasih karena sudah membantu proses perizinannya. Terutama kepada Pak Menteri, Dinas Kelautan dan Perikanan dan Kantor karantina BKIPM,” ujar Sumartono.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sulawesi Tengah, Moh Arif Latjuba menambahkan, terkait dengan perizinan, Dinas Kelautan dan Perikanan akan membantu dan memberikan kemudahan bagi pelaku usaha sesuai dengan instruksi Menteri Kelautan dan Perikanan.
ADVERTISEMENT
Launching ekspor perdana ini adalah upaya pemerintah daerah Sulawesi Tengah melalui Dinas Kelautan dan Perikanan bekerja sama dengan instansi terkait lainnya yakni, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulawesi Tengah, Balai Karantina Ikan Palu, Bea Cukai Pantoloan, dan pihak Bandara Mutiara Sis Aljufrie.
Arif mengatakan, selama ini tuna kualitas ekspor Sulawesi Tengah hanya tercatat di provinsi lain di Indonesia. “Kali ini Sulteng bangkit untuk ekspor tuna dengan pemberitahuan ekspor barang,” ucapnya.
Ikan Tuna hasil tangkapan nelayan di Pelabuhan Perikanan Donggala belum lama ini. Ikan Tuna spesies Yellowfin Tuna ini termasuk jenis ikan yang mendominasi hasil produksi sejak Februari hingga Maret. Foto: DKP Sulteng
Berdasarkan data produksi ikan jenis tuna yang didaratkan di PPI Donggala Tahun 2019, yakni dengan total produksi sebesar 276.564 Kilogram, jumlah ikan kualitas pasar ekspor sebesar 247.884 Kilogram dengan presentase 89.62 persen, dan jumlah ikan kualitas pasar lokal atau non ekspor sebesar 28,680 Kilogram dengan presentase 10,37 persen.
ADVERTISEMENT
Lanjutnya, jenis tuna kualitas pasar lokal atau non ekspor disebabkan karena ikan yang didaratkan beratnya di bawah 20 Kilogram, di mana sesuai ketentuan pasar ekspor bahwa ikan tuna yang beratnya kurang dari 20 Kilogram serta ikan tuna dengan kualitas/mutu dengan Grade D dianggap tidak memenuhi standar pasar eksport.
Tambahnya, dari angka jumlah produksi kualitas pasar lokal non ekspor sebesar 28.680 Kilogram adalah didominasi ikan yang beratnya di bawah timbangan 20 Kilogram sehingga masuk pasar lokal.
“Ikan tuna kualitas ekspor yang didaratkan di PPI Donggala sebelumnya 100 % dipasarkan melalui Kota Makassar, dan perlunya usaha dan kebijakan pemerintah untuk mendorong agar Ikan jenis tuna yang didaratkan di Pelabuhan Perikanan Donggala dapat dipasarkan secara ekspor langsung dari Sulawesi Tengah,” jelas Arif.
Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Edhy Prabowo (tengah) didampingi Gubernur Sulteng Longki Djanggola (kanan) dan Kadis Kelautan dan Perikanan Sulteng Moh Arif Latjuba saat launching perdana ikan Tuna Sulteng ke Jepang. Foto: Kristina Natalia/PaluPoso
Sementara itu, Gubernur Sulawesi Tengah, Longki Djanggola mengapresiasi launching ekspor perdana tuna Sulawesi Tengah.
ADVERTISEMENT
Longki mengatakan, Sulawesi Tengah memiliki luas wilayah 61.841,29 KM2 dengan sepertiga dari luas wilayah pulau Sulawesi.
Potensi kelautan dan perikanan Sulawesi Tengah sangat menjanjikan di mana terdiri dari lima Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP).
Lima wilayah tersebut adalah WPP 713 Selat Makassar, WPP 714 Teluk Tolo, WPP 715 Teluk Tomini, WPP 716 Laut Sulawesi, WPP perairan darat WPP-PD 421 Pulau Sulawesi dan menjadi satu-satunya provinsi yang dikelilingi 4 WPP.
Pada tahun 2018 produksi perikanan tangkap sebesar 196.519,3 ton dan perikanan budidaya sebesar 964.509,04 ton.
“Pelaku usaha yang telah memiliki unit pengelolaan ikan dan telah memenuhi standar ekspor komoditi perikanan bisa segera melaksanakan ekspor perikanan melalui pintu ekspor Sulawesi Tengah dan meminimalisir pintu ekspor di luar provinsi Sulawesi Tengah,” ujar Longki.
ADVERTISEMENT